Share

BAB 15 : BELLA KENA MENTAL

Penulis: Langit Parama
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-06 10:48:18

Savana membeku di tempat sambil menatap wanita di hadapannya itu, kepalanya mendongak karena tinggi Bella yang menjulang. Tak heran, karena Bella seorang model apalagi wanita itu juga memakai high heels-nya.

"I-iya, aku istrinya mas Daryan. Kamu siapa?" Savana menatap lurus Bella, matanya fokus pada wajah cantik wanita di hadapannya.

Bella tersenyum tipis sebelum melangkah masuk dengan santai seolah penthouse ini miliknya sendiri. Savana refleks mundur dan membiarkan wanita itu masuk, langkahnya elegan menuju sofa lalu duduk di sana.

"Siapa sih dia? Ga sopan banget," gumam Savana kesal, ia lantas menghampiri Bella dan berdiri di hadapannya. Matanya menatap Bella tajam, meski tahu wanita di hadapannya seorang model terkenal.

"Maaf ya, mbak. Kamu siapa ya? Kenapa sembarangan masuk ke tempat tinggal aku? Padahal aku ga mempersilahkan mbak masuk dan lagi pertanyaan aku belum mbak jawab." Ucap Savana ketus, kedua tangannya ia lipat di dada.

Bella memiringkan kepalanya dan menatap Sava
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Elya Karin
salah lawan lo bella
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 300 : BERTEMU RINKA LAGI

    “Apa, seriusan kamu kuliah lagi, Sa?” seru Rinka kaget, matanya langsung membesar. Savana tersenyum lebar, pipinya bersemu antusias. “Iya, Rin. Aku lanjut lagi mulai semester ini.” “Lanjut dari awal?” tanya Rinka cepat, nadanya penuh penasaran. Savana menggeleng sambil tertawa kecil. “Enggaklah. Suami aku yang urus semua administrasinya, jadi aku bisa lanjut dari semester empat.” “Kurang dua tahun lagi aku udah kelar sampai semester delapan.” Rinka ternganga, lalu bersandar di kursinya. “Gila sih … keren banget! Enak banget kamu ada yang support gitu.” “Iya, dia yang paling semangat malah. Dia bilang, ‘Sayang, kamu harus tamat kuliah. Aku bantu urus biar kamu nggak ribet, anak-anak juga udah bisa ngerti kalau Ma

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 299 : LUANGKAN WAKTU

    “Mama,” panggil Elvano dari kursi belakang, suaranya jenaka tapi serius. Savana menoleh sambil tersenyum, mata hangatnya bertemu tatapan anak itu. “Ada apa, sayang?” “Gimana rasanya kuliah?” tanyanya sok dewasa, seperti sedang mewawancarai. Savana terkekeh kecil. “Seru, sayang. Mama bisa ketemu banyak teman.” “Mama punya temen?” Elvara ikut nimbrung dengan mata berbinar, benar-benar penasaran. “Punya dong,” Savana mengangguk cepat. “Banyak malah. Nanti kalau Mama ada tugas kelompok, Mama ajak mereka ke rumah, ya? Soalnya Mama gak bisa kerja kelompok di luar.” Tatapannya sekilas melirik ke arah Daryan, suaminya, sebelum kembali ke anak-anaknya. “Mama kan udah punya kalian. Gak bisa keluar rumah sembarangan kalau Papa belum kasih izin.” “Kenapa Papa gak kasih izin?” Elvano langsung menoleh, menatap ayahnya lewat kaca spion tengah. Daryan tersenyum miri

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 298 : DIJEMPUT ANAK KE KAMPUS

