Share

Perang Strategi

Author: Strawberry
last update Last Updated: 2025-04-27 22:15:25

Malam itu, Paviliun Selatan tampak lebih tenang dari biasanya. Cahaya lentera menggantung berayun lembut di tiupan angin malam, menciptakan bayangan temaram yang bergerak-gerak di sepanjang lorong marmer.

Arcelia berjalan perlahan, diiringi oleh dua dayang, menuju kediaman Aeralis. Gaun malamnya berwarna biru muda, sederhana namun tetap menonjolkan keanggunannya sebagai Ratu. Matanya terlihat jernih... namun di balik bening itu, pikirannya berputar cepat.

Senyum... tetap tersenyum. Aku harus membuatnya lengah, batinnya.

Begitu ia tiba di depan pintu, salah satu dayang mengetuk dengan sopan. Tak lama, Aeralis keluar dengan ekspresi terkejut bercampur senang.

"Yang Mulia Ratu Arcelia?" Suaranya terdengar begitu manis, penuh perhatian.

Arcelia tersenyum kecil, sedikit malu-malu seperti gadis polos biasa.

"Maaf mengganggumu malam-malam begini," katanya lembut. "Aku hanya ingin memastikan... apakah kamu sudah nyaman di istanamu?"

Wajah Aeralis langsung berseri-seri. Ia membungkuk sopan.

"T
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Jangan Cemburu, Kaisar!

    Api merah yang menyelamatkan Arcelia belum sepenuhnya padam.Asap hangat menyelimuti tubuhnya seperti pelindung, namun dari tengah cahaya membara itu, perlahan, siluet seorang pria muncul. Langkah demi langkah ia menjadi nyata. Rambut gelap sebahu, mata menyala merah menyala, jubah panjang berkibar pelan seperti bayangan neraka. Wajah dingin dan agungnya muncul dari balik cahaya api—Azrael.Tubuhnya berdiri kokoh di belakang Arcelia. Satu tangannya terulur, melingkari pinggang sang ratu, menariknya mendekat ke sisi kirinya. Perlindungan yang sekaligus menjadi pernyataan: ini milikku.Eden menatap tak percaya, gemetar. “Siapa… siapa kau?”Azrael menatap Eden tanpa berkedip. Sorot matanya tajam seperti pisau yang tak perlu bergerak untuk menyayat.“Aku adalah Kaisar dari Neraka,” katanya pelan, namun suaranya menggema ke segala arah, “Dan kau baru saja mencoba menyakiti Ratuku.”Nada bicaranya tidak meninggi. Tapi bumi di bawah kaki Eden retak pelan.Eden mundur, napasnya memburu. “Kau…

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Terbukanya Portal Dua Dunia

    Langit iblis yang biasanya merah darah perlahan memudar menjadi kelabu. Tak ada pertanda kehancuran, namun udara terasa gelisah. Arcelia berdiri di balkon istana, memandangi celah antara langit dan tanah yang perlahan memancar cahaya aneh. Cahaya itu… tidak berasal dari dunia ini.Lucien datang terburu-buru. “Ratu… sesuatu muncul di celah antara dunia. Portal terbuka… tapi bukan karena kita.”Azrael segera memanggil para penasehat. Ternyata, celah tersebut bukan milik iblis, bukan pula dari dunia fana biasa. Itu... adalah lubang waktu, retakan kecil dari masa lalu yang menginginkan jawaban.“Portal itu terhubung ke masa lalu seseorang. Dan satu-satunya yang bisa melewatinya adalah orang yang masih memiliki ikatan batin kuat dengan tempat itu,” ujar Vareth.Semua mata tertuju pada Arcelia.“Haruskah?” Tanya Arcelia.“Yang Mulia, jangan khawatir kekuatan Yang Mulia di sana masih berfungsi dengan baik jika pun ada hal-hal yang membuat Yang Mulia harus bertempur” Jelas Vareth.Arcelia mena

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya    Irisan Kehidupan Ratu di Kerajaan Iblis

