Sinar mentari pagi mulai tinggi. Yasmin, gadis itu terlihat tampak sangat cantik dengan balutan dress selutut berwarna biru pastel. Oh tidak lupa rambut hitam panjangnya ia gerai dengan style curly. Jika di pikir-pikir, style Yasmin hari ini terlihat sangat berbedan dari biasanya. Biasanya gadis itu hanya mengenakan celana jeans panjangnya dengan atasan yang simple namun modis untuk pergi ke kampus.Bukan tanpa alasan kenapa Yasmin merubah penampilannya. Hal itu dia lakukan agar Keenan tertarik kepadanya. Mulai hari ini Yasmin akan kembali mengejar Keenan karena dia yakin setelah Gladys memutuskan hubungannya dengan Keenan secara sepihak, Keenan pasti akan merasa sangat kecewa dengan Gladys. Dengan begitu Yasmin akan mudah mendekatinya.Setelah memastikan penampilannya sudah sempurna, Yasmin segera berangkat ke kampus. Saat berjalan di ruang tamu gadis itu tidak sengaja berpapasan dengan Raga yang tampaknya baru saja pulang setelah olahraga lari pagi. Ngomong-ngomong ini masih pukul 0
"Gladys!!" Suara teriakan Yasmin terdengar begitu keras memenuhi lorong kampus. Dengan tatapan tajamnya gadis itu berjalan cepat menghampiri Gladys yang berdiri beberapa langkah didepannya.Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Yasmin menarik tangan Gladys dan membawanya entah kemana. Naomi yang kebetulan baru saja datang tidak sengaja melihat kejadian itu. Dengan cepat ia langsung berlari menyusul Yasmin dan Gladys.Yasmin terus menarik tangan Gladys, tidak peduli jika beberapa mahasiswa yang berpapasan dengannya menatapnya bingung. Mereka semua terlihat bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi sampai membuat Yasmin menarik Gladys seperti itu. Sesampainya digudang kampus, Yasmin langsung masuk kedalam gudang kemudian mendorong tubuh Gladys hingga membuat gadis itu terjatuh dilantai."Yasmin!" Seru Naomi yang baru saja masuk kedalam gudang.Tidak memperdulikan kedatangan Naomi, Yasmin berjalan menghampiri Gladys. Gadis itu duduk berjongkok didepan tubuh Gladys lalu melayangkan tamparan
Yasmin langsung memejamkan matanya erat saat melihat Raga meninju tembok disampingnya. Saat ini sepasang suami istri itu sudah sampai dirumah mereka. Sejak dalam perjalanan hingga sampai sekarang, Raga tidak berhenti mengeluarkan semua emosinya. Pria itu sangat marah mengetahui jika ternyata orang yang sudah menjebaknya dengan Gladys adalah Yasmin. Walau awalnya Raga juga sudah menaruh curiga pada Yasmin, tapi pria itu tidak menyangka jika kecurigaannya benar. Dia tidak menyangka jika Yasmin bisa senekat itu menjebaknya."Buka matamu! Kenapa? Kamu takut? Cihh tidak sebanding dengan sifat busukmu itu!"Mendengar dirinya disebut memiliki sifat busuk, Yasmin pun langsung membuka matanya. Dengan sisa keberaniannya, gadis itu membalas tatapan Raga tidak kalah tajamnya. "Tidak ada kata takut dalam kamus hidup gue," ucapnya dengan nada menantang.Seketika sebuah senyuman smirk pun tercetak jelas dibibir Raga. Pria itu mengapresiasi sikap sok berani Yasmin saat ini. Oh ayolah, bahkan sejak d
Yasmin, Raga, Gladys dan Keenan saat ini sedang berada di ruang dekan. Beberapa saat yang lalu Keenan melaporkan kejahatan Yasmin pada dekan. Tentang rumor jahat yang terjadi pada Raga dan Gladys. Pria itu mengatakan pada dekan jika semuanya adalah jebakan Yasmin. Setelah mengetahui hal itu, dekan pun langsung memanggil Raga, Gladys dan juga Yasmin tentunya untuk menyelesaikan masalah yang saat ini terjadi. Namun sayangnya semuanya tidak berjalan lancar karena Yasmin masih berusaha mengelak. Gadis itu mengatakan pada dekan jika mungkin itu hanyalah tuduhan Keenan karena Keenan tidak terima kekasihnya yakni Gladys terlibat skandal dengan Raga.Melihat bagaimana Yasmin terus mengelak, Raga, Gladys dan tentu saja Keenan pun tidak terima. Bahkan saking terbawa emosinya Keenan hampir saja mencekik leher Yasmin didepan dekan dan Raga serta Gladys. Beruntung Raga yang berdiri disamping Yasmin langsung memisahkan mereka. Sejahat apapun Yasmin, gadis itu adalah istri Raga. Jadi Raga harus mel
