Beranda / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 210 : Akan Menjadi Nenek

Share

Bab 210 : Akan Menjadi Nenek

Penulis: Xiao Chuhe
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-02 14:51:55

“Xue Ningyan …, bangunlah.” Shen Qi menepuk pipi Xue Ningyan beberapa kali.

“Tuan Muda …?” Xue Ningyan membuka matanya, segera beringsut duduk dan bertanya, “Apakah sudah sampai?”

“Kita sudah di depan rumah Ibu.”

Kelopak mata Xue Ningyan langsung membulat, “Benarkah?” dan nada bicaranya kembali bersemangat.

“Kau sangat merindukan Ibu, ya ….” Shen Qi tersenyum, membantunya turun.

“Iya, hampir empat bulan saya tidak bertemu dengan Ibu. Perpisahan kami sebelumnya juga tidak termasuk baik karena saat itu saya dan Tuan Muda tidak dekat lagi.” Xue Ningyan terkekeh.

“Wah …, kau mengingat hal yang sangat ingin aku lupakan ya, Xue Ningyan ….” Shen Qi balas tertawa.

Gerbang kayu besar bergeser terbuka. Xue Ningyan dan Shen Qi melangkah masuk, dan langsung disambut oleh tuan rumah.

“Astaga, astaga!!! Akhirnya datang juga. Ayo segera masuk, perjalanan sangat panjang, kalian pasti merasa lelah, kan?” Qin Wanzhi segera menggamit lengan Xue Ningyan.

Lalu gerakannya terhenti dan menatap Xue
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 216 : Wangye Tidak Mati

    Dengan cerita yang sangat panjang itu, semuanya sudah sangat jelas. Shen Qi yang diadopsi Qin Wanzhi dua puluh lima tahun lalu, sudah mati saat usianya menginjak lima tahun. Dan Qin Wanzhi membawa Wangye, korban kecelakaan kereta kuda itu ke rumahnya untuk berperan sebagai pengganti Shen Qi, menjalani kehidupan sebagai Tuan Muda Keempat hingga dua puluh tahun kemudian. Xue Ningyan sudah mengerti semuanya dan keraguannya sudah berakhir. Ia menatap Shen Qi yang hanya menunduk di sebelahnya. ‘Apakah Ibu tahu kalau anak yang dipungutnya ini adalah anak kandung Baginda Kaisar yang sengaja dibuang?’ Sejak mendengar cerita itu, yang dipikirkan olehnya hanyalah hal itu. ‘Aku sangat bersyukur karena kau tidak mati, Wangye. Kau adalah suamiku saat ini, aku sangat bersyukur kita tidak berpisah lama. Aku sangat bersyukur karena aku memaafkanmu hari itu.’ Xue Ningyan menghela napas, tangannya bergerak menyentuh pipi Shen Qi. Pria itu sedikit tersentak dan menggenggam tangan Xue Ningyan seola

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 215 : Berawal dari 30 Tahun Lalu

    Suasana di rumah pagi itu terasa lebih suram. Qin Wanzhi duduk mengelilingi sebuah meja bersama Shen Qi dan Xue Ningyan. Setelah mengatakan bahwa Xue Ningyan melihat papan arwah dengan nama Shen Qi di dalam lemari kamarnya, Qin Wanzhi tidak berniat menghindar lagi. Dengan keyakinan hati yang dikumpulkan sepanjang malam, Qin Wanzhi mulai menceritakan semuanya dengan jelas dan terperinci. Tiga puluh tahun yang lalu, tepatnya lima tahun sebelum kedatangan Shen Qi, Qin Wanzhi dinyatakan mandul oleh Tabib Kediaman Shen. Sebagai istri sah Menteri Keuangan, berita tentang Qin Wanzhi yang tidak bisa memberikan keturunan itu mengguncang seluruh kediaman. Ada yang segera menyarankan bahwa Tuan Menteri harus segera mencari istri baru, ada yang mengatakan bahwa istri yang mandul tidak mendapat kewajiban untuk mengemban tugas sebagai Nyonya rumah. Ada pula yang menyarankan untuk mengadopsi seorang anak untuk memancing kehamilan. Tapi itu tidak bisa dilakukan karena Tabib menegaskan bahwa Qin

