Share

2. Pertemuan Mengejutkan

last update Last Updated: 2025-01-10 12:21:47

Dua hari berlalu.

Lily tidak menyentuh ponselnya.

Sejak malam itu, dia mengurung diri di kamar, menolak bertemu siapa pun, mengabaikan semua panggilan dan pesan, terutama dari Bryan.

Pria itu tak henti-hentinya menghubunginya, tapi Lily tidak peduli.

Setiap kali ponselnya bergetar, dia hanya menatapnya dingin sebelum kembali memejamkan mata.

Dia butuh waktu.

Untuk melupakan pengkhianatan Bryan.

Untuk menghapus ingatan tentang malam itu.

Untuk menghilangkan perasaan kotor dan malu setiap kali melihat bayangannya sendiri di cermin.

Namun, Lily tidak bisa terus bersembunyi.

Hari ini, keluarga Bryan mengundang mereka ke pesta ulang tahun pernikahan orang tuanya.

Dan Lily tidak punya pilihan selain untuk pergi dengan wajah pucat.

"Apa perlu kita pergi ke dokter?"

Suara lembut Risha, ibu Lily, memecah keheningan di dalam mobil.

Lily menoleh sekilas, lalu menggeleng pelan. “Aku baik-baik saja, Bunda. Tidak perlu cemas.”

Dia mengalihkan pandangan ke kaca spion tengah, menatap wajah sang papa, Adhitama.

Namun, pria itu hanya diam, ekspresinya dingin.

Sejak dua hari lalu, sikap papanya terasa berbeda.

Lily tidak tahu apakah itu hanya perasaannya saja, atau mungkin… papanya tahu sesuatu?

Tidak mungkin, ‘kan?

Tidak mungkin papanya tahu apa yang sudah dia lakukan.

Lily menelan ludah dan membuang pandangan ke luar jendela, memilih menikmati perjalanan tanpa berkata apa-apa lagi.

Begitu sampai di kediaman keluarga Bryan, sosok sang tunangan terlihat sudah menunggu Lily di depan pintu masuk dengan senyuman palsu di wajahnya.

Seolah tidak pernah melakukan kesalahan. Seolah dia bukan pria brengsek yang sudah mengkhianatinya.

Lily mual.

Tanpa menoleh, dia melangkah masuk bersama papa dan ibunya.

Namun, tangan Bryan mencekal lengannya, menghentikan langkahnya.

“Apa lagi maumu?” desis Lily, menepis cengkraman Bryan dengan kasar.

Wajah Bryan mengencang, senyum manisnya lenyap.

"Kenapa tidak menjawab panggilan dan membalas pesanku?"

Lily mendengus dingin. "Apa perlu aku jelaskan?"

Bryan tampak gelisah. Dia melirik ke sekitar, memastikan tak ada yang memperhatikan.

“Lily, lebih baik jangan membahas kejadian tempo hari pada orang tuaku atau orang tuamu.”

Nada suaranya penuh ancaman.

Lily menyipitkan mata, menatap Bryan dengan kebencian yang selama ini tidak pernah dia rasakan.

Beraninya pria ini meminta hal semacam itu darinya!? Apa dia tidak punya malu!?

Baru saja Lily hendak membalas kalimat Bryan, tiba-tiba Arya—ayah Bryan—mendekat. “Kenapa kalian masih di sini?” tanyanya.

Di saat itu, Lily memaksakan sebuah senyuman dan berkata, “Hanya bicara sebentar, Paman.”

“Sudah, bicara di dalam saja. Paman mau kenalkan kamu ke pamannya Bryan!” ujar Arya, membuat Lily tersenyum dan hanya bisa mengikuti ayah tunangannya itu masuk ke dalam kediaman.

Begitu masuk ke dalam aula pesta, Lily melihat beberapa tamu undangan sudah berkumpul.

Matanya menangkap sosok pria bertubuh tegap yang berdiri di antara  mereka, berbincang dengan orang tua Bryan.

Dia tidak mengenali pria itu.

"Kemarilah, biar Papa perkenalkan dengan Paman Arsen," ucap Arya kepada Bryan dan Lily.

Lily berjalan mendekat bersama Bryan, menghampiri sang pria bertubuh tinggi tegap yang begitu menarik perhatian tersebut.

Dan saat pria itu berbalik…

Jantung Lily berhenti berdetak.

Wajahnya langsung memucat.

Mata mereka bertemu.

Dia?!

Lily ingin berbalik dan lari sejauh mungkin.

Tapi sudah terlambat.

Laki-laki itu juga terkejut melihatnya, meskipun ekspresinya hanya berubah sesaat sebelum kembali dingin.

Arsen mengamati Lily dengan tajam, tapi detik berikutnya, dia memasang wajah santai, seolah tidak pernah bertemu sebelumnya.

"Arsen, perkenalkan ini Lily, calon menantu kami," ucap Monica, ibu Bryan, dengan senyum bangga.

