Share

21. Marah

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-07 19:19:18

Lily syok karena bentakkan Arsen, membuatnya secara impulsif membalas tak kalah keras. “Kenapa kamu membentakku?!”

Lily menatap Arsen kesal karena suaminya itu memandangnya seperti seseorang yang baru saja melakukan kesalahan fatal.

“Kenapa tidak pulang dengan Deni?” tanya Arsen. Nada bicaranya masih sama, tinggi.

“Kamu sendiri, kenapa pergi tidak bilang? Sekarang tiba-tiba pulang, besok tiba-tiba pergi. Kamu bebas pergi kemanapun tetapi aku tidak?” balas Lily kesal, suaranya juga masih ikut meninggi. Tidak terima Arsen yang baru pulang dari entah dari mana justru membentaknya.

Wajah Lily memerah menahan emosi, meski matanya tidak bisa menyembunyikan perasaan yang sebenarnya.

Arsen menatap datar pada Lily. Dia tidak pernah menyangka kalau Lily bisa balas membentaknya seperti sekarang.

Karena Arsen masih diam, Lily kembali meluapkan perasaannya. “Kalau menikah kontrak hanya menguntungkan salah satu pihak, bukan ini tujuan awal kita menikah.” Lily bicara dengan nada tegas, dagunya sedik
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (12)
goodnovel comment avatar
eneng Heryani
tegas tapi romantis ...
goodnovel comment avatar
Sugianto Pertiwi
kak susah amat sih..buka kunci nya iklan nya manaa..
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Lakukan apa tuh hihihi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   417. Sama-sama Bermuka Dua

    Ella menatap Teddy dengan mata merah penuh amarah. Tangannya masih gemetar menahan sakit di pipinya. “Aku tidak bermaksud mendorongnya! Tapi Mamamu itu—” suara Ella tercekat, napasnya memburu. “Jangan cari alasan, Ella!” potong Teddy dengan suara keras seraya menopang tubuh Soraya. “Mama benar, kamu memang tidak tahu sopan santun. Baru sebentar tinggal di rumah ini saja sudah berani melawan.” Soraya menutup wajahnya, berpura-pura lebih tersakiti. “Kamu lihat sendiri, dia berani mendorongku." Ella mengepalkan tangan, hatinya panas bukan main. “Aku tidak minta tinggal di sini! Kalian yang menarikku, lalu sekarang memperlakukan aku seperti ini? Kalau memang aku memalukan, lebih baik aku pergi!” ancamnya. Suasana ruang tamu tegang. Soraya menahan air mata palsu, sementara Teddy menatap Ella tajam. 'Tidak bisa, dia tidak boleh pergi dari sini. Aku sama sekali belum memanfaatkannya.' Teddy tiba-tiba melembutkan suaranya. “Ella, jangan pergi. Aku tahu kamu marah, tapi aku tid

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   416. Membuat Malu

    Ella terkejut mendengar ucapan Diana. Dia menatap tak percaya, baru saja berniat mendekati Anthony, tapi ternyata sudah ada calonnya. Saat itu, Dini muncul di ruangan dan langsung menghampiri Diana. “Duduk sini, Din,” kata Diana langsung menggeser tempat agar Dini bisa duduk di sebelahnya. “Ini Dini, dia calon istrinya Anthony,” kata Diana memperkenalkan. Dini mengangguk sambil tersenyum ke semua orang. Ella sangat syok menatap pada Dini, dia semakin tak percaya saat Diana kembali bicara. “Bahkan mereka sebentar lagi akan menikah. Tinggal mencari tanggal baik saja,” kata Diana dengan ekspresi wajah bahagia. “Wah itu bagus. Kalau bisa secepatnya,” timpal yang lain. Ella menatap kesal, bahkan sampai meremat bantal yang ada di pangkuannya. Melihat sikap Ella yang temparemental, Soraya menatap tak senang dan malu karena beberapa kali teman-temannya memperhatikan Ella. Semua orang berbincang bersama. Soraya pamit ke kamar mandi, saat sampai di dalam kamar mandi dia bertemu dengan

