Share

Bab 19. Kemarahan Satria

Langit semakin menggelap, hampir menuju ke tengah malam, tepat di saat jam dinding yang menggantung di apartement Satria sudah menunjuk ke pukul 23:30.

Terlihat Satria, menahan rasa geram di hatinya, menunggu kedatangan istri yang tak di dicintainya.

Demi sebuah nama tanggung jawab yang harus di embannya, karena Alira, yang di nilainya begitu kurang ajarnya, tak tahu waktu pulang saat kencan, bersama dengan kekasih, Adam, pegawainya sendiri.

"Apa dia gila? bagaimana bisa? sudah jam segini masih belum pulang juga!" gerutunya sendiri.

Dengan gerakan kakinya, berjalan mondar mandir di ruang tamu, kembali menggeser layar ponselnya.

Kembali berusaha, untuk menghubungi nomor ponsel Alira, namun tak kunjung di jawab, membuatnya semakin marah dan emosi.

"Sialan!" umpatnya kasar, meremas dengan keras ponselnya sendiri, merasa tak di hargai.

Sebelum mengalihkan pandangannya, masih dengan tatapan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status