"Baik. Tapi kamu harus bercerai dengan suamiku."
"Maaf. Tapi saya tidak bisa bercerai dengan tuan muda Yanto."Dalam hati, Azizah berkata, " Mana mungkin aku akan bercerai dengan suamiku. Dia sudah membebaskan aku dari laki-laki yang zalim seperti ayahku. Jika dia tidak menikahiku, mana mungkin aku bisa lari dari ayah dan membebaskan ibu dari cengkramannya.""Jika kamu mau uang suamiku, aku akan bayar berapapun yang kamu inginkan. Tapi pergilah dari kehidupan kami!""Kenapa bukan dari sebelum pernikahan? Kenapa harus sekarang?""Karena tidak ada yang memberi tahuku sebelumnya."Para tamu dari keluarga Yanto mulai berpamitan. Salah satu bibinya Yanto bicara, "Anita. Kami pamit dulu. Selesaikan masalah anakmu dengan baik. Kami hanya bisa membantumu dengan do'a. Semoga Allah memberikan jalan terbaik untuk masalah ini.""Aamiin, Kak. Maaf karena Kakak harus melihat permasalahan seperti ini," ucapnya dengan penuh penyesalan.<"Kesabaranku sudah habis. Aku pastikan kamu akan mendapatkan balasannya Azizah," gumam Rudi.Keesokkan harinya, Azizah terbangun di dalam mobil. Seingatnya dia semalam berada di sebuah kamar dengan suaminya Yanto setelah merayakan malam tahun baru."Aduh," ringisnya seraya memegang kepalanya yang terasa berat. Di luar mobil, dia melihat tiga orang laki-laki sedang berbicara, lebih tepatnya sedang bernegosiasi. Satu orang yang tidak dikenalnya, sementara yang dua orang lagi adalah orang yang dikenalnya. Mereka adalah Rudi dan Doni. Azizah kembali menajamkan penglihatannya. Ya, ternyata memang mereka berdua, tidak salah lagi. Azizah segera membuka pintu mobil untuk melarikan diri. Tapi ternyata pintunya terkunci dan tidak bisa dibuka.Ketiga orang itu sekarang masuk ke dalam mobil dan tersenyum sinis kepada Azizah."Dimana saya?! Kenapa saya ada di sini?! Ayah dan Rudi kenapa kalian juga ada di sini?!"Dengan sinis Rudi menjawab pertanyaan Azizah."Kami di sini untuk menjualmu! Uangnya
Hari-hari berlalu tanpa ada kegaduhan. Doni seperti menghilang ditelan badai semenjak dia melancarkan aksinya. Yuni sudah mulai tenang. Azizah juga tidak lagi mencemaskan adik-adiknya akan diculik oleh sang ayah.Malam ini adalah malam tahun baru. Mereka semua yang ada di rumah Yanto sedang bersiap-siap untuk merayakan tahun baru ke sebuah pantai.Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, akhirnya mereka sampai di sebuah pantai yang indah."Ayo masuk, Sayang." Elena menuntun Azizah masuk ke sebuah villa yang sangat indah."Ini adalah villa kita." "Indah sekali, Ma." Azizah memandang takjub keindahan villa itu. "Kamu akan lebih kagum lagi jika melihat pemandangan laut dari balkon. Ayo mama tunukkan," ajak Anita kemudian.Sesampainya di balkon, Azizah benar-benar terpesona dengan pemandangan laut yang tampak dari sana.Elena mencoba memanfaatkan waktu untuk mendekati Yanto disaat Azizah sibuk dengan mertua, ibu dan adik-adiknya."Sayang. Sudah lama kita tidak ke sini, ya?" Elena meran
Tok. Tok. Tok.Suara ketukan pintu membuat perhatian Azizah teralihkan. Dia yang tadinya saling pandang dari balik kaca transparan bersama sang suami, kini menoleh ke arah pintu."Masuk," seru Azizah.Ternyata Rudi yang datang dengan membawa beberapa laporan."Setelah memeriksa sejenak, Azizah berucap dengan nada dingin."Kenapa laporannya jadi berbeda dengan aslinya?!""M_maksudnya?""Pak Dino sudah menyerahkan tentang laporan gaji karyawan yang banyak potongannya. Saya harap Pak Rudi segera menyelesaikannya dalam satu bulan. Laporan ini sangat tidak akan bagus jika sampai ke tangan Pak Yanto. Jadi tolong kerja samanya. Berhenti jadi orang culas, karena itu akan menyengsarakan dirimu sendiri. Atau... kamu mau mendekam di penjara?!"Yanto terperangah dan berkeringat dingin mendengar kata-kata Azizah. Dalam hatinya berkata, "Sombong sekali dia sekarang. Baru sehari menjadi bos sudah sok-sokan gayanya. Tapi aku ti
