Share

Bab 27. Menyakiti Hati Adam

Semilirnya angin di siang hari, bertemankan sinar mentari yang tak begitu terik. Akibat dari mendung yang bergelayut pertanda akan turunnya hujan.

Terlihat Anton, sedang mengayunkan langkah, hendak memasuki ruangan sahabatnya, Adam.

"Ayo Dam," ucap Anton. sesaat setelah membuka pintu, mengalihkan pandangan Adam.

"Jadi?"

"Jadilah, kita berangkat sama Gladis dan Pak Adi," jawab Anton, masih berdiri di balik pintu ruangan yang terbuka, menganggukkan kepala Adam.

Sementara itu di rumah sakit, terlihat Alira, duduk di kursi sebelah ranjang, duduk bercanda, mengupas jeruk yang di bawa orang tuanya, untuk di berikannya kepada Satria.

"Gimana Sat jeruknya? manis?" tanya Bu Rani, duduk di atas sofa, bersama dengan suami dan juga besannya, ikut menikmati buah yang di bawanya.

"Manis Bu, kayak saya," jawab Satria, menciptakan tawa semuanya, termasuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status