Share

6. Playing Victim

Author: Aksara Ocean
last update Last Updated: 2024-06-06 00:24:43

Bab 6 Playing Victim

Nathan pulang jam sembilan malam, Heba tidak bertanya apapun dan memunggungi Nathan seolah dia sudah tidur. Nathan juga tidak berinisiatif bertanya, dia malah asik memainkan ponselnya dan sesekali tertawa-tawa. 

Heba sedikit terkejut saat mendengar suara ponsel Nathan, ada yang menelepon suaminya itu.

“Halo, Mbak. Ada apa?” tanya Nathan cepat. “Aku lagi main game ini, kalau nggak penting-penting amat ntar aja ngomongnya!” Suara Nathan kembali terdengar.

[.......]

Suara orang yang ada di seberang sana tidak begitu terdengar, apalagi Nathan berada di ujung ranjang sedangkan Heba berbaring di sisi lainnya. Namun, Heba sangat yakin kalau itu adalah Diana.

“Ya udah, lima menit lagi aku telepon!”

Telepon terputus dan Nathan kembali melanjutkan main game di ponselnya, Heba menunggu dalam diam. Ternyata tidak sampai lima menit, game Nathan sudah berakhir dia kemudian beranjak dan keluar dari kamar.

Heba mengikuti perlahan, ternyata Nathan ke dapur. Setelah dia menelepon Diana, Nathan meletakkan ponselnya di atas kulkas dengan posisi ponsel dalam kondisi loudspeaker.

“Mbak mau ngomong apa tadi?” tanya Nathan setelah terdengar suara panggilan yang tersambung, sedangkan suami Heba itu tengah mengambil mie instan di lemari dapur.

[Nasehati istri kamu itu, bisa-bisanya dia membuat Anya sedih. Mbak nggak suka, ya. Anya itu udah ngasih pinjaman modal biar Mbak bisa buat butik, loh!] Dia langsung mengomel dari seberang sana.

“Iya, tadi Anya juga udah cerita sama aku. Ini niatnya tadi aku mau negur Heba, tapi dia udah tidur,” sahut Nathan sambil menghidupkan kompor.

[Kamu masak? Kok, ada suara kompor? Istrimu yang nggak guna itu apa nggak menyediakan makanan buat kamu? Emang nggak ada otak tu manusia.] Diana kembali mengomel, kali ini suaranya mampu membuat Heba yang tengah sembunyi menutup telinga.

“Heba masak, tapi aku nggak selera makan makanya aku masak mie instan,” sahut Nathan sanati. “Lagian tadi aku udah makan malam bareng Anya, kok.”

Heba menggenggam tangannya dengan kuat hingga kuku jarinya terasa menusuk telapak tangan, berarti benar perkiraannya. Nathan bersama Anya hingga malam, makanya suaminya itu lama pulang ke rumah.

 [Bagus, kamu harus menghibur Anya. Jangan sampai dia marah dan sakit hati, ingat loh … dia itu baik, ngasih Mbak modal, sama Mama juga baik banget, sama kamu apalagi. Jauh beda sama si Heba!] Diana mengingatkan dengan nada otoriter, dia mengharuskan Nathan melakukan apa yang dia katakan.

“Mbak, aku udah pasti bakalan bersikap baik sama Anya. Dia itu atasan aku, sekaligus kakak tiri istriku.” Nathan menjawab sambil terkekeh, dia kemudian memasukkan mie instan yang sudah selesai dimasak ke dalam mangkuk. “Udahlah, aku mau makan dulu. Bye, Mbak.” 

Laki-laki itu berniat mengambil ponselnya yang ada di atas kulkas, namun dia terkejut bukan main saat menemukan Heba tengah berdiri di depan pintu dapur, dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.

“Kita harus bicara, Mas.”

Nathan menghela napas panjang saat Heba berbalik pergi meninggalkan dirinya, nafsu makannya menghilang sudah. 

******

“Apa, sih? Aku hilang nafsu makan gara-gara kamu. Mau ngomong apa?” tanya Nathan ketus.

Heba menunggu lima belas menit dan itu artinya Nathan sudah selesai makan, lalu dengan entengnya laki-laki itu mengatakan hilang nafsu makan? Ingin sekali Heba tertawa rasanya.

“Kamu kenapa pulang malam banget, Mas? Padahal kamu nggak ada bilang bakal ada lembur sama aku,” tanya Heba langsung, dia malas basa-basi.

“Aku lembur mendadak, gantiin si Adit,” sahut Nathan ogah-ogahan.

“Lembur? Padahal kamu di minimarket sama si Anya, loh. Makan malam sama dia juga, kan? Itu namanya lembur?” tanya Heba lagi, kali ini senyum sinus tersungging di bibirnya.

Nathan terdiam, dia tengah berpikir dari mana Heba mengetahui kegiatannya sore ini. Mungkin jika perkara makan malam, Heba mengetahuinya dari mendengar percakapannya dan Diana tadi.

