Share

32. Mata-Mata

"Oh, ini." Dea memegang tengkuknya perlahan. "Tidak tahu, Kak Bian. Sepertinya Dea kurang enak badan."

"Kamu yakin?" tanya Bian memastikan.

Dea hanya mengangguk saja. Ia memang tidak pandai jika harus berpura-pura di hadapan seseorang.

"Minum coklat ini. Setelah itu tidurlah di ruangan kakak."

"Terima kasih Kak Bian. Boleh Dea pulang lebih awal?" tanya Dea pelan.

Bian tampak berpikir. Hari ini banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Tidak mungkin ia meninggalkan kantor karena besok harus datang ke rumah sang mama.

"Tapi Dea? Kakak tidak bisa mengantarkanmu pulang. Tidurlah di ruangan pribadiku." Bian masih membujuk.

"Dea bisa naik taksi Kak. Dea mohon."

Gadis itu terlihat bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Padahal sebenarnya Dea mencari cara agar bisa menemui Reno tanpa harus ketahuan dengan Bian.

"Baiklah."

***

Pukul dua siang Bian menyempatkan waktu untuk mengantarkan Dea pulang. Ia tidak tega jika membiarkan sang istri pulang naik taksi.

"Terima kasih, Kak Bian. Maafkan Dea su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status