Accueil / Fantasi / Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati / bab 4 Mengembalikan penglihatan Naura yang sebelumnya berkaca mata.

Share

bab 4 Mengembalikan penglihatan Naura yang sebelumnya berkaca mata.

last update Dernière mise à jour: 2025-05-29 15:20:05

Naura tertegun.

"Sudah selesai, kalau begitu kami permisi dulu!" titah Sania, lalu diikuti beberapa perias dan pelayan yang lain.

Naura ingin mengucapkan sesuatu, tapi pintu sudah ditutup bahkan dikunci dari luar.

Dia hanya bisa menghela napas berat dan melirik ke arah makanan yang berada tak jauh darinya.

Sekarang Naura hanya bisa menurut, nyatanya dia tetap hidup sampai sekarang.

Dia ingin sekali bisa bertemu ibunya, dan bertanya kenapa ibunya pergi tidak membawanya.

Dan dia ingin bertanya, kenapa ayahnya pernah mengatakan jika dia bukan anak kandungnya. Apa maksud semua itu? Naura hanya ingin tahu, ucapan ayahnya itu nyata atau hanya kebohongan belaka.

Naura yang kelaparan, mulai makan perlahan.

Air mata lagi-lagi luruh dari kedua pelupuk matanya, baru kali ini dia memakan masakan seenak ini.

Di rumah, dia biasanya diberikan makanan sisa pembantu di rumah.

Dia yang kekurangan gizi memiliki badan yang. kurus.

Bukan hanya itu saja, selama ini Naura tidur di loteng bersama dengan tikus.

Baru kali ini, dia merasakan kehangatan rumah yang sebenarnya walaupun ditempat asing.

Setelah makan dengan kenyang, Naura menepuk perutnya yang membuncit.

Setelah itu, rasa kantuk mulai menyergap dalam dirinya.

Naura menguap beberapa kali, saat ingin tidur diatas ranjang yang disediakan.

Lonceng jam tiba-tiba berbunyi.

Tapi dia yang sudah mengantuk parah, memilih abai dan memejamkan matanya.

Tiba-tiba hawa dingin memenuhi ruangan, bahkan pintu kamarnya dibuka sangat keras.

Naura tetap memilih abai, dan tetap ingin memejamkan mata.

Sebenarnya Naura merasa takut, tapi rumah mewah nan asing ini jauh lebih baik dibandingkan dengan rumah yang selama ini dia tempati.

Saat Naura benar-benar ingin menutup kedua bola matanya, dia merasa ada orang yang menindihnya.

Naura yang tidak mengenakan kaca mata tentu tidak bisa melihat dengan jelas, orang yang menindihnya sekarang ini.

Orang yang menindihnya mulai membuka bajunya perlahan, bahkan dia mulai menciumi seluruh tubuh Naura.

Naura berusaha menjauhkan wajah pria yang sekarang ini mengendus-endus tubuhnya yang sudah tanpa sehelai benang.

"Si - siapa kamu? Tolong jangan lakukan ini!" ucap Naura dengan nada terbata.

Namun dia merasa sedikit aneh, kulit wajah pria itu terasa sangat dingin saat dia menyentuhnya.

Tapi, pria yang sekarang ini berada diatas tubuhnya tidak merespon.

Bahkan pria itu terus melanjutkan aksinya tanpa menggubris ucapannya.

Naura menjambak pria itu, "Jangan berani macam-macam denganku!"

"Kenapa?" tanya pria itu dengan suara berat yang menakutkan.

Bulu kuduk Naura merinding, setelah mendengar suara pria itu.

Dari suaranya, dia bisa menggambarkan jika pria itu memiliki wajah yang menakutkan seperti seorang psikopat atau dewa kematian.

Naura yang memang seorang ahli bela diri ingin memukul wajah pria itu, tapi dengan sigap pria itu malah berhasil menangkap tangannya.

"Masih mau melawan?" tanya pria asing itu.

Naura akhirnya teringat, kalau sekarang dia sudah menikah dengan anak orang paling kaya dinegeri ini.

Tentu saja dia tidak mau, kalau sampai reputasinya menjadi buruk karena berhubungan badan dengan orang selain suaminya.

Dengan wajah percaya diri, Naura berkata, "Iya. Karena aku sudah menikah, bahkan suamiku sangat menakutkan dan kejam. Dia akan menghancurkan siapa pun orang yang menggangu miliknya!"

Kedua sudut bibir pria itu terangkat penuh minat.

Tiba-tiba Naura merasa aneh, dia merasa panas.

Bahkan dia juga merasa tubuhnya seperti terangsang keenakan saat bergesekan dengan pria itu.

Pria itu yang tahu, jika gadis yang berada dibawahnya baru saja meminum obat perangsang yang dicampur dalam minumannya.

Ia nampak memasang senyuman licik, lalu bangkit dari tubuh Naura.

Naura bingung, dia yang sebelumnya mengusir pria itu.

Tapi sekarang, malah ingin disentuh.