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 214 : Shen Qi Sudah Mati

    Meski berusaha mengingat-ingat lebih jelas untuk menemukan kesalahan pun, Xue Ningyan tetap yakin bahwa di pelipis kiri Shen Qi memang terdapat bekas luka yang sangat dalam. Saking dalamnya, ia bahkan mengira bahwa luka itu mungkin saja pernah hampir merenggut nyawa. Tapi luka separah itu, meski sembuh cepat pun, bekasnya tidak akan bisa hilang meski bertahun-tahun lamanya. Ia menyentuh lengan atas kanannya, di lengannya, juga ada bekas luka yang tak hilang meski sudah bertahun-tahun lukanya sembuh. “Kau kenapa? Apakah ada yang mengganjal di hatimu?” Shen Qi menatap Xue Ningyan yang tak kunjung mengatakan apa pun meski dihadapkan pada pemandangan spektakuler ini. Xue Ningyan tersenyum tipis. Tentu saja dia tidak bisa mengatakan apa pun. Tapi dia bisa melakukan sesuatu tanpa dicurigai untuk memastikan kecurigaannya sendiri. Xue Ningyan mengangkat tangannya, menyentuh pipi kanan Shen Qi dan mendekatkan wajahnya, tujuan utamanya adalah untuk memeriksa apakah luka itu sebenarnya ber

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 213 : Pangeran yang Mencari Kebebasan

    Xue Ningyan terduduk di atas ranjang sambil memegang dadanya yang terasa sangat sesak. Air mata mengalir begitu saja. Matanya menatap Qin Wanzhi yang mematung di depan pintu dengan harapan dapat mendengarkan penjelasan yang jujur darinya. Karena tak sengaja melihat papan arwah itu, Xue Ningyan jadi mengetahui sesuatu yang sangat ingin ia pastikan sejak lama Identitas Shen Qi. Tidak. Alasan kenapa Pangeran Pertama sangat membenci Shen Qi, orang yang telah menyebabkan saudara kembarnya terbunuh. Ternyata situasinya sudah terbalik sejak awal. Wangye tidaklah mati. Melainkan Shen Qi yang sudah mati sejak dua puluh tahun yang lalu. Dan Wangye menempatkan diri di posisi Shen Qi dan hidup selayaknya Shen Qi. Xue Ningyan memejamkan mata, rasa sesak terus menghantam dirinya. “Ibu …, saat ini, aku tidak bisa bertemu dengan Tuan Muda dulu.” Xue Ningyan bergumam pelan. Qin Wanzhi mengangkat kepalanya, menatap Xue Ningyan dengan sorot tidak percaya. “Tolong katakan padanya aku tidak bisa

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 212 : Papan Arwah

    Istana Selatan. Ying Shi berjalan percaya diri dengan pakaian serba hitamnya. Pedang panjang dengan sarung hutan pekat menggantung di pinggangnya.Ia berlutut di depan Pangeran Pertama. “Yang Mulia.” “Sudah menemukan sesuatu?” Pangeran Pertama sibuk memberikan stempel pada setiap dokumen yang menumpuk di meja kerjanya. “Ya, Yang Mulia.” Ying Shi menunduk. “Berdirilah.” Ying Shi berdiri. “Pria yang menyerang vila hari itu, ternyata adalah pemilik butik terbesar di Jalan Wuliang. Namanya adalah Lv Xian.” “Pria itu menguasai kelompok dagang antar kota dan beraliansi dengan beberapa pedagang Dunia Persilatan, penempa pedang, petani dan perternak kuda.”“Saya tidak bisa mencari tahu identitasnya lebih jauh. Masa lalunya seperti disegel di suatu tempat karena sulit sekali menemukannya. Tapi saya meyakini satu hal.” “Dia bukan anggota Aliansi Gelap biasa. Karena dia berhubungan dengan Shen Qi selama Nona Xue ada bersama Anda.” “Selain itu, saya tidak bisa mencari tahu lebih jauh lag

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 211 : Bukan Siapa-Siapa

    Penjara Besar Kementerian Hukum. Seorang wanita berjubah hitam dengan tudung yang menutupi kepalanya, terlihat melintasi lorong-lorong penjara dalam senyap. Wanita dengan anting-anting berwarna perak yang menjuntai sepanjang leher itu berhenti di depan satu sel penjara.Tahanan di dalamnya, Jiang Shuyi, terlihat bingung dengan kunjungan yang tak diberitahukan ini. “Siapa kamu?” Jiang Shuyi menaruh curiga. Sudah hampir satu minggu dia ditahan dengan tuduhan yang tidak dia mengerti, rasanya lebih baik mati saja dari pada menderita. Dan tidak pernah ada seorang pun yang mengunjunginya. Jiang Shuyi meringkuk di sudut ruangan dingin itu, menyorot waspada ke arah wanita yang membawa lentera kecil untuk menerangi jalan. Jiang Shuyi menatap bingung, tidak mengerti situasi semacam apa yang sedang menghampirinya secara tiba-tiba ini. “Wanita sebaik dirimu …, sayang sekali harus mati di usia muda.” Wanita berjubah hitam itu berbicara lirih. Jiang Shuyi terdiam, dia tidak mengenali suaran

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status