Aisyah Marisa, 25 tahun, seorang gadis desa sederhana yang dipinang oleh Davit--lelaki kaya yang bekerja sebagai manager. Mereka dipertemukan di acara hari jadi perusahaan Angkasa Group--tempat Davit bekerja. Pernikahannya sudah berjalan dua tahun dan selama itu juga ia selalu dijadikan pembantu serta bahan olokan oleh keluarga suaminya. Hingga suatu hari, Davit pulang dengan menggandeng tangan seorang perempuan yang berpenampilan sangat modis. Aisyah menyerah, ia lebih baik pergi, ia tidak ingin hati serta mentalnya semakin hancur karena terlalu lama hidup dengan keluarga toxic ini. Di tengah masalah rumah tangga, ia bertemu dengan seorang CEO yang sedari lama menyimpan rasa kepada Aisyah. Akankah Aisyah kembali membuka hatinya?
Lihat lebih banyak"Murung banget tuh muka, kaya setrikaan kusut," ledek Nala, mereka baru saja sampai di sekolah."Semua barang berharga gue disita oleh nyokap gue dan gue akan dipindahkan ke Pesantren," ujar Rani, ia sengaja tidak memberitahukan tentang perjodohannya kepada Nala, untuk urusan itu biarlah ia rahasiakan kepada semua orang."Seriusan? Kapan?"Rani mengedikkan bahunya. "Gue belum tahu kapan tapi yang pasti secepatnya.""Yang antar kamu siapa?" tanya Nala, tadi ia tidak sengaja melihat Rani turun dari mobil."Oh itu sepupu gue, karena motor juga disita makanya dia yang antar gue," jawab Rani berbohong, lelaki yang mengantarnya adalah Zizan.Tadi malam lelaki itu beserta kedua orang tuanya sampai ke rumah dan untuk sementara akan tinggal di rumah Rani sampai acaranya selesai."Fero sudah tahu tentang semua ini?" tanya Nala."Gue belum kasih tahu dia," jawab Rani, ia tidak tega menjelaskan semuanya kepada pujaan hatinya."Aku saranin, lebih baik sembunyikan masalah ini kepadanya, dia pasti s
17 tahun kemudian ....Rani berjalan menuju koridor, lalu ia melihat salah satu teman sekelasnya menjadi korban bully oleh kakak kelasnya, walaupun ia terkenal nakal dan sering bikin kegaduhan, ia tidak bisa tinggal diam ketika melihat orang lain tersakiti."Ga usah sok jagoan kalian disini! Bisanya cuma nindas orang lemah, sini sama gue kalau berani!" tantang Rani, ia mencekal tangan seorang perempuan dengan penampilan seperti tante girang."Lu ga usah ikut campur!" balas perempuan tersebut tajam, ia tidak ingin orang lain mencampuri urusannya."Harus dong, disini gue yang berkuasa!" balas Rani melotot.Ya, Siapa yang tidak mengenal Rani, seorang perempuan yang sangat berkuasa di sekolah dan tidak akan tinggal diam jika ketenangannya diganggu, ia pujaan hati dari seorang lelaki yang bernama Fero Fernando, anak pemilik SMA Jaya Mandiri.mottonya ialah, tidak akan menganggu jika tidak diganggu, namun jika ada yang berani mengganggu, siap-siap saja orang itu akan berhadapan dengannya, p
"Mas perut aku sakit," adu Aisyah. Ia menggenggam perutnya kuat.Hari sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB. Sudah satu jam Aisyah memejamkan matanya, namun tidak bisa terpejam, perutnya terasa sangat sakit, sakit berkali-kai lipat seperti biasanya."Sekarang juga kita kerumah sakit, sepertinya Aisyah sudah mau melahirkan," ujar Mama, ia khawatir ketika melihat air ketuban Aisyah yang sudah pecah."Sabar sayang." Alex menggendong Aisyah menuju mobil yang telah disiapkan oleh sang Papa, mereka melajukan