Share

223. Mulai Mengganggu

last update Last Updated: 2025-06-11 11:03:38
Wajah Arsen seketika muram, dia kembali berbicara pada Thomas yang panggilannya belum terputus.

"Jelas-jelas dia bertengkar dengan suaminya sendiri, kenapa bisa memutar balikkan fakta seperti ini?" ucap Arsen. "Bagaimanapun caranya, jangan sampai nama istriku disebut, kamu tahu 'kan apa yang harus dilakukan jika sampai membawa nama Lily."

Arsen sangat geram, dia memandang seraya menyentuh pipi Lily.

"Baik, Pak. Saya akan memantau terus, jika terjadi kemungkinan yang anda sebutkan baru saya akan mengcounter berita itu," balas Thomas.

Arsen menutup panggilan Thomas, dia memandang Lily yang suasana hatinya sudah baik, tapi kini terlihat cemberut lagi.

"Tahu begini aku tidak usah menolongnya," cicit Lily.

Arsen mengusap lengan Lily untuk menenangkan, lalu berkata, "Kamu sudah menunjukkan kebaikan hati, tapi tak bisa dipungkiri terkadang kebaikan kita malah menjadi boomerang bagi diri sendiri."

Lily merasa ucapan Arsen seperti sedang menyindirnya. Namun, apa yang sang suami kat
Adinasya Mahila

update nya aku cicil aja geng 🫠 takut kebolak balik kayak kemarin

| 53
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (16)
goodnovel comment avatar
Ariri Riri
lama2 Bosen baca ceritanya, masalah mulu
goodnovel comment avatar
🍁Mam 2R🍁
mau main2 sama Arsen awas aja tar di habisi
goodnovel comment avatar
Alliya Lailaturahmah
jgn maen² sm Arsen
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   424. Persiapan Pernikahan

    Di ARS Arsen sedang mengecek berkas saat melihat kedatangan Anthony ke kantornya. Keningnya berkerut dengan tatapan tertuju pada temannya itu. “Tumben ke sini? Apa kamu datang untuk mengirim undangan pernikahan?” tanya Arsen sambil bangkit dari duduknya. “Undangannya saja belum jadi,” balas Anthony. Berdiri di depan Anthony, Arsen tersenyum tipis lalu berkata, “Akhirnya si Bujang Lapuk akan menikah juga.” Anthony melotot mendengar ledekan Arsen, dia memukul pelan perut Arsen sambil mengumpat, “Sialan.” Arsen tertawa kecil, lalu dia mengajak Anthony untuk duduk. “Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih. Terima kasih karena sudah mengenalkanku dan Dini,” kata Anthony saat sudah duduk di sofa. “Harusnya kamu berterima kasih pada Lily, bukan padaku. Tapi ada bagusnya juga kamu mengenal Dini, kalau kamu belum juga memiliki kekasih, yang ada ibumu akan terus mengharapkan Lily menjadi menantunya,” balas Arsen. “Sialan,” umpat Anthony lagi. “Ada apa ke sini? Bukankah

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   423. Soal Komunikasi

    Siang itu Lily pergi ke rumah Risha bersama Audrey. Di sana dia dan Risha duduk di halaman samping sambil menatap Audrey yang sedang bermain. “Tumben kamu datang tidak memberi kabar bunda dulu,” kata Risha sambil menoleh pada Lily yang duduk di sampingnya. Mendengar pertanyaan Risha, Lily mengembuskan napas kasar, baru kemudian menoleh pada Risha. Melihat Lily yang seperti punya banyak beban, ekspresi wajah Risha berubah cemas, lalu dia bertanya, “Ada apa, Lily? Apa ada masalah?” “Sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan ke Bunda.” Lily menatap sendu dan bingung harus mulai dari mana. “Ada apa, hm?” Risha semakin cemas karena sikap Lily. Lily kembali mengembuskan napas kasar, lalu mulai bercerita. “Kemarin aku pergi memeriksakan kandungan dengan Arsen, tapi Arsen sepertinya tak sepaham kalau aku ingin hamil lagi. Dia bahkan sempat memberi ide untuk adopsi. Tapi semalam sikapnya berubah lagi.” Risha terkejut, lalu kembali bertanya, “Berubah bagaimana?” “Arsen malah berkata kala