"Lepas!" Begitu merasa sudah berada ditempat yang sepi, Yasmin langsung menarik tangannya dari genggaman Raga. Gadis yang terlihat berantakan dengan rambut acak-acakan serta noda telur mentah itu menatap tajam kearah pria yang baru saja menyelamatkannya dari serangan para mahasiswa."Puas lo sekarang?!! Ini kan yang mau lo?! Udah puas kan lo bikin gue malu kayak gini?!! Gue benci banget sama lo, Raga!!" teriak Yasmin. Gadis itu bahkan tidak takut berteriak diarea kampus. Ia tidak memikirkan bagaimana jika ada yang mendengar pertengkaran mereka karena dirinya saat ini sedang dipenuhi rasa emosinya.Sangat jelas terlihat bagaimana Raga tersenyum kecut mendengar apa yang baru saja Yasmin katakan padanya. Pria itu tidak tahu kenapa dirinya selalu saja salah di mata Yasmin. Dia baru saja menyelamatkan Yasmin dari amukan mahasiswa, bukankah seharusnya Yasmin mengucapkan kata terima kasih? Tapi lihat apa yang justru gadis itu lakukan sekarang. Yasmin malah menuduh Raga melakukan hal yang ti
Saat ini kedua orang tua Yasmin bersama Raga, Gladys dan tentunya Yasmin sedang berada diruang dekan. Setelah mengadakan rapat bersama, Dekan awalnya berencana akan mengeluarkan Yasmin dari kampus. Namun beruntungnya itu semua tidak jadi terjadi karena bantuan Gladys dan juga Raga. Kedua orang itu meminta pada dekan untuk meringankan hukuman Yasmin. Mereka mengatakan jika akan menyelesaikan masalah mereka secara baik-baik dan berjanji tidak akan membuat pihak kampus dirugikan lagi. Setelah berbagai pertimbangan akhirnya Yasmin pun tidak jadi dikeluarkan. Gadis itu hanya menerima hukuman skorsing selama 1 bulan dan menjadi mahasiswa dalam pengawasan. Jika Yasmin terlihat melakukan pelanggaran sekecil apapun dalam kurun waktu 3 bulan kedepan, maka gadis itu harus rela dikeluarkan dari kampus."Sebelumnya saya mewakili anak saya, Yasmin ingin meminta maaf pada anda karena sudah membuat keributan. Untuk nak Raga dan Gladys, saya juga ingin meminta maaf. Maaf karena Yasmin sudah bertindak
"Nak Raga, ayah benar-benar minta maaf atas kelakuan Yasmin. Ayah malu dan merasa sangat bersalah padamu. Mewakili Yasmin, ayah minta maaf."Sesuai perintah ayah Yasmin, sepulang mengajar Raga langsung pergi kerumah orang tua Yasmin untuk menjemput Yasmin. Sesampainya dirumah mertuanya itu, ayah Yasmin tidak berhenti meminta maaf padanya. Hal itu tentu membuat Raga juga merasa bersalah karena harus membuat ayah mertuanya seperti itu. Jika boleh jujur, Raga sangat marah dan kecewa pada Yasmin. Namun pria itu memilih untuk memaafkannya dan kedepannya dia akan mengawasi istrinya itu agar tidak bertindak kelewat batas lagi."Ayah tidak perlu meminta maaf seperti ini. Saya sudah memaafkan Yasmin kok. Yasmin tidak sepenuhnya bersalah, saya pun juga salah disini karena tidak bisa membimbing dan mengawasinya dengan baik."Ayah Yasmin hanya bisa terharu mendengar apa yang baru saja menantunya itu katakan. Dalam hati ia merasa bangga pada menantunya. Dia juga merasa tidak salah memilih pasangan
Sebuah senyuman manis tercetak jelas dibibir Raga. Pria itu tersenyum senang melihat beberapa hasil masakannya yang kini sudah tersusun rapi di atas meja makan. Ini adalah pertama kalinya Raga memasak sepanjang hidupnya. Alasan yang membuatnya tiba-tiba kepikiran untuk memasak adalah Yasmin. Sejak tadi pagi hingga sekarang malam hari Yasmin sama sekali tidak keluar kamar. Bahkan gadis itu juga tidak makan, khawatir dengan kondisinya akhirnya Raga pun memutuskan untuk memasak. Berbekal dengan tutorial memasak yang ia tonton di youtube, akhirnya pria itu berhasil membuat beberapa menu masakan.Setelah merasa semuanya sudah siap, Raga pun bergegas menghampiri Yasmin dikamar tamu. Pria itu mulai mengetuk pintu kamar tempat Yasmin berada karena ternyata pintunya dikunci dari dalam. Sekali, dua kali hingga beberapa kali Raga mengetuk pintu kamar itu namun sama sekali tidak ada sahutan dari dalam."Yasmin, buka pintunya," seru Raga dengan suara yang sedikit mengeras.Yasmin yang sedang meno