    Arcelia, perempuan yang tidak lagi mencari tempat di dunia… tapi telah menciptakan tempatnya sendiri. Dia tersenyum menatap semua yang ada di sana dengan senyum menawannya. Semua yang ada di sana masih diliputi ketegangan meskipun pertarungan sudah selesai.Suara hening menggema seperti gema waktu. Lalu… satu suara terdengar.“Hidup Ratu Arcelia.”Disusul suara lain. Lalu bergemuruh.“Hidup Ratu Arcelia!”Para pangeran yang semula menyimpan ragu, kini berdiri dari kursi kehormatan mereka. Kaelthor, yang dikenal paling keras, menjatuhkan tinjunya ke dada dan membungkuk dalam, penuh hormat. Lucien—yang biasanya ringan dan santai—terdiam, matanya berkaca-kaca, lalu tersenyum dan berseru, “Yang Mulia, Anda membuat dunia berhenti hari ini, panjang umur Ratu Arcelia…”Seluruh arena istana, dari panglima, para tetua dewan, hingga para pengawal dan rakyat yang menyaksikan dari bayangan balkon tinggi, bersujud, bersorak, dan berteriak nama ratunya.Arcelia berdiri di tengah semua itu, tak lagi

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Pertarungan Takdir

    Malam sebelum pertempuran….Ruang bawah tanah istana itu sunyi, hanya diterangi cahaya kebiruan dari kristal sihir yang tergantung di langit-langit. Peta energi Arcelis tergantung di udara, berputar perlahan—warna hitam keunguan menyelubunginya, tak seperti aura makhluk hidup biasanya.Arcelia berdiri di depan proyeksi itu. Wajahnya tenang, tapi matanya menyimpan badai. Jelas berbahaya.Lucien berdiri di sisinya, satu tangannya menunjuk ke area samar di sekitar dada Arcelis. “Lihat ini,” katanya pelan. “Retakan halus. Energi di sekitar jantungnya tidak stabil.”Azrael menyipitkan mata. “Apa itu berarti… dia punya titik lemah?”Lucien mengangguk. “Menurut penelitianku, Arcelis bukan makhluk utuh. Ia disusun dari berbagai fragmen keinginan dan emosi manusia yang paling kotor—pengkhianatan, iri hati, dendam, obsesi. Semuanya dimanifestasikan, tapi tidak benar-benar menyatu. Titik retak ini—”“—adalah tempat di mana fragmen itu berkonflik,” potong Lira yang sedari tadi memperhatikan proye

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Ratu Yang Terlahir

    Malam turun dengan selimut kelam yang sunyi, tak seperti malam-malam sebelumnya di Istana Neraka yang biasanya riuh oleh denting obor api dan nyanyian bayangan. Malam ini, seluruh kerajaan menahan napas. Esok hari adalah pertarungan yang bisa menentukan takdir dua dunia—dan takdir seorang Ratu.Di dalam kamarnya, Arcelia duduk di depan cermin besar. Rambutnya dibiarkan tergerai, kulitnya pucat tertimpa cahaya biru dari kristal api yang menggantung di langit-langit. Tapi tak ada keraguan dalam mata itu. Hanya ketenangan… dan kedewasaan yang perlahan tumbuh dari luka-luka lama.Lira masuk perlahan, membawa secangkir ramuan hangat. “Yang Mulia… semua sudah disiapkan. Para penasihat juga telah memastikan arena telah dilindungi oleh sihir pengikat. Tidak akan ada intervensi dari luar.”Arcelia mengangguk. “Terima kasih, Lira. Kau sudah bekerja sangat keras, aku bangga padamu!.”Lira tersenyum, tersipu, tapi matanya masih menyimpan kekhawatiran. “Apakah Anda… yakin ingin melakukan ini?”“Buk

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Keberanian Arcelia

    Beberapa hari kemudian – Hari yang ditentukan untuk pengujian sudah datang, di Aula Pengujian Istana Iblis semua petinggi istana Iblis datang dan berkumpul.Langit di atas istana tampak kelam, awan sihir menggelayut rendah. Aura magis pekat menyelimuti bangunan kuno tempat Upacara Pengujian Cahaya dan Kegelapan akan dilakukan. Hanya mereka yang benar-benar berdarah pilihan yang mampu bertahan hidup melewati ritual ini—yang lainnya akan lenyap menjadi abu sihir dan waktu.Arcelia berdiri di sisi kiri aula, mengenakan jubah ratu yang lebih sederhana dari biasanya, hanya dihiasi simbol dua dunia di bagian dada. Matanya menatap lurus ke tengah ruangan, di mana Arcelis berdiri sendirian di atas lingkaran sihir kuno.Di sisi berlawanan, Kaisar Azrael duduk di atas singgasana pengamatan, diapit oleh para penasihat dan pangeran-pangeran kepercayaannya, termasuk Lucien dan Kaelthor.Arcelis terlihat tenang. Terlalu tenang. Wajahnya tanpa ragu. Bahkan tidak ada sedikit pun getaran ketakutan di

