Home / Urban / Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel / Dilema Medis Otto Richter

Share

Dilema Medis Otto Richter

Author: Jimmy Chuu
last update Huling Na-update: 2025-10-18 19:00:17

Malam turun dengan berat di Kota Teratai. Langit gelap tertutup awan tebal yang menghalangi bintang, membuat kota terlihat lebih suram dari biasanya.

Di sisi utara kota, tidak jauh dari pusat bisnis yang ramai, berdiri beberapa rumah sakit besar yang prestisius. Rumah Sakit Saint Allegra yang sudah sangat dikenal, Rumah Sakit San Vitorio dengan spesialisasi kardiologi, dan Pusat Medis Archelle yang terkenal dengan teknologi canggihnya.

Tapi malam ini, yang paling sibuk adalah Rumah Sakit Santa Helena. Gedung berlantai sepuluh dengan fasad kaca biru tua itu berdiri megah di Jalan Kesehatan Utama, dikelilingi taman hijau yang tertata rapi.

Lampu-lampu di lantai atas menyala penuh, sangat terang hingga terlihat dari jalanan.

"Ini sudah rapat ketiga dalam dua hari," gumam seorang perawat yang lewat di koridor lantai lima.

"Pasti ada kasus besar."

Temannya mengangguk pelan sambil membawa berkas.

"Saya dengar ini menyangkut keluarga pejabat. Makanya semua dokter senior dipanggil."

Di dalam
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Operasi Empat Nyawa.

    "Dokter tradisional mau operasi tulang?""Dia pikir ini main-main?""Kasihan pasiennya kalau sampai jadi kelinci percobaan.""Healer Level D berani bicara besar."Peter berdiri di tengah semua ejekan itu dengan wajah yang sangat tenang. Tidak ada kemarahan, tidak ada frustrasi.Di dalam pikirannya, satu kalimat terus berulang."Orang-orang seperti ini tidak akan percaya sebelum melihat hasil. Baiklah. Aku tunjukkan bukti."Ia mengeluarkan ponsel dari saku celananya dengan gerakan yang sangat tenang, lalu membuka aplikasi video."Sebelum Anda menolak, lihat ini dulu," katanya sambil memutar sesuatu di layar.Layar ponsel menampilkan video yang sangat jelas. Video operasi fraktur terbuka dengan rekonstruksi saraf. Tangan bergerak dengan presisi yang luar biasa, memotong jaringan, menyambung tulang, menjahit saraf dengan gerakan yang sangat halus.Dr. Reinhardt menatap layar dengan ekspresi yang perlahan berubah. Dari meremehkan, menjadi penasaran, lalu menjadi serius."Ini... ini operas

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Penolakan di Mount Sinai.

    Peter menatapnya dengan mata yang sangat tenang."Aku tidak punya pilihan untuk tidak yakin," jawabnya dengan nada yang sangat datar."Mereka akan mati kalau tidak ditangani. Itu satu-satunya hal yang penting."Ambulans akhirnya tiba di halaman Rumah Sakit Mount Sinai. Lampu merah berkedip-kedip memantul di fasad gedung yang sangat besar.Pintu belakang ambulans terbuka dengan keras. Petugas rumah sakit sudah bersiap dengan tandu kosong, tapi ekspresi mereka tidak menunjukkan kesiapan.Peter melompat turun dari ambulans, berdiri tegak di bawah cahaya lampu halaman. Mantel dokter putihnya berkibar pelan karena angin malam."Cepat! Bawa mereka masuk!" teriaknya dengan suara yang sangat keras.Tapi tidak ada yang bergerak. Petugas rumah sakit saling pandang dengan ekspresi yang sangat ragu.Seorang perawat senior dengan seragam biru tua melangkah maju, wajahnya menunjukkan ekspresi yang sangat tidak nyaman."Maaf, Dokter," katanya dengan nada yang sangat sopan namun tegas."Kami sudah me

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Keputusan Nekat Sang Healer.

