Share

39. Tatapan Tajam

Bian membuka perlahan pintu ruangan Dea. Gadis itu masih terbaring lemah di ranjangnya. Sementara Amelia tidak ada di tempat itu.

Dengan perlahan Dea mulai membuka kedua matanya saat menyadari ada yang masuk dan berjalan ke arahnya.

"Dea ... maafkan aku," lirih Bian berucap.

Dea menatap Bian dengan wajah kesalnya. Rasanya ia ingin menjabak rambut lelaki itu dengan kasar.

"Harusnya Kakak tidak perlu pulang. Urus saja wanita itu." Dea mengalihkan pandangannya.

"Dea, kakak benar-benar menyesal. Kenapa kamu harus meninggalkan rumah sendirian? Bagaimana ceritanya bisa seperti ini?" Bian semakin mendekat. Lalu menggenggam tangan istrinya.

"Dea capek, Kak. Dea ingin berhenti saja."

Bian menggeleng cepat. "Tidak, Dea. Kakak tidak akan pernah melepaskanmu."

Pintu ruangan terbuka. Menampilkan sosok Amelia dengan Reza. Mereka berdua melangkah pelan menghampiri Dea.

Bian melirik penuh rasa penasaran. Ia tidak paham mengapa Amelia datang bersama dengan mantan suaminya.

"Bian, boleh mama bicara sebe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status