Share

Taktik penggoda

Author: Riwriter
last update Last Updated: 2025-05-28 11:37:43

“Nggak ada orang mabuk yang sadar kalau dia lagi mabuk.” Renjana menampik pernyataan Bumi dengan sorot penuh keseriusan.

Ucapan istrinya justru terang-terangan dibantah. Bumi mengangkat kedua alis dengan kerutan di wajahnya pertanda tak setuju, kemudian tak lama ia mengulas senyum tipis saat dengan leluasa bisa memandangi wajah cantik di bawahnya itu dari jarak dekat. “Saya pengecualian.”

“Terserah. Ngadepin orang setengah sadar emang bakal buang-buang waktu. Tau nggak om hari ini udah ngomong lebih dari satu miliar kata dan itu aneh,” paparnya memberi tahu.

Lalu tak lama Renjana dibuat terkesiap saat tiba-tiba kedua pipinya dikecup singkat secara bergantian. Pupilnya langsung melebar sementara sang pelaku hanya memasang tampang biasa saja.

“Kamu serajin itu menghitungnya?” Bumi menanggapi dengan tawa pelan.

“Nggak, aku nebak aja.”

“Kita sudah seimbang, bukan?”

“Apa?”

“Kamu banyak bicara dan saya juga sama.”

“Jadi menurut om aku cerewet?”

“Sangat.”

Tak marah, tapi keterus terangan itu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
mommy can
nggak habis thinkking Ama Amaris dah dia yg kabur,dia yg merasa tersakiti freak banget..aneh banget mau bersaing dengan anaknya sendiri🫣 mau godain menantu... .. semangat bumi halau perempuan nggak bener yg cuma mau uang kamu..kenapa lah bumi nggak ajak pulang Jana kerumah bumi sendiri sih Herman
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dinikahi Calon Suami Mama   Balasan

    Ponsel yang terletak di atas ranjang berbunyi secara beruntun. Renjana yang sedang berdiri di depan cermin segera mengakhiri aktivitas menyemprotkan vitamin ke rambut basahnya. Merapikan rambut sebatas punggung itu dengan telaten juga agak terburu-buru.Setelah selesai ia tatap teliti keseluruhan penampilannya yang terlalu sederhana. Senyumnya merekah saat benar-benar menganggap semuanya selesai dan tak ada lagi yang perlu harus dipakai atau diperbaiki.Bergegas langkahnya terayun menuju sisi ranjang. Meraih benda pipih yang tadinya sempat berbunyi. Dibukanya lockscreen dan satu nama pengirim chat langsung bertengger di panel notifikasi.OM, begitulah nama kontak yang tertulis.Sengaja memang ditulis seperti itu karena Renjana sendiri bingung harus menamai kontak suaminya dengan apa.Kemudian, serius ia mulai membaca isi chat.[Saya dalam perjalanan pulang.][Tiga menit lagi sampai.][Ralat, satu detik.][Sekarang sudah sampai.][Bisa bukakan pintu untuk saya?]Tergeraklah kedua ibu j

  • Dinikahi Calon Suami Mama   Taktik penggoda

    “Nggak ada orang mabuk yang sadar kalau dia lagi mabuk.” Renjana menampik pernyataan Bumi dengan sorot penuh keseriusan.Ucapan istrinya justru terang-terangan dibantah. Bumi mengangkat kedua alis dengan kerutan di wajahnya pertanda tak setuju, kemudian tak lama ia mengulas senyum tipis saat dengan leluasa bisa memandangi wajah cantik di bawahnya itu dari jarak dekat. “Saya pengecualian.”“Terserah. Ngadepin orang setengah sadar emang bakal buang-buang waktu. Tau nggak om hari ini udah ngomong lebih dari satu miliar kata dan itu aneh,” paparnya memberi tahu.Lalu tak lama Renjana dibuat terkesiap saat tiba-tiba kedua pipinya dikecup singkat secara bergantian. Pupilnya langsung melebar sementara sang pelaku hanya memasang tampang biasa saja.“Kamu serajin itu menghitungnya?” Bumi menanggapi dengan tawa pelan.“Nggak, aku nebak aja.”“Kita sudah seimbang, bukan?”“Apa?”“Kamu banyak bicara dan saya juga sama.”“Jadi menurut om aku cerewet?”“Sangat.”Tak marah, tapi keterus terangan itu

