Share

23. Benda Padat Dan Kenyal

Bukannya Dea senang, ia justru menepis kertas itu hingga terjatuh di lantai. Membuat Bian terhenyak kaget.

"Aku nggak mau hamil anak Kak Bian. Dea belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Kakak."

Meski kecewa dengan sikap Dea, tetapi Bian merasakan jika istrinya sedang cemburu. Hal itu membuatnya merasa dicintai.

"Nanti Annisa akan datang dan menjelaskan semuanya agar kamu yakin dengan ucapan kakak."

Dea semakin kesal mendengar nama Annisa disebut lagi oleh Bian. Ia kembali mengalihkan pandangannya.

Tak tahan dengan sikap Dea, Bian segera mendekati istrinya dan menangkup kedua pipi gadis itu. Ia memberikan sebuah ciuman panas sangat lama.

"Kak Bian, curang!" ucap Dea setelah hampir kehabisan nafas karena ulah CEO tampan itu. Namun hatinya merasa lebih baik. Entah mengapa, sepertinya gadis itu mulai terjerat cinta mantan kakak angkatnya.

Bian tersenyum tipis. Kemudian duduk di tepi dan membeli pipi istrinya.

"Dea, Sayang. Tolong jangan pernah sesali pemberian dari Tuhan. Kakak mohon, jan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status