mobil, beruntung hari sudah larut malam dan keadaan jalanan sudah sepi jadi Pak Gani lebih leluasa untuk mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.Sesampainya dirumah sakit, Aisyah langsung dibawa ke ruangan bersalin."Tarik napas lalu keluarkan," ujar sang Dokter memberikan instruksi kepada Aisyah."Dok tolong panggilkan suami saya, saya ingin ditemani oleh suami saya, boleh kan dok?" tanya Aisyah penuh harap.Dokter tersenyum lalu mengangguk, ia menyuruh suster untuk memanggil lelaki
"Mas merasa ada yang aneh ga sih dengan sikap Arga dan Riska? Aku ngerasa tatapan mereka tuh beda, apa mereka punya hubungan khusus?" tanya Aisyah, entah lah ia selalu memikirkan urusan karyawannya itu."Sudah lah ga usah dipikirkan, sekarang kamu fokus saja dengan kesehatan kamu dan bayi kita, Mas ga mau kamu ngedrop lagi, biarlah itu menjadi urusan mereka," ujar Alex sangat berhati-hati.Aisyah mengangguk, apa yang dibilang oleh suaminya ada benarnya juga, lagian mereka sudah dewasa dan mereka pasti bisa menyelesaikan semua masalahnya."Mas sudah memikirkan nama untuk anak kita?" tanya Aisyah, tidak terasa perutnya sudah terlihat besar dan sebentar lagi ia akan mempertaruhkan nyawa untuk sang anak.Alex mengetuk dagunya berfikir. "Bagaimana kalau Rania Anuradha William," jawab Alex, tiba-tiba nama itu terlintas dipikirannya.Aisyah mengangguk setuju, nama itu terdengar indah ditelinganya, ia mengusap perut, berharap anaknya kelak seperti arti dari namanya.Mereka sudah USG dan diper
"Aku tidak akan berhenti sampai kamu mau mendengarkan penjelasan aku! Aku capek jika harus bersikap biasa saja bila disampingmu, aku capek menutupi masalah kita kepada mereka, aku ga sanggup menunggu lama lagi," ujar Arga, lelaki itu berjanji akan menyelesaikan masalahnya dengan Riska, secepatnya!Riska menarik napas lelah. "Oke, nanti jam makan siang kita bertemu di cafe didekat kantor," balasnya ketus, ia juga lelah menyembunyikan semuanya, ia capek selalu diikuti oleh Arga."Baik, sampai jumpa." Akhirnya Riska bisa bernafas lega ketika Arga telah pergi.Ia masuk ke ruangannya, melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Semenjak dirinya diangkat menjadi Manager, kehidupan Riska mulai berubah, ia mendapatkan rumah serta mobil dinas dari perusahaan dan dengan gajinya yang lumayan besar, ia bisa memberikan perawatan yang terbaik untuk mamanya.Riska sangat bersyukur bisa berada dititik sekarang, posisi yang sangat diimpikan oleh semua orang dan sekarang ia sedang berada diposisi tersebu
"Aisyah mana Ma?" tanya Alex, lelaki itu baru saja sampai kerumah, ia sengaja pulang lebih awal karena khawatir dengan keadaan sang istri."Lagi di kamar tadi ia mual-mual lagi tapi sekarang udah mendingan, mungkin ia lagi tidur," jawab Mama.Alex bergegas menuju kamar, menemui perempuan yang paling ia sayangi, baru beberapa jam tidak bertemu rasanya seperti sebulan."Kamu sedang apa Ay?" tanya Alex menghampiri sang istri yang sedang duduk didekat jendela dengan tatapan kosong."Langitnya indah banget Mas, pasti sekarang keluarga aku lagi bahagia diatas sana, tadi aku mimpi mereka dan didalam mimpiku aku mengabari mereka jika aku sedang mengandung dan terlihat wajah mereka sangat bahagia dan mereka peluk aku erat tapi itu tidak berlangsung lama, sinar matahari membangunkan mimpiku dan seketika aku tersadar dan mereka semua sudah menghilang," jelas Aisyah.Ingin rasanya ia mengulang mimpi agar bisa lebih lama lagi bersama kedua orang tuanya, banyak hal yang ingin ia sampaikan kepada me
