Share

38. Permintaan Maaf

"Mohon maaf, untuk janin yang dikandung Ibu Dea tidak bisa diselamatkan."

Amelia merasa syok. Baru saja ia kehilangan calon bayinya, sekarang dia juga harus kehilangan calon cucunya.

"Bagaimana ini, Mas? Aku kasihan sama Dea. Bagaimana kita harus menyampaikannya?" tanya Amelia kepada Reza.

Lelaki itu menarik nafas dalam. Sejujurnya ia juga menginginkan seorang cucu meski tidak tahu apakah diterima Dea sebagai kakek atau tidak.

"Sudahlah, Mel. Aku yakin Dea anak yang kuat. Ini sudah menjadi jalannya. Sebaiknya kita segera masuk untuk menjenguk anak kita."

Reza merangkul Amelia. Mengajaknya masuk ke ruangan Dea sedang dirawat. Gadis itu masih terbaring lemah.

"Dea, Sayang. Kamu sudah sadar, Nak?" lirih Amelia menghampiri putrinya. Ia membelai rambut Dea dengan penuh kasih sayang. "Dea, mama minta maaf, ya? Menyembunyikan semua ini darimu."

"Dea pikir Mama masih bersama Om Lukman. Mama masih cinta sama Papa?" tanya Dea menyelidik.

"Kamu nggak usah pikirin itu dulu, Dea. Kamu harus fokus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status