Lily tidak bisa bernapas.

Pria yang merenggut kesuciannya, yang menghina dirinya sebagai wanita bayaran, ternyata adalah paman Bryan?!

Tangan Lily gemetar hebat. Akan tetapi, dia berusaha menenangkan diri seiring tangannya terulur untuk menjabat tangan Arsen.

Hanya saja, saat tangan besar itu menyentuh tangannya, Lily merasa bulu kuduknya berdiri. Tubuhnya mengingat apa saja yang sudah tangan itu lakukan padanya.

“Aku benar-benar masih tidak menyangka kalau kamu punya saudara yang lama tinggal di Amerika.”

Suara sang papa menyadarkan Lily, membuatnya langsung menarik tangannya dan menjauh dari Arsen.

"Sebenarnya dia ini anak dari istri kedua papaku," jawab Arya sambil tertawa kecil dan menepuk pundak Arsen. “Dia hanya berkunjung sesaat ke sini sebelum kembali lagi ke luar negeri.”

Arsen, yang sedari tadi diam dan sibuk memerhatikan Lily, berakhir hanya menarik sudut bibirnya tipis, lalu menenggak minuman dalam gelasnya tanpa ekspresi.

“Kebetulan sekali, bagaimana kalau sebelum Arsen kembali ke luar negeri, kita nikahkan Bryan dan Lily?” ucap ibu Bryan dengan senyum manis.

“Itu ide bagus!” sahut Arya, tak kalah bersemangat.

Mendengar hal itu, jantung Lily mencelos. Setelah tahu perselingkuhan Bryan dan Sonia, juga bagaimana pria itu hanya ingin memanfaatkannya, apa Lily harus tinggal diam?

Tidak! Dia tidak bisa membiarkan ini berlanjut!

“Maaf, Bibi, Paman, tapi aku tidak bisa menikah dengan Bryan. Aku ingin membatalkan pertunangan kami.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Rasemi
bagus lanjutkan, ly
goodnovel comment avatar
Novita Sari
bener lily lebih baik batal daripada menyesal
goodnovel comment avatar
Aniah An
tapi Arsen bagus mau bertanggung jawab
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   319. Arsen, Tidak Membencinya 'Kan?

    Arsen meminta pria itu dibawa ke mansion.Sepanjang perjalanan pria itu marah dan terus berkata kalau dia akan melaporkan Arsen dan yang lainnya ke polisi karena tuduhan penculikan.Arsen yang duduk di depan tampak tersenyum miring. Dia meminta Thomas menepi ke bahu jalan.Thomas menoleh pada Arsen, atasannya itu terlihat tenang dengan tatapan mata terus tertuju ke depan.Setelah menepikan mobil, Thomas kaget karena Arsen turun dari mobil dan membuka pintu belakang kursi penumpang.Semua orang syok saat Arsen mencengkeram kerah baju pria itu dan menariknya keluar.Arsen memberikan bogem mentah ke wajah hingga pria itu jatuh tersungkur. Dia tak membiarkan pria itu bangun dan langsung memberikan tendangan ke muka pria itu.“Sudah diam saja, tapi malah cari mati,” ucap Jerry seraya menggelengkan kepala. “Kamu saja yang turun,” titahnya ke Thomas. Dia kemudian melirik Indah yang tampak ketakutan.Arsen menarik kerah baju pria itu lagi, dia tak peduli dengan kendaraan yang melintas.“Lapor

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   318. Ini Nyata

    Hari ini. Thomas dan yang lain akan menjalankan rencana untuk menjebak pria yang menghubungi Indah. Di mansion Arsen. Thomas dan Arsen kini menatap pada Indah yang berdiri dengan kepala tertunduk di hadapan mereka. Mereka sudah siap pergi tetapi sebelum itu Thomas memberikan arahan pada Indah agar tak berbuat macam-macam. “Kamu harus melakukan sesuai dengan apa yang sudah kita sepakati. Kalau tidak, jangan harap kamu bisa lepas dari kami,” ancam Thomas agar Indah tidak kabur saat ada kesempatan. “Ba-baik, Pak.” Indah langsung mengangguk. Arsen menatap dingin pada Indah, jika saja tidak membutuhkan bantuan Indah, Arsen sudah mencekik wanita itu atau menjebloskan Indah ke penjara. “Pakai ini di tempat tersembunyi agar kami bisa mendengar apa saja yang kalian bicarakan.” Thomas mengulurkan sebuah alat berbentuk mikrofon kecil lengkap dengan penjepitnya. Indah menerima benda itu. Lalu dia mulai mencari tempat mana yang akan dipasangi alat itu, lalu dia memasangnya di balik kerah k

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   317. Apa Bisa Mendengarku?

