Share

Bab. 15. Kepergian Felix

“Kamu punya kunci surga? Jangan bercanda,” timpal Felix tersenyum remeh.

“Tuan Felix yang dari tadi bercanda. Diberi tahu malah ngomong kayak begitu. Aku saja tahu kunci surga. Apalagi Pak Ustaz,” sahut Lusi sedikit kesal dengan sikap Felix yang menurutnya tidak sopan.

Pak Ustaz tersenyum tipis. Beliau menepuk pelan pundak lebar Felix.

“Aku tidak memaksamu. Kubilang temui aku jika kamu penasaran,” ujar Pak Ustaz begitu bijaksana.

“Pak Ustaz, tolong jangan berbicara dengan orang bodoh,” sahut Mark ikut berkomentar.

Felix menoleh cepat ke arah Mark. Baiklah, daripada dirinya membuat masalah. Felix lebih memilih menghampiri anak-anak, dan ikut makan bersama mereka.

“Om berdoa dulu sebelum makan,” tegur salah satu anak kecil di samping Felix.

“Kamu mau kujual?” tanya Felix menatap anak kecil tersebut.

“Ih.. Kok dijual? Aku ‘kan bukan kelinci. Tahu gak, Om? Sesama manusia harus saling mengingatkan loh,” jawab anak kecil itu. “Ayo, Om doa bersama, tangannya harus diangkat begini,” ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Yuyu Aryati Yuyu
serakah amat nih ibu, semoga kehancuran segera menghampirinya.
goodnovel comment avatar
salina90
knp sampai skarang mark belum dpt pendonor mata juga siih...udh gitu si Felix mlh pergi mexico tambah kacau gak ada yg ngelindungin mark lg selain bininya yg masih bayi...kasian mark hartanya terkuras habis di embat si lampir maria.
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
keserakahan Maria yang menjadi kehancurannya nanti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status