Share

21. Satu Malam Saja

Satu bulan kemudian.

"Kak Bian tunggu sebentar," ucap Dea mengawali pagi yang indah dengan berangkat ke kantor bersama-sama.

Hari demi hari berganti. Setelah malam itu mereka berdua semakin dekat dan mesra. Meski di kantor mereka masih menyembunyikan identitas sepasang suami istri.

"Ada apa?" balas Bian dengan sebuah pertanyaan.

"Dasinya miring." Dengan tersenyum Dea membetulkan dasi suaminya yang bergeser sedikit dari tempatnya.

Bian pun hanya tersenyum dan melihat lurus ke depan.

"Nah, begini sudah rapi."

Bian menatap lekat kedua mata milik istrinya. Ia kecup dengan mesra bibir mungil di depannya.

"Terima kasih."

Dea memutar bola matanya dengan malas. Bergaya seolah cuek dengan suaminya. Gadis itu berjalan mendahului Bian yang masih memandangi dengan berdiam di tempatnya.

"Sebaiknya kita segera berangkat ke kantor."

Dea bersedekap dada di samping mobil sang suami. Gadis itu memperlihatkan kekesalannya karena menunggu terlalu lama.

Bian yang mengetahuinya justru semakin memperlambat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status