Tapi mengenai dia dan Anya yang pergi ke minimarket, istrinya ini tahu dari mana?

“Kamu jangan mengada-ada, deh. Okelah aku ngaku, aku memang makan malam sama Anya tapi kamu fitnah kalau bilang aku di minimarket sama dia!” Nathan berjalan menuju ranjang, dan duduk di sana.

“Fitnah? Terus, ini apa?” Ponsel milik Heba terlempar di sana terpampang foto yang diambil Kamila tadi sore.

 Nathan mendelik. “Ini dari Kamila? Kamu lebih percaya sama dia ketimbang sama aku? Aku ini suami kamu, loh!” 

“Ya gimana aku nggak percaya sama dia, wong buktinya juga udah jelas!” Heba berujar marah. “Kamu nggak usah ngeles lagi, Mas!”

Akhirnya mereka bertengkar, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Daerah rumah mereka sudah sunyi. Heba dan Nathan masih bersitegang.

“Oke, aku ngaku. Aku ke minimarket sama Anya, tapi aku juga bareng Mama bukan berdua doang! Udah aku bilang kan, jangan bergaul sama Kamila. Dia itu tukang adu domba, tukang fitnah! Kamu jadi salah paham begini sama aku!” kata Nathan emosi.

“Lah, kok kamu yang marah? Lagian Kamila bilang kalian cuma berdua, nggak ada Mama di sana! Jangan bohong kamu!” pekik Heba hilang kesabaran.

“Eh, kamu kok teriak-teriak, hah? Mau durhaka sama suami? Iya? Lagian aku juga nggak bakalan sama Anya kalau kamu nggak jahat sama dia! Kamu ngehina dia nggak punya Mama, pantas begitu? Hah? Kamu durhaka sama aku, durhaka sama kakak kamu juga!”

Plak! 

Nathan balas berteriak, dan bahkan menampar Heba. Hal yang sanggup membuat Heba terhenyak. Bagaimana bisa Nathan malah playing victim seperti ini? Dia yang bersalah, tapi dia malah memojokkan Heba.

“Dia bukan kakakku, mas!” sahut Heba sambil memegangi pipinya yang terasa kebas.

Heba menghapus air matanya, dan berjalan cepat keluar dari rumah. 

******

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   134 (TAMAT)

    Bab 134Memaafkan dan memilih melanjutkan hidup, adalah pilihan terbaik bagi Heba dan Noah. Semenjak datang ke rumah Anisa dua bulan lalu, hubungan mereka sudah semakin membaik. Perlahan tapi pasti, Luqman juga sudah bersedia untuk ditemui, meski pertemuan itu sendiri harus selalu diadakan di rumahnya.Soal Anya dan Nathan, mereka belum resmi bercerai. Anya yang sudah mendapatkan kewarasannya, mengatakan kalau ia memang sangat mencintai Nathan dan tak bisa melepaskan lelaki itu, meski Nathan sudah menghujaninya dengan berbagai macam pengkhianatan.Tak ada satu pun yang bisa membuat Anya berubah pikiran, termasuk Heba yang sempat datang ke rumah sakit jiwa untuk menjenguk kakak tirinya. Di sana, Anya malah berkata kalau Heba tak boleh mengurusi hidupnya. Maka dari itu, Heba tak pernah menemui Anya secara langsung, dan hanya menanyakan bagaimana kondisi perempuan itu melalui perawat.Sementara untuk rumah tangga Heba sendiri, semuanya berjalan lancar. Heba tengah menikmati hari-hari men

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   133

    Bab 133"Kita ke rumah Mama Anisa sekarang," ucap Noah setelah Heba menceritakan ulang apa yang dikatakan oleh Anisa barusan."Tapi, Mas, gimana sama kita berdua?" tanya Heba bingung dan tak enak hati.Bukan hal yang aneh bagus kalau mereka sampai keluar dari hotel tengah malam begini. Apa kata orang? Semua orang yang melihat keduanya meninggalkan hotel dengan langkah tergesa, pasti akan berpikir macam-macam. Heba tak mau keluarga suaminya mendapatkan pandangan buruk karena masalah yang tengah dihadapi oleh Anisa."Masih ada malam-malam selanjutnya untuk kita berdua," jawab Noah dengan senyum.Noah berlalu, mengambilkan baju hangat serta sehelai kerudung untuk dikenakan oleh sang istri. Sementara itu, Heba masih diam di tempat. Ia tak mau merepotkan, tetapi mustahil juga andai dirinya pergi seorang diri ke rumah Anisa untuk melihat apa yang terjadi di sana."Ayo, Sayang," ajak Noah menggenggam hangat tangan sang istri, sehingga Heba mengangguk dan mengikuti langkah suaminya.Berjalan

