Share

Bab 42. Sebuah Pengakuan

"Iya, aku si penabrak nenek anda. Semuanya saya lakukan karena sakit hati yang selama ini saya terima dari perlakuan bengis saat kerja di kantor Sanjaya Group," tegasnya.

Andra segera menutup ponselnya. Lalu tertawa geli. Kemudian ia berbaring dan berusaha tertidur. Dalam kondisi rumah dan finansial pas-pasan, pemuda itu tetap bersikeras bersembunyi di ruko area rumah sakit dan menyamar menjadi orang biasa. 

Motor kuning yang sempat ia gunakan untuk menabrak nenek Diana ia simpan di kamar kosong. 

"Gue aman hidup di sini meski sendirian," gumamnya.

Siang hari tiba. Andra pergi menemui tantenya yang bekerja di kantor BUMN. Ia disambut hangat seperti ibu menyambut anak dan mereka berdua pergi ke cafe untuk berbincang-bincang.

"Aku mau cerita sama tante Rena, karena selama ini cuma tante yang sayang sama aku," kata Andra.

"Mau cerita apa? k

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mentari haylan
lanjut ka.. masih ada lanjutan nya kan.. di tunggu jngan lama"
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status