"Mas mau kemana?" tanya Aisyah ketika melihat suaminya sudah berpakaian rapi."Mas mau ke kantor By, ada apa? Perut kamu sakit lagi?" tanya Alex menghampiri istrinya, ia sangat khawatir jika perempuannya kembali sakit.Aisyah menggeleng. "Aku baik-baik aja kok Mas, tapi kayanya aku pengen dekat Mas jadi hari ini Mas izin aja ya," ujar Aisyah memohon.Selama dirinya hamil, perempuan itu sangat manja dan terkadang ngidamnya diluar nulur, pernah suatu malam ia kepengen mangga muda tapi harus langsung diambil dari pohonnya, alhasil mereka harus berurusan dengan seekor anjing penjaga pohon mangga milik Pak Anwar, tetangganya yang terkenal galak dan pelit, namun beruntung tetangganya sedang berbaik hati dan memperbolehkan Alex untuk memanjat pohon mangganya."Ga bisa sayang, pagi ini Mas ada meeting penting, Mas janji setelah meeting Mas akan pulang," bujuk Alex, dirinya merasa bingung harus memilih meeting atau menuruti keingan istrinya, kedua-duanya sangat penting bagi Alex.Aisyah memayu
"Bagaimana keadaan menantu dan calon cucu saya Dok?" tanya Mama ketika melihat Dokter yang menangani menantunya keluar dari ruangan.Dokter tersebut tersenyum tipis. "Mereka baik-baik saja bu, tapi tolong untuk sementara Aisyah jangan banyak gerak dulu, kalau bisa dia harus batstress dulu sampai kandungannya kuat.""Baik Dok, kita boleh kedalam kan?" tanya Alex, ia tidak sabar ingin melihat wajah teduh sang istri."Silahkan Pak, Aisyah biar disini dulu ya sampai infusnya habis, nanti saya akan kembali melihat kondisinya," ujar Dokter ramah.Setelah kepergian sang dokter, mereka langsung pergi menemui Aisyah."Sayang, apa ada yang sakit?" tanya Mama khawatir, ia mengusap surai lembut Aisyah."Aku gapapa kok Ma, cuma perut aja yang sedikit perih," jawab Aisyah tersenyum."Pokoknya Mama ga mau dengar penolakan, kalian harus tinggal bersama kita!" ujar Mama kekeuh.Aisyah dan Alex hanya mengangguk pasrah, mereka tahu apa yang Mama lakukan juga demi keselamatan cabang bayi yang didalam per
"Ada apa ini?" tanya Alex menengahi mereka.Ia menatap tajam pasangan paruh baya yang sedang bertengkar dengan orang tuanya."Kebetulan kalian ada disini, jadi kita tidak perlu repot lagi mencari tempat tinggal kalian," ujar Bu Wiwik, mantan mertua Aisyah.Aisyah sangat bingung dengan keluarga mantan suaminya ini, kenapa mereka selalu mengganggu kenyamanannya? Apa sebenarnya yang mereka inginkan? Apa tidak ada sedikit rasa malu pada diri mereka?Aisyah menghela napas kasar. "Ada apa kalian mencari kita?""Dasar menantu tidak tahu di untung, setelah kamu kaya kamu malah campakkan kami begitu saja, kamu tahu sekarang Davit keadaan Davit sangat memburuk apalagi setelah Elsa membawa kabur semua aset kita," sarkas Bu Wiwik."Terus, apa masalahnya dengan aku?" tanya Aisyah lelah menghadapi tingkah mantan mertuanya."Kamu sebagai perempuan yang pernah bersama Davit harus tetap bantu dia apapun keadaannya!" sarkas Bu Wiwik, perempuan ini memang harus diobati sebelum semakin menjadi-jadi."Sud
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.