Share

29. Golok, Mana Golok?

Aku dan Ben menempati sebuah kamar kosong di dekat taman belakang, rumah ini memang sangat besar dan memiliki banyak kamar. Bu Fatimah tadi bilang, bahwa ayah dari Aisha ingin anak banyak, tapi istrinya hanya bisa punya anak satu... Dan jadilah Aisha sebagai satu-satunya penerus keluarga ini, dan semua kamar ini ditujukan untuk anak-anak Aisha kelak.

Kamar ini memiliki kamar mandi di dalam ruangan, dekorasinya mewah dan elegan, bak di hotel bintang lima. Sejak tadi Ibu Fatimah yang sedang mengobrol denganku dan Ben di kamar ini mengungkapkan ketakjubannya dengan design interior ruangan ini.

"Dulu.. padahal gak seperti ini, pasti Aisha yang desain ulang...memang anak itu hebat." Ucap Ibu Fatimah yang memang sejak tadi tak berhenti memuji perempuan bernama Aisha. Aku tak masalah... Sungguh, cemburupun aku malas ... Tapi apakah pantas...membicarakan betapa sempurnanya perempuan lain di depan istri dari anakmu? Ah.. mungkin memang aku yang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Daanii Irsyad Aufa
Aisha ko ngga sopan ya bersikap mengharap ke suami orang. Ben juga ngga peka bgt hih
goodnovel comment avatar
Bagheera
Ada nih goloknya, sini gue bantuin Bener” deh ih Ayo lah gue juga gedeg dengernya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status