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Arcelia Yang Terancam

    Langit di atas istana iblis pekat, tanpa bulan maupun bintang. Angin dingin menari di antara tiang-tiang batu, menabur ketegangan yang menggantung di udara.Arcelia duduk sendirian di balkon pribadi kamarnya. Rambut panjangnya tergerai lepas, dibiarkan tertiup angin malam. Kedua tangannya mengepal di atas pangkuan, dan matanya menatap kosong ke arah hamparan langit kelam. Dalam dadanya, ada sesak yang tak bisa dijelaskan. Dan di balik matanya, ada badai yang ia redam.Dia mendengar langkah berat yang dikenalnya sangat baik. Tapi dia tidak menoleh. Tidak kali ini. Tubuhnya terasa kaku untuk digerakkan.“Arcelia….” suara bariton itu memanggilnyaDengan mata merah dan tubuh yang masih terasa kaku dia menoleh, lantas tersenyum samar. Memberi hormat dengan formal kepada Azrael, tidak seperti biasanya. Kaisar Azrael dapat merasakan perubahan kecil pada sikap Ratunya, namun itu tak membuatnya urung untuk menanyakan pertanyaan yang sudah mengganggunya."Kenapa kau tidak menceritakannya padaku

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Arcelia Yang Terancam

    Langkah Arcelia begitu ringan saat memasuki lorong bawah tanah yang tersembunyi di balik istana. Tidak seorang pun tahu bahwa ia diam-diam meminta Lucien menunjukkan tempat gadis manusia itu diamankan. Dua penjaga khusus membungkuk memberi hormat, lalu membuka pintu berat yang berderit pelan.Ruangan itu remang, hanya diterangi cahaya samar dari lentera kecil di sudut tembok. Di dalamnya, duduk seorang gadis muda yang mengenakan pakaian lusuh, tangan terlipat di pangkuan, tubuhnya bersandar lemah pada dinding batu.Begitu pintu terbuka, gadis itu langsung bangkit berdiri. Meski tubuhnya tampak lemah, ada aura ketenangan dalam sikapnya.“Hormat kepada Yang Mulia Ratu,” ucapnya pelan, namun penuh hormat.Langkah Arcelia terhenti. Matanya membulat, napasnya seolah tersangkut di tenggorokan. Dalam temaram ruangan itu… gadis itu—kulitnya pucat, rambut hitam legam, dan sorot mata penuh luka serta keteguhan—terlihat seperti cerminan dirinya di masa lalu.“Kamu… dari mana kamu tahu siapa aku?

  • Dinikahi Kaisar Iblis dan 9 Putranya   Arcelia Bukan Satu-satunya?

    Setelah pertarungan dan penyucian istana, pertempuran belum benar-benar usai.Bukan dengan sihir atau senjata, tapi dengan kepercayaan dan hati.Kerajaan iblis memiliki pilar-pilar kekuasaan yang tersebar dalam wujud para pangeran, masing-masing dengan karakter dan ego berbeda. Setelah kejatuhan Marovielle dan Sylas, bayang-bayang perpecahan masih menggantung.Azrael mengumpulkan mereka semua... tapi yang membuat mereka tetap duduk dan mendengarkan, bukan hanya titah Kaisar—melainkan suara lembut namun teguh milik Arcelia.“Kalau kalian terus bertahan dalam dinding keangkuhan sendiri, maka kerajaan ini akan tumbang bukan karena perang—tapi karena kalian saling menjatuhkan.”Ucap Arcelia siang itu dalam ruangan bundar tempat dewan para pangeran berkumpul.Lucien, yang berdiri di sisi Arcelia, hanya menyilangkan tangan dan tersenyum tenang.“Ayo, Kakak-kakakku. Dengarkan Ratu kita. Beliau bukan cuma cantik, tapi juga sangat masuk akal. Dan kalau kalian tidak percaya padanya, ya... perca

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status