Pria itu bangkit, jubah berwarna merah darah sedikit terangkat dan menambah ketampanannya.

Walaupun Naura tidak bisa melihat dengan jelas, tapi pria didepannya memiliki aura yang sangat kuat dan memiliki paras yang sangat tampan.

Naura merasa tubuhnya semakin aneh, gatal dan haus akan sentuhan.

Dia berusaha mencari kaca matanya, tapi saat meraba diatas meja samping ranjang, kaca matanya malah jatuh.

Dia yang sudah tanpa sehelai benang, berjongkok untuk mengambil kaca matanya.

Tapi dia bingung, dia tidak bisa menemukan kaca matanya.

Padahal, pria itu sudah mengambil kaca matanya dan membuangnya ke tempat sampah tanpa Naura sadari.

"Kamu nggak akan menemukannya!" Ucap pria itu.

"Tolong bantu aku mencarinya," jawab Naura.

"Oke, aku akan membantumu? Tapi tidak ada yang gratis."

Deg.

Jantung Naura langsung berhenti berdetak seketika.

"Aku nggak bisa melihat kalau tanpa kaca mata. Itu hanya sebuah kaca mata, tolong kembalikan padaku!" Naura menolak transaksi itu.

Bagaimana pun, dia tidak mau, jika harus membayar untuk kaca matanya sendiri.

"Aku nggak bakalan mengembalikan kaca matamu, tapi aku akan mengembalikan penglihatanmu. Kecantikanmu berkurang banyak karena memakai kaca mata jelek itu."

Naura tentu tidak bisa percaya, mengingat minus dimatanya memiliki angka yang lumayan tinggi.

Karena saat belajar malam hari, setiap harinya dia hanya bisa menggunakan lilin.

Di kamarnya sama sekali tidak tersambung listrik, kata ayahnya itu pemborosan.

Padahal dibandingkan dengan Laura yang full AC dan segala fasilitas yang ada, di loteng yang Naura gunakan sebagai kamar.

Hanya ada lampu neon kecil 3 Watt dan kipas angin mungil.

Sementara pria itu yang sudah tidak sabar menunggu jawaban Naura, langsung menggendongnya dan menindihnya di atas ranjang.

Naura membalas lumatan pria itu, bahkan dia merasakan keenakan yang sangat sulit untuk dijabarkan.

Setalah satu ronde selesai.

Dengan mata yang mulai berubah menjadi merah darah, bahkan kedua taringnya yang mulai memanjang pria itu memeluk Naura lalu menancapkan kedua gigi taringnya ke leher Naura.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   Bab 7 Setiap malam melayani hantu.

    Daniel terus menatap Naura tanpa berkedip. Saat tatapan keduanya beradu, Naura buru-buru memalingkan pandangannya ke arah lain. Hal yang terjadi antara Naura dan Daniel tak luput dari tatapan tajam Sania, saat dia senang berbicara dengan rektor. Naura memilih menunduk. Setelah 10 menit terlibat dalam perbincangan serius, Sania berjabat tangan dengan rektor. Lalu dia berjabat tangan dengan Daniel tapi tatapannya berubah dingin. Melihat itu, Daniel malah salah paham. Ia mengira jika Sania adalah ibu kandung Naura, dan Naura banyak sekali mengatakan hal buruk pada ibunya. Awalnya Daniel yang terpesona dengan kecantikan Naura merasa tidak asing dengan wajahnya. Tapi, setelah mendengar nama lengkapnya yaitu Naura Serene. Daniel yakin, jika gadis ini memanglah Naura pacarnya. "Pak Anton, saya harap bapak bisa menjaga putri saya dengan baik. Saya hanya ingin dia fokus kuliah dan tidak boleh berpacaran dengan siapa-pun di universitas ini!" Ucapan Sania penuh den

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 6 Naura tidak dikenali mahasiswa kampus. .

    Naura buru-buru memalingkan pandangannya ke arah lain. Ghani berkata dengan nada dingin, "Aku akan membuat perhitungan padamu Naura. Karena kamu sudah membuatku putus dengan Laura." Naura menatap Ghani dan ingin menjelaskan, tapi ... Helena sudah datang. Naura buru-buru menunduk. Helena duduk seraya mengeluarkan senyuman manis, lalu dia menatap ke arah menantunya. "Kalian berdua sudah saling kenal bukan?" Ghani menjawab dengan nada acuh, "Tante, aku nggak mengenalnya. Hari ini aku nggak sarapan, aku ingin langsung berangkat ke sekolah." Helena tidak bisa memaksa keponakannya. "Iya." Ghani berdiri, dia mencium punggung tangan Helena. Helena mencengkram tangan Ghani, "Aku harap kamu mengawasinya disekolah. Jangan sampai dia dekat dengan lawan jenis." "Iya Tante, aku tahu karena sekarang dia adalah pengantin Kak Liam." Helena tersenyum, "Bagus." "Liam nggak suka miliknya disentuh orang lain. Kalau dia sampai dekat dengan lawan jenis, kamu beritahukan padaku. Aku

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 5 Pergi ke kampus.