    Sirene ambulans meraung membelah malam Kota Teratai dengan bunyi yang sangat keras dan sangat mendesak. Lampu merah berkedip-kedip menciptakan cahaya yang memantul di gedung-gedung di sepanjang jalan.Di dalam ambulans pertama, Peter Davis duduk di samping tandu yang membawa Hunter dengan luka dada parah. Wajahnya sangat tenang meski di sekelilingnya paramedis bergerak dengan sangat panik."Tekanan darah turun terus, Dokter," lapor paramedis dengan nada yang sangat khawatir sambil menatap monitor."Delapan puluh per lima puluh. Saturasi oksigen tujuh puluh delapan persen."Peter meletakkan tangan kanannya di dada Hunter dengan sangat lembut, seolah memeriksa. Tapi di balik gerakan itu, energi Qi mengalir dalam jumlah sangat kecil untuk menstabilkan sirkulasi darah."Berapa lama lagi sampai Mount Sinai?" tanyanya dengan nada yang sangat tenang.Paramedis melirik jam di pergelangan tangannya."Lima menit, Dokter. Tapi saya dengar dari radio bahwa Mount Sinai menolak menerima pasien kita

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Krisis Baru.

    "Portal akan menutup dalam delapan menit," gumamnya sambil menghitung dengan cepat."Aku harus membawa mereka semua keluar sebelum itu. Jika portal menutup saat kita masih di dalam, kita akan terjebak selamanya."Tapi masalah baru muncul. Empat Hunter dengan luka parah. Berat total sekitar tiga ratus kilogram. Jarak ke portal sekitar dua kilometer.Dalam kondisi normal, mustahil untuk membawa mereka semua dalam waktu delapan menit.Tapi Peter Davis bukan manusia normal.Ia mengambil napas dalam, lalu menyalurkan energi Qi ke seluruh tubuhnya. Aura keemasan mulai memancar dari kulitnya, sangat tipis namun sangat kuat.Seni Meringankan Tubuh diaktifkan dengan intensitas maksimal. Tubuhnya menjadi sangat ringan, seperti bulu yang melayang di angin.Dengan gerakan yang sangat cepat, ia mengikat keempat Hunter dengan tali yang dibuat dari kain medis. Mengikat mereka dalam formasi yang memungkinkan ia membawa semuanya sekaligus.Lalu ia mengangkat mereka semua. Empat tubuh terikat di punggu

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Penyembuhan Darurat.

    Keheningan di lembah beku itu tidak bertahan lama.Dari puing-puing es yang tersebar di atas salju, cahaya biru mulai muncul. Tiga titik cahaya yang sangat terang, melayang di udara dengan gerakan yang sangat lambat.Token pengetahuan.Peter menatap ketiga token itu dengan ekspresi yang sangat serius. Ia sudah familiar dengan benda seperti ini. Hadiah dari portal dimensi untuk siapa pun yang berhasil mengalahkan ancaman utama di dalamnya.Token pertama berbentuk kristal biru transparan dengan gambar tulang rusuk dan paru-paru terukir di dalamnya. Cahaya yang memancar sangat lembut namun penuh dengan energi pengetahuan.Token kedua berbentuk otak kecil dengan jalur-jalur saraf bercahaya yang bergerak di permukaannya. Gambar yang sangat detail, menunjukkan kompleksitas sistem saraf manusia.Token ketiga berbentuk ginjal dengan pembuluh darah halus yang terukir sangat presisi. Cahaya kuning lembut memancar dari dalam kristal."Bedah Toraks, Bedah Saraf Rumit, Bedah Urologi," gumam Peter

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Kemenangan Atas Monster Es.

    Buffalo berbalik lagi, mata merah menyala dengan kemarahan yang sangat besar. Darah hitam menetes dari tiga titik di mana jarum perak menancap, mengotori salju putih di bawahnya."Kau... kau berani melukaiku!" geramnnya dengan nada yang sangat marah."Tidak ada yang pernah berhasil melukaiku dan masih hidup!"Ia menghentak tanah dengan kedua kaki, menciptakan gelombang energi gelap yang menyebar ke segala arah. Salju di sekitarnya meledak ke atas, menciptakan dinding putih yang sangat tebal.Peter mendarat dengan ringan di atas salju, mata tidak lepas dari Buffalo yang hampir tertutup oleh badai salju. Tangan kanannya bergerak ke tas medis, mengeluarkan lima jarum perak lagi."Satu kesalahan kecil," bisiknya dengan suara yang sangat pelan, mata menyipit dengan fokus maksimal."Satu kesalahan kecil, dan aku akan menusuk titik jantung Qi di punggung kananmu. Lalu semuanya berakhir."Energi Qi mulai mengalir dari dantian ke telapak tangan kanan. Aura keemasan sangat tipis melingkupi lima

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status