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   415. Lima Ratus Juta

    Dini menatap datar pada Ella, saat melihat Ella mengulurkan tangan ingin menyentuh gaun yang dibawanya, Dini buru-buru mundur menjauhkan gaunnya. Melihat sikap Dini, Ella langsung memasang wajah tak senang. “Masih juga bergantung pada orang lain, tapi kamu bersikap sangat sombong. Apa kamu pikir, dengan memakai gaun yang indah, bisa menaikkan derajatmu?” Ella tersenyum mengejek pada Dini. Menatap datar pada Ella, Dini membalas, “Bukan urusanmu juga, untuk apa kamu banyak bicara?” Setelahnya Dini ingin melangkah menuju kamar mandi, tetapi Ella mencegah langkahnya. “Kamu bilang apa? Kamu memang tidak sadar diri,” geram Ella dengan tatapan mengintimidasi pada Dini. Tak bisa lagi tinggal diam, akhirnya Dini membalas, “Lalu bagaimana denganmu? Dulu juga hanya anak pelayan biasa, apa mentang-mentang sekarang kamu ketemu sama keluarga kayamu, lalu kamu bisa bersikap seenaknya?” Ella semakin geram dengan tangan terkepal. “Setidaknya aku anak orang kaya, bukan anak orang miskin yang han

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   414. Arisan Sosialita

    Hari ini. Lily diundang ke acara yang Diana adakan di sebuah private Villa. “Kamu benar-benar tidak masalah pergi sendiri? Pekerjaanku sangat banyak.” Lily memulas senyum, lalu mendekat pada Arsen dan tangannya meraih dasi Arsen untuk dirapikan. “Tidak apa-apa, lagi pula nanti di sana juga ada Dini. Aku bisa bersamanya di sana, kamu tenang saja,” balas Lily. Arsen mengangguk. Dia mencium kening Lily sebelum berangkat bekerja. “Kalau begitu aku pergi dulu.” Lily mengangguk-angguk kecil. Setelah Arsen pergi, Lily juga bersiap-siap untuk pergi ke private villa yang Diana sewa. Selain untuk memenuhi undangan dari Diana, Lily juga ingin meminta bantuan atas kasus produk mahesa yang dipalsukan. Mobil yang ditumpangi Lily sudah sampai di villa. Beberapa mobil mewah sudah terparkir rapi di halaman dengan villa mewah itu. Saat baru saja turun dari mobil. Lily langsung disambut oleh pelayan. “Silakan, Nona. Nyonya Diana dan tamu lain ada di ruang santai,” kata pelayan itu. Lily menga

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   413. Tidak Punya Hati

    Alan benar-benar tak bisa menahan emosi. Dengan tergesa meraih kunci motor di meja, lalu melangkah cepat keluar lewat pintu belakang mansion. Bibi Jess hanya bisa memandang punggung Alan yang menghilang, napasnya berat karena cemas akan apa yang terjadi. Suara deru motor Alan memecah keheningan jalan. Dia memacu kendaraannya dengan kencang, rahangnya mengeras, pikirannya hanya dipenuhi wajah Oddy dan kata-kata dingin Ella tadi. Di depan rumah mewah milik Wisnu, Alan menghentikan motornya dengan kasar hingga ban depan berdecit. Diam-diam dia mengawasi Ella sejak wanita itu pergi meninggalkannya, hingga dia tahu di mana sekarang istrinya itu tinggal. Bel pintu pagar ditekan Alan berkali-kali, hingga satpam akhirnya keluar dari pos jaga dengan wajah tegas. Satpam itu menatap Alan dari balik pagar besi tinggi. “Cari siapa, Mas?” tanyanya singkat, suaranya datar. “Ella. Suruh dia keluar, katakan Alan ingin bertemu,” jawab Alan cepat, napasnya masih memburu. Satpam menge

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   412. Meminta Kejelasan

    Walau tak sampai melukai Ella, tetapi Ella langsung mengamuk karyawan itu. “Kamu tidak punya mata, hah? Bagaimana kalau bahan berbahaya itu menyiramku! Kamu kalau kerja otaknya dipakai, kamu tidak tahu siapa aku, hah? Aku ini CEO baru kalian!” Ella bicara dengan sangat keras sambil menunjuk wajah karyawan itu. Kejadian itu sampai menarik perhatian beberapa pekerja yang langsung mengalihkan atensi mereka pada Ella. Karyawan itu melirik pada Teddy yang hanya memberi isyarat dengan kedipan mata. Dia kembali menunduk pada Ella. “Maaf, saya tidak sengaja,” ucap karyawan itu kemudian. Padahal drigen itu tertutup rapat dan tak mungkin cairan di dalamnya tumpah, tetapi reaksi Ella sangat berlebihan. “Kamu bisa membuat orang lain celaka karena keteledoranmu, kamu tahu, hah?” Ella masih saja mengamuk meski karyawan itu sudah meminta maaf. Mengibaskan rambutnya ke belakang, Ella menghela napas lalu menoleh pada Teddy yang sejak tadi hanya diam. “Aku mau ke toilet dulu,” katanya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status