    Naura tertidur pulas setelah tiga ronde. Pria itu menatap Naura dengan tatapan yang sulit untuk dideskripsikan. Ia memakai celana dan jubah warna merah darahnya. Setelah itu, dia berdiri dan berjalan ke keluar kamar dengan aura yang menyeramkan. "Bibi, kamu bersihkan tubuh istriku dan pakaikan dia baju. Sekarang tubuhnya lemas, karena aku terlalu banyak mengajaknya bermain dan mengambil darahnya." "Baik Tuan Muda Liam," jawab Sania. Ia segera melakukan apa yang sebelumnya diperintahkan oleh Liam. Liam berjalan ke arah ruang kerja miliknya. Ia duduk dikursi miliknya dengan banyaknya dokumen yang menumpuk diatas meja. "Tuan muda Liam, tolong ampuni kami. kami nggak bermaksud untuk berkhianat!" kata seorang pria paruh baya dengan tato naga dipunggung tangannya. Ia nampak berlutut dihadapan Liam. Aura Liam sangat menakutkan, walaupun dia baru berumur 25 tahun tapi sebagai pengusaha nomor 1 dinegeri ini. Ia sangat berkuasa dinegeri ini dalam bidang bisnis bersih

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 4 Mengembalikan penglihatan Naura yang sebelumnya berkaca mata.

    Naura tertegun. "Sudah selesai, kalau begitu kami permisi dulu!" titah Sania, lalu diikuti beberapa perias dan pelayan yang lain. Naura ingin mengucapkan sesuatu, tapi pintu sudah ditutup bahkan dikunci dari luar. Dia hanya bisa menghela napas berat dan melirik ke arah makanan yang berada tak jauh darinya. Sekarang Naura hanya bisa menurut, nyatanya dia tetap hidup sampai sekarang. Dia ingin sekali bisa bertemu ibunya, dan bertanya kenapa ibunya pergi tidak membawanya. Dan dia ingin bertanya, kenapa ayahnya pernah mengatakan jika dia bukan anak kandungnya. Apa maksud semua itu? Naura hanya ingin tahu, ucapan ayahnya itu nyata atau hanya kebohongan belaka. Naura yang kelaparan, mulai makan perlahan. Air mata lagi-lagi luruh dari kedua pelupuk matanya, baru kali ini dia memakan masakan seenak ini. Di rumah, dia biasanya diberikan makanan sisa pembantu di rumah. Dia yang kekurangan gizi memiliki badan yang. kurus. Bukan hanya itu saja, selama ini Naura tidu

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 3 Melepas kaca mata.

    "Naura apakah seperti ini dirimu tanpa topeng?" ucap Daniel dengan suara dingin. "Kak Daniel, kamu salah paham ... Aku ... " Belum sempat Naura melanjutkan ucapannya, telepon sudah terputus. Dia limbung terduduk diatas lantai dengan wajah lesu. Air mata terus luruh dan mengalir dari kedua pelupuk matanya. Ntah berapa lama Naura menangis, tapi tiba-tiba ia merasa lapar. Saat matanya menatap ke arah jendela yang ada didalam kamar, hari sudah gelap. Tiba-tiba pintu kamar dibuka, menampilkan Helena yang datang bersama banyaknya pelayan. "Kamu lulus menjadi menantuku? Dan aku akan memberikan uang saku 200 juta perbulan." Ucapan Helena membuat kedua bola mata Naura membelalak, dia yang sulit mempercayai ucapan wanita cantik dihadapannya sampai mencubit pahanya beberapa kali. Helena tersenyum ramah padanya, "Sekarang kamu mandi, lalu makan malam. Karena nanti malam kamu harus menyerahkan tubuhmu lagi untuk penyempurnaan putraku." Walaupun Naura pintar, ucapan Hel

  • Dipaksa Menikah Dengan Orang Mati   bab 2 Kamar Pengantin.

    Helena yang melihat menantunya menangis berkata dengan nada kesal, "Dari pada kamu menangis, lebih baik kamu segera baca mantra itu berulang. Agar kamu dan putraku bisa selamat dari dewa kematian!" Naura yang merasa sudah tidak ada jalan lagi, hanya bisa menjawab dengan anggukan. Dia berharap, ucapan Helena nyata adanya. Mengingat dia ingin sekali bertemu dengan ibu kandungnya sebelum meninggalkan dunia. Dengan mudahnya dia menghafalkan mantra yang diberikan biksu itu dan membacanya berulang. Naura memang terkenal memiliki kecerdasan tingkat tinggi. Helena berkata pada beberapa pria berbaju hitam yang barusan datang, "Cepat masukkan tubuh gadis ini ke dalam peti mati anakku!" Dengan hormat mereka semua menjawab, "baik Nyonya Helena." Naura memilih untuk fokus membaca mantra itu, walaupun dia merasa sangat takut akan berada didalam satu peti mati bersama dengan seorang mayat. Walaupun Naura akui, jika peti mati itu lebih besar dari pada peti mati pada umumnya.

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status