Share

Pertaruhan Besar

Aldi memasuki ruangan yang didominasi warna abu-abu itu dengan langkah tegap. Ruangan yang hanya terisi meja panjang dengan sebuah layar di pojoknya terasa sangat mencekam baginya.

Pasalnya, sepuluh orang yang mengisi kursi-kursi di sana menatapnya dengan wajah datar. Bagi Aldi, wajah tanpa ekspresi itu berarti masalah besar. Biasanya, para direktur dan pemegang saham agensi ini akan menyambutnya dengan senyum dan sapaan hangat, tetapi tidak kali ini.

Om Bayu yang duduk di ujung ruangan hanya mengangguk pelan sebagai isyarat agar Aldi segera mengambil kursinya juga. Sebagai pria termuda di sana, Aldi juga sudah terbiasa berada di kursi paling ujung, menjadi pusat perhatian dari para pimpinan lainnya.

Namun, berbeda dengan biasanya, kali ini Aldi berada di sana bukan untuk memberikan laporan ataupun memaparkan rencana kerjanya, melainkan untuk memberi klarifikasi dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Yah, meskipun sebenarnya dia hanyalah korban dari ambisi gila Reno.

"Selamat pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status