Share

Part 20. Perempuan Bermulut Pedas

Part 20

Aku dan Adit menoleh hampir bersamaan ke arah suara yang membentak tersebut.

"Erna," desis kupelan. Erna dan seorang kawannya semakin mendekat.

"Kamu kenal, Anita?" tanya Adit pelan, aku hanya mengangguk.

"Jadi ternyata tuduhan Henny dan ibunya Yoga, benar adanya," sindirnya, dengan senyuman merendahkan. Kudiamkan saja ucapan Erna, Adit yang sepertinya ingin menyanggah, kukasih kode untuk tidak meladeninya. Kusibukan berdua Adit memakan makanan yang sudah dipesan, menganggap tidak ada siapapun di tempat ini, selain aku dan Aditya.

"Hei, perempuan jalang tidak punya malu!" sentaknya keras. Tidak lagi kubanyak bicara, berdiri cepat lantas melayangkan sebuah tamparan keras, tanpa Adit sempat mencegah.

"Auuchhh .....!" Perempuan bermulut pedas itu menjerit kesakitan, wajahnya langsung terlihat memerah, matanya sudah berair, mungkin menahan perih pada pipinya. Kawannya yang ingin menyerang kugertak terlebih dahulu.

"Cepat, maju sini, akan kutampar kau dua kali lebih keras daripada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Herman Herman
Bagus ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status