    Malam itu Audrey terus saja menangis. Tangisannya begitu lama hingga membuat semua orang panik.Arsen, Risha, Adhitama dan beberapa perawat sudah berusaha menenangkan, tapi bayi mungil itu masih saja tak bisa berhenti menangis.Perawat juga sudah mencoba memberikan ASIP bahkan dengan persetujuan Arsen memberi tambahan susu formula. Namun, usaha mereka tetap nihil.“Apa mungkin ada yang tidak beres dengannya? Panggilkan dokter agar bisa diperiksa,” ucap Arsen. Dia sedikit frustasi. Ternyata merawat bayi tak semudah seperti apa yang dia sangka.Semua orang gaduh di dalam ruang perawatan Lily, hingga tak ada seorangpun yang menyadari kalau Lily menggerakkan tangannya.Dalam tidurnya, Lily mendengar semua ucapan, perdebatan bahkan tangis bayinya. Dia merasa sudah berteriak, memanggil nama Risha, Arsen dan juga Adhitama. Akan tetapi tidak ada yang menoleh padanya.“Sebaiknya bayi ini kami bawa ke ruang bayi dulu, takutnya malah mengganggu pasien yang lain,” ucap perawat.Arsen menolak ment

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   316. Masih Harus Sabar

    Arsen berdiri untuk melihat langsung kondisi Lily. “Benarkah?” tanya Arsen. Risha menatap sedih pada Lily. Meskipun tadi melihat jari Lily bergerak, tapi nyatanya Lily masih tak bergerak sama sekali. “Sepertinya bunda yang terlalu berharap,” ucap Risha dengan tatapan penuh kekecewaan. Arsen sudah sampai di samping ranjang Lily dan ikut menatap wajah istrinya itu. “Kita panggil dokter saja untuk memastikan.” Risha mengangguk setuju. Dia menekan tombol untuk memanggil dokter dan perawat, lalu beberapa saat kemudian dokter datang dan diminta memeriksa kondisi Lily. “Kondisi pasien masih sama, mungkin benar kalau Anda hanya salah melihat,” kata dokter. Risha menatap kecewa. Dia sadar ternyata hanya terlalu berharap bisa segera melihat putrinya bangun. “Tidak apa-apa, Bun. Setelah ini Lily pasti akan segera bangun,” ucap Arsen untuk menenangkan Risha. Risha mengangguk pelan, tetapi tetap saja tak bisa menyembunyikan kesedihan dari raut wajahnya. Dokter dan perawat kemudian pamit

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   315. Sadar?

    Thomas pergi ke rumah sakit menemui Arsen. Dia sekarang berada di luar kamar inap bersama Arsen, mereka duduk di kursi selasar panjang yang ada di koridor rumah sakit. “Rencana yang saya lakukan berhasil, Pak. Indah sudah mengaku dan sekarang kami sedang membuat rencana agar bisa bertemu dengan orang yang dia hubungi,” ujar Thomas. Arsen menoleh pada Thomas yang duduk di sampingnya. “Kapan? Aku akan ikut bersama kalian.” “Jika rencana berjalan lancar, lusa kami akan bergerak.” Arsen mengangguk-angguk pelan. “Bagaimana kondisi Nona Lily, Pak?” tanya Thomas sambil menatap wajah Arsen yang sudah tak sesuram sebelumnya. “Masih sama seperti sebelumnya,” jawab Arsen lalu mengembuskan napas kasar, “aku juga bingung, kenapa jadi begini padahal organ vitalnya semua baik.” Thomas terdiam. “Carikan informasi soal dokter atau rumah sakit luar negeri yang bisa menangani pasien koma. Aku ingin memberikan penanganan terbaik untuk Lily,” perintah Arsen. “Baik, Pak. Saya akan segera mencarik

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   314. Datang Jika Butuh

    Yogyakarta. Juna memilih untuk mulai bekerja seperti biasa setelah kembali. Dia merasa di atas awan, karena masih bisa bekerja di ARS, padahal menjadi dalang di balik celakanya istri pemilik perusahaan. Staf yang memiliki jabatan lebih rendah darinya menyambut seperti biasa, memujanya, seolah tak ada yang berubah. Juna merasa semuanya baik-baik saja, hingga dia terkejut menyaksikan berita yang sedang ditayangkan. Dia menunggu berita tentang Lily yang ditemukan mati, tetapi yang didapat malah hanya berita penemuan bekas darah dan tali ikatan di bangunan kosong. “Apa mungkin ada yang menyelamatkan Lily? Apa jangan-jangan dia tidak mati?” Juna menatap tajam ke layar televisi yang masih menayangkan berita penemuan bekas darah itu. Juna seketika teringat dengan kamera yang terpasang di boneka beruang milik Dini. Dia bergegas mengecek aplikasi pada ponselnya yang terhubung dengan kamera di boneka Dini, tetapi hasilnya nihil. Hanya warna hitam yang dilihatnya. “Sialan! Apa kam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status