    Savana duduk dengan tenang di bangku perpustakaan kampus, dikelilingi tumpukan buku tebal yang berisi materi kuliah yang harus ia pelajari. Matanya sesekali menyapu halaman buku, tapi tak lama kemudian pandangannya tertuju pada foto kecil yang menjadi wallpaper lock screennya. Foto itu memperlihatkan dua anak kembarnya yang tengah tersenyum ceria, wajah polos mereka seolah memancarkan kebahagiaan yang tak tergantikan. Savana menarik napas dalam-dalam, mengusap pelan layar ponsel seolah ingin menghirup semangat dari senyum mereka. "Mereka alasan aku harus kuat," gumamnya dalam hati. Tiba-tiba, dari sebelahnya terdengar suara lembut, "Eh, kamu kenapa ngelihatin foto itu terus? Siapa mereka? Ponakan kamu, ya?" Savana menoleh dan melihat seorang gadis yang dia yakini lebih muda darinya dengan mata penu

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 297 : IRT NUGAS KULIAH

    “Mas, makasih ya buat semuanya?” Savana mengulum senyum manis, membuat lesung pipinya terlihat jelas. Ia lalu memeluk sang suami, mencium rahang dan pipinya. “Sama-sama, Sayang.” Daryan membalasnya dengan ciuman singkat di bibir. “Aku mau pindahin anak-anak ke kamarnya dulu, kamu bawa Vara, ya?” “Loh, kenapa?” kening Savana mengkerut, “Mereka kan mau tidur di sini.” Ia menatap kedua anaknya yang sudah terlelap di atas ranjang mereka, saling memeluk satu sama lain. Terutama Elvano yang seolah ingin melindungi sang adik. Daryan berdehem pelan, “Kamu ada tugas penting, Sayang. Malam ini rutinitas kita.” “Astaga, Mas!” Savana mendengus pelan. “Masih ada besok.” “Percaya sama aku, anak-anak kalau dibiasain tidur di sini ... nanti kita gak punya privasi.” Tanpa menunggu respon sang istri, Daryan turun dari ranjang dan menggendong putri

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 296 : SAVANA KULIAH LAGI

    “Sayang, sini,” Daryan menarik lengan Savana agar berbaring di sebelahnya di atas ranjang. Savana menurut, menatap sang suami dengan kening mengkerut. “Kenapa, Mas?” “Aku mau tanya sama kamu, gimana soal kuliah kamu,” ucap Daryan dengan nada tenang, lembut dan santai. “Anak-anak udah pada gede, usia tiga tahun bisa lah ditinggal tiga atau empat kali dalam seminggu. Kamu gimana? Mau lanjut kuliah dan kejar cita-cita kamu, atau tetap jadi IRT?” tanyanya panjang kali lebar. Untuk beberapa saat Savana terdiam, ia memikirkan lagi. Umurnya yang sekarang, masa kuliah dan juga hal lainnya. Tapi mengingat dokter adalah cita-citanya, dia ragu untuk menolak, tapi kalau dia setuju dan berhasil meraih gelar itu—apakah dia akan menjadi dokter atau pada akhirnya tetap jadi ibu rumah tangga? Daryan kembali menambahkan, “Aku gak akan halangi keinginan kamu. Aku juga gak m

  • Dipaksa Nikah, Malah Kecanduan   BAB 295 : QUALITY TIME

    Daryan dan Savana duduk di bangku kayu yang menghadap ke area playground di salah satu pusat perbelanjaan. Suasana mall yang ramai dengan tawa anak-anak dan suara orang tua yang mengawasi anaknya membuat suasana hangat terasa menyelimuti. Elvano dan Elvara, si kembar kakak beradik itu, tengah asyik bermain perosotan dan ayunan bersama anak-anak lain, terkadang saling berkejaran kecil tanpa sengaja membuat hati Daryan dan Savana sedikit was-was. "Kadang aku masih gak nyangka, kita punya mereka berdua sekaligus," kata Savana sambil tersenyum tipis, matanya tak lepas dari gerak-gerik Elvano yang mencoba meraih mainan baru. Daryan mengangguk, meletakkan tangan di pangkuan Savana, "Iya, dua bocah kecil yang kadang bikin kita pusing, tapi juga jadi alasan kita kuat." Savana menarik napas panjang, "Jujur, aku bersyukur banget punya kalian bertiga. Rasanya hidup aku ja

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status