Share

Bab 48. Andra Terbaring Lemah

Sekuat tenaga, Andra berlari menelusuri trotoar dan menyebrang di zebra cross. Lalu, sebuah mobil melintas dengan kecepatan penuh, hingga akhirnya menabrak Andra hingga jatuh tersungkur di tengah jalan.

Keesokan harinya, Andra baru saja membuka mata, sayup-sayup tatapannya yang buram menyaksikan sebuah ruangan yang putih, terdengar suara rekaman detak jantung, tangannya terasa pegal karena ditusuk jarum infusan, nafasnya agak sesak dan sekujur badannya mengalami sakit yang tak bisa diungkapkan kata-kata.

"Kamu sudah siuman ternyata, gimana sekarang?" Tanya Sofyan. "Ini ruang ICU."

Andra tertawa geli, dari raut wajahnya seperti tidak ada rasa berdosa.

"Kalian yang menginginkan saya begini, kan? Biarkan saya mati, gak usah urusin jenazah saya kalau nyawa sudah hilang. Biar urusan hukum kelar."

"Saya ini detektif, Pak Andhika yang bayar semua fasilitas di sini sampai kamu sehat," ucap Sofyan.

"Pastinya biar saya mengalami hukuman yang lebih berat, tapi dia tidak pernah tahu bagaim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status