Share

Bab. 14. Lusi Dihantui

Nyonya Maria menjambak rambut Ningsih. Melihat wajah cantik Ningsih yang telah berubah jadi babak belur. Sekali lagi, Nyonya Maria menghempas kepala itu ke depan. Hingga membuat beberapa gigi Ningsih patah akibat dibenturkan ke gundukan semen kering.

“Dasar wanita sialan! Berani kamu berbalik menusukku!” bentak Nyonya Maria penuh amarah. “Kamu lupa ya? Siapa yang sudah bayarin biaya kuliah kamu! Kamu lupa! Akulah orang yang sudah membuat ayahmu menjadi Wali Kota!” cecar Nyonya Maria mengingatkan siapa Ningsih.

Ningsih hanya bisa menangis memohon ampun. Tubuhnya sudah tak mampu untuk mendapat kekerasan lagi.

“Gara-gara kebodohanmu, Mark akan mengusutku! Dasar wanita tidak berguna!” teriak Nyonya Maria kesal. “Apakah kamu tahu? Berapa lama aku menyusun semua ini! Lalu kamu dengan mudahnya menghancurkan rencanaku!” pekiknya kembali membenturkan wajah Ningsih di atas semen kering. “Lebih baik kamu mati! Dasar tidak berguna!” seru Nyonya Maria.

Ningsih sudah tidak berdaya, tetapi diriny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
Felix sedang mencari jati dirinya semangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status