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   422. Vasektomi

    Arsen yang memunggungi Lily hanya diam. Dia melangkah maju tapi Lily lebih dulu memeluknya dari belakang. "Aku tahu kamu melakukannya karena sangat mencintaiku," kata Lily. Arsen bergeming. "Aku sangat mencintaimu, jadi aku akan menuruti apapun keinginanmu, kalau kamu memang takut aku hamil lagi, aku tidak akan hamil lagi," imbuh Lily. Dia semakin mempererat pelukannya ke Arsen. "Jangan begini, aku tidak suka kita dingin seperti ini." Lily berusaha membujuk. Hening Lily mulai berpikir harus melakukan apa agar Arsen kembali bersikap biasa. "Aku ..., merasa bersalah." Lily kaget mendengar ucapan Arsen. Pelukannya perlahan melonggar. Dia menjauhkan badan dari Arsen saat pria itu memutar badan. Lily menggeleng. "Tidak ada yang salah, aku tahu kamu bicara begitu karena mencemaskan aku," kata Lily. Matanya mulai berkaca-kaca. Dia terharu melihat bagaimana Arsen begitu mencintainya. "Maaf ya, aku pastikan ini kali terakhir aku pergi menemui dokter, setelahnya aku janj

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   421. Merasa Bersalah

    Setelah selesai memeriksakan kandungan. Arsen dan Lily kini sudah berada di dalam mobil. Mereka sama-sama diam, sampai Lily menoleh pada Arsen yang sejak tadi hanya diam.“Aku masih tidak menyangka kalau Aira bisa bertahan dengan Jerry,” kata Lily sambil memperhatikan ekspresi wajah Arsen.Dia sengaja membahas hal lain.“Hmm...”Mendengar jawaban singkat dari Arsen, Lily benar-benar bingung dengan sikap suaminya. Tadi yang menyebut pertama kali soal adopsi adalah Arsen, tetapi kenapa Lily yang malah tidak enak hati dengan diamnya Arsen sekarang.“Soal adopsi, apa--” Belum juga Lily melanjutkan ucapannya, Arsen sudah lebih dulu memotong dengan cepat.“Tidak usah dibahas. Lupakan saja.”Mendengar suara Arsen sedikit membentak, Lily sangat terkejut sampai menatap Arsen dengan tatapan tak percaya.Lily ingin bicara lagi, tetapi Arsen sudah lebih dulu kembali bicara.“Malam ini aku ingin keluar.”Kening Lily berkerut dalam, lalu dia bertanya, “Keluar ke mana?”“Pergi bersama Thomas, sudah

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   420. Adopsi?

    Lily duduk di kursi penumpang sambil menggenggam tangan Arsen erat-erat. Jantungnya berdegup kencang, bukan karena takut, melainkan karena perasaan campur aduk yang sulit dia kendalikan. Sementara Arsen, meskipun berusaha terlihat tenang, sesekali melirik Lily dengan raut cemas. “Kalau kamu merasa tidak nyaman, lebih baik kita pulang saja,” ujar Arsen pelan saat mobil mereka berhenti di halaman rumah sakit. Lily menggeleng dengan senyum tipis. “Tidak. Aku ingin menemui dokter." Mereka pun melangkah masuk ke ruang praktek Aira. Saat sampai istri Jerry itu menyambut hangat. “Silakan duduk,” sapa Aira ramah. Dia sudah tahu untuk apa Lily datang. “Apa yang bisa aku bantu hari ini?" tanyanya. Arsen menoleh Lily yang terdiam, dia tetap menggenggam tangan istrinya seolah tidak ingin sedetikpun melepaskan. "Aku hanya ingin check up rutin," kata Lily. Mendengar itu, Aira memulas senyum tipis. Tentu saja dia tahu, maksud Lily bukan hanya sekadar itu. "Kalau begitu ayo berbarin

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   419. Tidak Pantas Menjadi CEO

    Hari berikutnya Teddy berdiri di depan pintu kamar Ella sambil membawa nampan berisi sarapan. Tangannya sempat ragu mengetuk, namun akhirnya dia meminta izin dan masuk perlahan setelah Ella menjawab. “Selamat pagi, Ella,” ucap Teddy. Dia menaruh nampan itu di meja kecil dekat ranjang. “Aku bawakan sarapan untukmu, agar tidak perlu turun.” Ella hanya melirik sekilas. Wajahnya tetap dingin. “Aku bisa makan di bawah,” ujarnya ketus. Teddy menarik kursi dan duduk, tak menyerah. “Aku tahu. Tapi aku ingin membawakanmu agar kamu tidak perlu repot turun ke bawah. Anggap saja permintaan maafku atas kejadian kemarin.” Ella terdiam, memalingkan wajah. “Permintaan maafmu tidak ada gunanya kalau Ibumu masih tetap bersikap seperti itu.” Teddy tersenyum tipis, nadanya serius. “Aku berjanji akan meminta Mama untuk meminta maaf secara langsung padamu.” Ella senang mendengar kata-kata Teddy, meski bibirnya masih tidak menanggapi. "Kamu kelur dari sini, aku mau mandi." Ella bangkit

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status