Share

Part 21. Main Belakang

Part 21

"Jadi ini penyebabnya, sehingga kamu bersikeras ingin ke luar rumah," sindir Mas Yoga, matanya tajam menatap Adit. Aku dan Aditya masih diam saja, toh, kami pun tidak melakukan apa-apa.

"Sepertinya saya pernah melihat kamu," ujar Mas Yoga kepada Adit, tatapan matanya menyimpan amarah, atau mungkin juga cemburu.

"Iya, Pak, saya dulu pernah bekerja di pabrik wafer tempat bapak dulu menjadi manager di sana," jelas Adit.

"Ohh, pantas," sindir Mas Yoga, senyumnya terlihat sinis. Ada kesan meremehkan keberadaan Adit.

"Pantas apa, Pak?" tanya Adit, belum paham maksud Mas Yoga.

"Iya, pantas, kalian sudah saling mengenal, jangan-jangan sejak Atika masih menjadi istri saya kalian sudah main belakang," sindir Mas Yoga. Aku masih diam saja, mendengar dan memperhatikan.

"Hati-hati jika bicara, Pak," geram Adit, merasa tersinggung. Di sisi lain, mungkin dia tidak suka jika aku pun turut direndahkan, apalagi memang kami tidak melakukan apa-apa yang melanggar norma asusila.

"Kamu yang hati-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status