Share

Sarapan

Setelah tidak mendengar suara-suara lagi, aku membuka mata, menghirup nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya. Membangkitkan badanku, lalu melakukan peregangan.

"Untunglah," gumamku merasa terbebas dari situasi yang akan membuat aku dan Pak Alvin canggung.

Setelah menunaikan kewajiban salat, aku langsung pergi ke dapur. Seperti biasa, Bu Iffah terlihat kerepotan habis dari pasar subuh. Wanita setengah baya itu membawa banyak kantong kresek.

"Wah, Bu Iffah mau masak menu apa pagi ini?" tanyaku antusias, sambil mengambil alih beberapa kantongan plastik lalu menaruhnya di meja.

"Ikan nila goreng, capcay, sama sambal ijo, untuk pagi ini Neng," balas Bu Iffah.

"Wah, aku bantu ya."

Bu Iffah menatapku sungkan. "Jangan Neng, nanti kayak kemarin."

Aku menggeleng, "nggak papa. Aku jamin Mama nggak bakal potong gaji Bu Iffah."

"Kemana aja kemarin?" suara seseorang membuat aku dan Bu Iffah menengok.

"Mama, aku kemarin menginap dirumah Bapak sama Mas Alvin," balasku dengan senyuman. Mencoba ramah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
bagus mending pergi sma kk ramdan, tu lah mau2 nya dinikahi krna nazar emg ntk klo cere mlh gk nyakitin bpknya kamu, begok bgt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status