  • Dinikahi Calon Suami Mama   Janji

    Setelah meninggalkan Amaris seorang diri di tempat tadi, kini Bumi berdiri tanpa ekspresi dengan tatapan lurus ke depan pintu kamar istrinya.Sudah beberapa menit berlalu, ia diam saja tanpa melakukan apa pun.Hanya matanya yang berulang kali melirik gagang pintu kamar itu dengan perasaan bimbang. Mengingat bagaimana suasana hati Renjana terakhir kali seolah dengan mudahnya ia bisa menebak jika wanita itu pasti lagi tak baik-baik saja.Bisa saja sedang menangis? Atau justru marah besar? Mereka ujung-ujungnya akan bertengkar lagi, dan pasti Renjana memaksa meminta pisah seperti yang sudah-sudah dengan alasan merasa bersalah terhadap mamanya.Hal itulah yang membuat Bumi belum berani mendorong pintu untuk menemui langsung istrinya.Sebenarnya ia lebih takut kepalan tangan Renjana entah akan mendarat dengan keras lagi di bagian mana. Istrinya itu jika sedang marah pasti tak tanggung-tanggung akan melakukan kekerasan fisik.Tak hanya suka main tangan, bahkan terkadang Renjana juga bisa da

  • Dinikahi Calon Suami Mama   Pengakuan

    “Pelankan suaramu, Mas ... sesalah-salahnya aku, tidak bisakah kamu memperlakukan aku dengan sedikit lembut?” Amaris berkata lirih dengan air mata yang terus berdesakan luruh dari sudut mata.Permintaan itu terdengar memuakkan bagi Bumi. Ia sedikit tergelitik sejujurnya. Malah tak menyangka mantan calon istri yang sudah berubah status menjadi mertua itu dengan entengnya berkata seperti barusan. Kedua alisnya langsung menukik bersamaan dengan mata yang ikut memicing tajam. “Kamu masih berani haus perlakuan setelah dengan tidak tau dirinya meninggalkan saya? Waras?”Amaris spontan menggeleng pelan. “Aku tidak haus perlakuan, Mas, tapi ... jujur, aku sakit diperlukan seperti ini. Kamu kasar, sudah keterlaluan dan kamu juga benar-benar sudah berubah, bukan Mas Bumi yang aku kenal.” Kepala itu langsung tertunduk bersamaan dengan bahunya ikut gemetar. Hatinya perih, seperti baru saja disayat oleh belati. Selama mereka bersama, baru pertama kali Bumi membentaknya seperti hari ini.“Apa mas s

  • Dinikahi Calon Suami Mama   Berkunjung

    Tak butuh waktu lama, kendaraan berbandrol tinggi itu tiba di depan pagar sebuah perumahan bergaya klasik.Bumi baru melepas tangan Renjana yang sudah berkeringat sejak tadi di genggamannya, kemudian pria itu dengan terburu-buru melepas seat belt.Tak mendengar pergerakan dari jok sebelah, matanya pun cepat bergerak menoleh, menatap Renjana untuk memastikan apa yang terjadi.Rupanya istrinya itu diam karena sedang serius melamun.“Ini masih alamat rumah kamu kan?”Renjana tersadar. Ia lirik Bumi sejenak dengan ekor mata.“Rumah mama,” sahutnya dengan suara pelan mengoreksi.“Ah iya, rumah mama mertua. Bisa-bisanya saya lupa.” Bumi tersenyum tipis.Pengakuan itu membuat Renjana langsung menoleh sepenuhnya. Ingin mengoreksi ucapan suaminya, tapi mendadak kalimat yang akan ia utarakan tertahan.“Kenapa menatap saya seperti itu? Memang benar kan dia mertua saya?” Dengan santainya Bumi memperjelas lagi.“Mertua sih mertua, tapi jangan pura-pura amnesia juga kalau dulu mama tuh pernah om pa

  • Dinikahi Calon Suami Mama   Perkara kecil

    Menunggu tak ada balasan dari Bumi atas pertanyaannya, Renjana menoleh. Ditataplah lekat sejenak wajah suaminya dari samping yang sedang menaruh fokus ke depan.Bibir semerah cerry itu langsung mengerucut. Disusul helaan napas kurang senang yang terdengar jelas. Sementara Bumi sendiri tampak masih acuh tak acuh, yang sebenarnya ia sibuk sekali bergelut dengan isi kepalanya yang riuh berisi tentang Amaris.“Kadang aku tuh suka penasaran, dulu waktu mamanya Om Bumi ngidam, dia makan apa aja sampai sefatal ini berpengaruh ke tumbuh kembang anaknya,” papar Renjana dengan gerutuan ciri khasnya saat menyandarkan kepala di jok. Ia sedang kesal setengah emosi sekarang karena mendadak didiami oleh Bumi. Belum lagi pertanyaannya tentang bayi malah tak mendapat balasan. “Apa mungkin pernah salah makan kali ya? Makanya, anaknya jadi minim ekspresi dan irit bicara kayak gini. Nyebelin banget!”Rupanya keluhan yang sengaja diperdengarkan itu tak berpengaruh sama sekali karena buktinya tak mampu mem

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status