Share

Bucin

Seminggu kemudian, kondisi Anna sudah membaik bahkan ia pun diperbolehkan untuk pulang. Dan seminggu itu pula, Mario tidak pernah menghubunginya bahkan membalas satu pesan saja pun rasanya Mario sudah tak mampu.

Semilir angin disore hari membuat Anna terhanyut dalam dekapan rindu, senja yang selalu menjadi saksi pun kini telah memudar di gantikan dengan sang rembulan yang datang dengan gelapnya.

Anna terpaku, melihat ponsel yang masih saja tidak ada notif dari sang kekasih hati.

"Haruskah aku memudarkan kepercayaan?" Tanyanya dalam hati.

Tak lama setelah mengucapkan hal itu, ponsel pun berdering menampakan sesosok nama indah yang selalu ditunggu kabarnya.

Dengan semangat, anna segera menggeser tombol berwarna biru itu keatas.

"Sayang, aku kangen ..." serunya tanpa basa-basi.

Mendengar hal itu, Mario tertawa disebrang sana. Ia pun berucap demikian.

"Bahkan Mas jauh lebih rindu dibanding kamu" selorohnya. Anna terdiam, pipi berse

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status