Share

Chapter 16.

Setelah hampir 4 jam berolahraga, aku merasa lelah namun tubuhku merasa segar, seperti kembali di charger setelah baterai habis dalam waktu yang lama.

“Gimana? Kamu pasti seneng kan sayang? Seger kan badan nya?” ucap mama melihatku merenggangkan tubuhku.

“Iya ma, rina merasa badan rina jadi enteng gitu, rina selama ini jadi heran kenapa rina berhenti melakukan ini dulu,” jawabku.

“Ya iya lah, kamu terlalu sibuk ngurusin pekerjaan rumah, dari bangun tidur sampai mau tidur kan? Ya walaupun ada art tapi ya gitu kan? Hanif itu benar-benar,” ucap mama kesal sendiri.

Mama benar, dulu aku fikir kalau suatu saat aku berubah¸ laki-laki itu akan selalu menerima segala perubahanku. Tapi itu tidak, aku juga tak tau mengapa begitu percaya diri akan hal itu. Dimana pun, laki-laki akan tidak suka dengan perubahan perempuan setelah menikah. Aku merasa sangat bodoh bisa selalu mencintai dan menunggu nya.

“Ayo kita pulang rin! Mama tadi sudah suruh sri buat bikini kamu sarapan khusus,”

“Iya ma ay
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status