Share

Bab 13 Bertengkar

Ini adalah kali pertama aku melihat wajah Pak Fikri benar-benar marah. Setelah puas menampar wajah Rangga, dia kemudian masuk dan duduk di kursi depan. Tanpa basa-basi, suamiku menginjak pedal gas dalam-dalam. Kecepatan mobil ini membuat jantung ini terasa berdebar keras tak seperti biasanya. Bukan hanya takut dengan kecepatan kendaraan roda empat ini, tapi aku juga takut dengan kemarahan Pak Fikri.

"Pak, jangan kencang-kencang bawa mobilnya. Saya takut." Akhirnya aku memberanikan diri.

"Saya bukan supir kamu! Jangan seenaknya memerintah saya," balas Pak Fikri terdengar pedas.

Aku tak paham dengan pria yang Rangga sebut tua itu. Dia nampak benar-benar marah. Hingga sampai di rumah, tanpa basa-basi dia menyeretku masuk ke dalam rumah. Tubuh ini dilemparkan ke atas sofa. Memang tidak sakit, tapi hati ini yang sakit. Aku ini bukan budaknya yang bisa dilakukan seenaknya.

"Jangan kasar, Pak. Saya ini manusia," protesku akhirnya.

"Manusia macam apa kamu, berani-beraninya berselingkuh dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status