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   132

    Bab 132Kebaya putih gading yang dilengkapi dengan kerudung serta untaian bunga melati, berhasil membuat penampilan Heba begitu memukau. Heba tampil sangat cantik dan manglingi, membuat Kamila tak henti memotret sahabatnya dari berbagai sudut."Udahlah, Mil, aku malu," gumam Heba seraya menatap ke sekeliling yang diisi oleh seorang fotografer dan dua staf wedding organizer, serta seorang MUA yang memang disewa oleh Heba untuk mempercantik dirinya di hari paling membahagiakan ini."Sorry, Ba, aku gak bisa berhenti, habisnya kamu cantik banget!" Kamila kembali mengangkat layar ponselnya dan mengarahkan benda tersebut ke wajah Heba, kemudian kembali memotretnya.Jika disimak lebih jauh, Kamila ini memang sangat heboh dan tampak lebih sibuk dari sang fotografer. Heba sampai menggelengkan kepala. Kendati sudah meminta agar Kamila duduk saja, tetapi sahabatnya itu tak mendengar sama sekali.Kamila baru bisa duduk dengan tenang, saat pembawa acara di ballroom hotel meminta Noah untuk duduk d

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   131

    Bab 131Suara tangis bayi mengakhiri perjuangan Anya yang sejak tadi mengikuti instruksi dari dokter yang membantu persalinannya. Perempuan itu memejamkan mata, merasakan lelah luar biasa karena ia telah melalui proses persalinan secara normal.Ya, Anya sejak awal kehamilan, Anya sudah bersikeras ingin melahirkan bayinya dengan cara normal, lantaran ia berpikir dirinya bisa dianggap sebagai seorang ibu sepenuhnya, jika menempuh cara tersebut. Padahal, proses apa pun yang dilalui oleh seorang ibu, tak bisa dibandingkan satu sama lain. Baik normal maupun caesar, keduanya sama-sama mempertaruhkan nyawa.Sementara di luar ruangan, Nathan sudah menunggu dengan perasaan sangat cemas. Ia tak bisa masuk ke dalam lantaran tak akan kuasa melihat banyak darah. Lelaki itu hanya menunggu seorang diri dengan sedikit rasa kesal, lantaran Ratih dan kedua saudaranya tak kunjung datang ke rumah sakit.Nathan telah berdiri. Ia ingin melihat bagaimana anaknya yang baru saja lahir. Sejenak ia mengintip, d

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   130

    Bab 130Tinggal di sebuah rumah besar adalah kebahagiaan untuk Ratih dan keluarganya. Harapan mereka menjadi kenyataan. Berkat naiknya Nathan menjadi pemegang perusahaan, kehidupan mereka pun berubah secara drastis.Sekarang, Ratih dan dua anaknya tinggal di sebuah rumah yang letaknya berada di perumahan elit. Tak ada tetangga julid, tak ada tatapan iri, dan itu membuat Ratih semakin jumawa."Hari ini aku mau ke luar kota, Ma," ucap Diana pada sang ibu."Mau ngapain lagi? Kamu baru aja pulang," sahut Ratih menatap curiga pada putri sulungnya.Diana sering mengatakan kalau ia tengah mencoba untuk menjalin bisnis dengan temannya yang kaya raya. Sudah berbulan-bulan Diana sering pergi ke luar kota dengan alasan serupa, tetapi tak ada satu pun hasil yang terlihat dari kerja kerasnya itu.Ya, Diana membohongi ibunya. Ia tak pergi ke luar kota, melainkan malah bergabung dengan teman-teman barunya di sebuah klub malam. Di sana, Diana menghamburkan uangnya demi menyenangkan beberapa lelaki ya

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   129

    Bab 129Seorang perempuan melihat datar kepergian Noah dan keluarganya dari rumah Anisa. Perempuan itu kemudian menutup kasar gorden panjang nan tebal, menyebabkan kamarnya menjadi temaram, padahal hari masih sore dan matahari masih menampakkan cahaya di atas langit."Heba udah bahagia," gumamnya seakan tak terima atas lamaran adik tirinya.Semua hantaran yang dibawa oleh orang tua Noah, jelas membuat Anya merasa iri. Dulu saat Nathan melamar dirinya, lelaki itu memang membawa banyak sekali barang mahal, tetapi uangnya berasal dari kantong Anya."Kenapa nasib Heba bisa jauh lebih baik daripada aku?" tanya Anya seraya hilir mudik di kamarnya.Tak seorang pun yang tahu, kalau rumah tangganya dengan Nathan kerap diterpa oleh ujian yang tak ada habisnya. Di awal pernikahan, sikap Nathan sangat baik dan lembut. Lelaki itu memenuhi semua keinginan Anya tanpa terkecuali.Akan tetapi, setelah Nathan memegang penuh perusahaan milik Luqman, suaminya itu menjadi dingin dan ketus. Nathan juga ser

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status