Share

Bab. 17. Musuh Jadi Teman

Lusi terbangun dari tidurnya saat sinar matahari menerpa kulit wajahnya. Matanya terbuka, menyaksikan Mark berdiri di depan jendela besar. Sontak Lusi terkejut. Suaminya sudah bisa turun sendiri dari ranjangnya.

“Alhamdullilah, Tuan Mark sudah bisa berjalan tanpa menggunakan walker. Jadi makin sayang deh! Yaudah aku mandi dulu ya, sebelum suster datang mengantar makanan,” ujar Lusi turun dari atas ranjang.

Lusi bingung menyadari jika gaun tidurnya telah berantakan. Dia pun menoleh untuk menatap suaminya yang tengah asyik menghirup aroma terapi.

“Tuan, tadi malam aku gak nakal 'kan?” tanya Lusi.

Mark tertawa kecil. “Beberapa kali kamu menggeliat dalam tidurmu. Tidak masalah, Sayangku. Aku menyukainya,” tutur Mark bersuara lembut. “Lekas bersihkan tubuhmu dan temani aku,” pinta Mark terduduk di atas ranjangnya.

Suhu tubuh Lusi meningkat. Pipinya sudah merah padam, mengingat kegiatan mereka berdua tadi malam. Daripada makin malu, Lusi bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah sel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ninajuliana Nina
lagi baca seru seru seru nya iklan buat di tonton ya dah abis harus nunggu besok nya lagi baru bisa buka iklan huuuuuuu
goodnovel comment avatar
salina90
sepertinya tuan smith berencana mendonorkan matanya buat mark,agar si mark bs melihat dan melindungi lusi,smith rela mengorbankan matanya demi kebahagian lusi,gadis yg menjadi pujaan hati
goodnovel comment avatar
Bripka Dedy Zazg
tuan Smith ada rencana apa dengan matanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status