Share

Bab 5

"Aku dimana?" Aisyah melihat kesekeliling ruangan, ia mengernyit bingung ketika tidak mengenali ruangan tersebut.

"Non udah sadar?" Seorang perempuan paruh baya mendekati Aisyah dengan membawa nampan berisi bubur dan segelas air putih.

"Aku dimana, Bi?" tanya Aisyah kepada perempuan tersebut,

"Non lagi dirumah Tuan Alex," jawab Bi Asih--maid di rumah tersebut.

Aisyah bingung kenapa ia bisa berada di rumah ini dan siapa Tuan Alex? Sepertinya ia tidak mengenali lelaki itu.

"Non istirahat saja disini, bibi sudah membuatkan bubur untuk Non, sebentar lagi Tuan Alex akan pulang," ujar Bi Asih lembut.

"Makasih Bi." Aisyah tersenyum, ia sangat berterima kasih dengan lelaki itu karena telah menolong dirinya.

"Bibi keluar dulu, jangan lupa buburnya dihabiskan, kalau butuh sesuatu panggil aja Bibi," ujar perempuan tersebut sebelum meninggalkan Aisyah.

Aisyah memakan bubur dengan lahap kebetulan perutnya memang belum diisi dari pagi.

Selesai makan, Aisyah ingin berjalan keluar kamar, namun tiba-tiba kepalanya terasa pusing, badannya sangat lemas, beruntung ada seorang lelaki yang dengan sigap menangkap tubuhnya sebelum ia jatuh ke lantai.

Mereka terdiam untuk beberapa detik, mata keduanya tidak sengaja bertemu, tatapan itu seperti tidak asing bagi Aisyah, namun ia langsung menentang keras pikirannya karena tidak mungkin lelaki dihadapannya ini orang yang sama dengan dipikirannya saat ini.

"Ma-maaf dan makasih udah nolongin aku," ujar Aisyah gugup.

"Kamu ga papa? Kalau ada yang sakit bilang aja biar kita cek ke dokter." Lelaki itu sangat khawatir dengan keadaan Aisyah.

"Aku ga papa, makasih kamu udah dua kali nolongin aku," ujar Aisyah tidak enak hati, mereka tidak saling kenal, namun lelaki itu mau menolong dirinya.

"Maaf aku harus pergi dari sini, maaf juga udah ngerepotin kamu," ujar Aisyah.

"Kamu istirahat aja dulu, anggap aja rumah sendiri, kalau perlu sesuatu panggil aja aku atau Bi Asih," ujar lelaki itu tersenyum tulus.

"Engga usah, aku engga mau ngerepotin kamu apalagi kita kan baru kenal, emangnya kamu engga takut kalau aku orang jahat?" tanya Aisyah.

"Engga lah, aku tahu kamu orang baik," jawabnya tersenyum.

Lagi dan lagi Aisyah merasa tidak asing dengan senyuman tersebut, ia pernah melihatnya, namun ia tetap meyakinkan hatinya bahwa lelaki dihadapannya ini bukan lah orang yang sama dengan masa lalunya.

"Tetap aja aku engga mau merepotkan kamu," ujar Aisyah tetap kekeuh dengan pendiriannya.

"Keras kepalanya tidak pernah berubah," ujar lelaki itu dengan suara kecil, namun tetap terdengar oleh Aisyah.

"Eh maksudnya gimana?" tanya Aisyah bingung.

"Ah ga papa, oh iya kenalin aku Alex." Alex mengulurkan tangannya lalu dibalas oleh perempuan tersebut.

"Aisyah," balasnya.

"Sekali lagi makasih sudah mau nolongin aku padahal kita engga saling kenal loh." Aisyah sangat bersyukur sudah dipertemukan dengan orang yang sangat baik.

"Kan emang sudah kewajiban setiap manusia menolong orang yang kesusahan," ujar Alex.

Aisyah tersenyum, ternyata masih ada lelaki yang sebaik Alex, ia sangat beruntung bisa dipertemukan dengan Alex yang sangat baik.

"Aku tetap mau pergi dari sini, engga enak kalau selalu ngerepotin kamu," ujar Aisyah.

Lelaki itu menghembuskan napas kasar. "Biar aku yang antar kamu, alamat kamu dimana?" tanyanya.

Aisyah terdiam, ia bingung mau pergi kemana. "Aku engga punya tempat tinggal, aku baru saja cerai dan diusir dari rumah," ujar Aisyah jujur.

Alex tersenyum tipis, sebenarnya ia sudah tahu dan sudah mencarikan tempat tinggal untuk perempuan tersebut.

"Ya udah biar aku bantu cariin, kalau engga salah di kompleks ini ada kontrakan kosong," ujar Alex, namun Aisyah hanya diam, ia takut kejadian yang sebelumnya terjadi kembali.

"Kenapa?" tanya Alex melihat Aisyah melamun.

"Ga papa, sekali lagi makasih," jawab Aisyah.

"Engga usah makasih terus dan tenang aja kali ini kamu engga akan dimaki-maki lagi." Alex langsung menutup mulutnya menggunakan tangan.

Aisyah semakin curiga dengan Alex, siapa lelaki itu sebenarnya? Kenapa sepertinya lelaki itu sangat mengenali dirinya?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status