Rudi merasa bersyukur karena Azizah menolak menolong Pela secara halus. Karena dia tidak mau kebusukannya di perusahaan akan ketahuan oleh Pela. Mau ditaruh di mana mukanya jika dia ketahuan korupsi. Pela pasti akan membatalkan rencana pernikahan mereka. Rudi menyeka keringat yang ada di keningnya dan menghembuskan napas secara perlahan."Azizah benar, Sayang. Dan... menurutku, sebaiknya kamu tidak usah bekerja lagi. Kita kan mau menikah, jadi, biar aku saja yang bekerja.""Umm, so sweet...." Pela menggenggam tangan Rudi dengan mesra..Azizah sedikit merasa kecewa mendengar Rudi melarang Pela untuk bekerja. Apalagi melihat kemesraan yang mereka tunjukkan di depan Azizah. Dia bermonolog dalam diam."Ternyata Rudi memang sangat mencintai Pela. Jika tidak, dia tidak akan melarang Pela untuk bekerja. Pela memang sudah mengisi hatinya. Sedangkan aku hanya sekedar penjaga jodoh sepupuku. Nasibnya memang jauh lebih baik dariku. Walaupun sekarang aku sudah menikah, suamiku tetap milik perempu
Elena terperangah hingga matanya melotot mendengar ancaman dari Azizah. Tapi Azizah mengulang kembali ancamannya."Kalau kamu berani mempermalukan aku di depan para tamu, aku pastikan semua orang akan mengetahui tentang perselingkuhan mu dengan Nofer mantan pacarmu."Elena terperangah mendengar ancaman dari Azizah. Dia tidak menyangka gadis lugu seperti Azizah akan berani mengancamnya."S_siapa Nofer? Jangan mengada-ada, kamu! Beraninya kamu mengancamku dengan membuat kebohongan!"Mendengar Elena mengatakan itu, Azizah tertawa kecil. "Elena, Elena. Aku pernah melihatmu bermesraan dengan Nofer di Mall, seperti halnya yang mas Yanto lihat. Tadinya aku pikir, cuma aku yang lihat. Tapi ternyata, mas Yanto juga melihatnya. Yah aku kasihan melihatmu bertengkar dengan mas Yanto. Tapi jika kamu mempermalukan aku nanti, bukan cuma dengan mas Yanto, tetapi, kamu akan bertengkar dengan mama dan papa mertua juga. Sebagai bonusnya, kamu akan menjadi bahan perbincangan semua orang. Bagaimana, Elen
"Kurang ajar! Kenapa aku bisa ketahuan. Yang lebih parahnya lagi, paman juga terseret. Gara-gara dia, paman harus dirawat di rumah sakit."Selama ini aman-aman saja. Tidak ada pemeriksaan gaji karyawan atau pun tentang uang bahan baku. Rudi bekerja sama dengan pamannya untuk menilap uang perusahaan karena dilihatnya sang Presdir jarang masuk ke perusahaannya. Tapi semenjak dia menikah, dia jadi sangat rajin memeriksa segala sesuatunya. Keadaan jadi sangat buruk untuk Rudi dan pamannya.Walau terasa lama, tapi akhirnya waktu berlalu. Rudi masih menimbang-nimbang apakah ia akan datang menghadiri pesta yang diadakan oleh bosnya. Pesta untuk memperkenalkan istrinya.Tapi dia memang harus pergi ke pesta itu, karena Yanto sudah memberikan signal kepadanya dengan memberikan keputusan jangka waktu jatuh tempo pelunasan uang gaji karyawan yang ia korupsi.Dia segera menghubungi Pela. Pela sangat senang sekali karena Rudi mau mengajaknya ke pesta yang diadakan bosnya. Tapi sayangnya dia merasa