Home / Urban / Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel / Sorotan dan Bisik Kerumunan

Share

Sorotan dan Bisik Kerumunan

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-08-21 20:03:58

"Luar biasa! Untuk pemula, kemampuan Anda di atas rata-rata," puji Pak Hendra dengan nada kagum. "Biasanya murid baru butuh waktu lama untuk menguasai kopling, tapi Anda sudah lancar di hari pertama."

"Mungkin karena saya sering mengendarai... kendaraan manual sebelumnya," jawab Peter dengan hati-hati, hampir menyebut jenis transportasi dari masa lalunya.

Sementara Peter fokus berlatih, di area parkir BMW X7 mulai dikerumuni mahasiswa lain yang penasaran. Mereka berdiri dalam lingkaran sambil mengagumi setiap detail kendaraan mewah tersebut.

"Gila, velgnya saja pasti seharga motor!" seru seorang pemuda sambil berjongkok mengamati ban. "Interior kulit asli, dashboard kayu mahoni, semua serba premium!"

"Kira-kira siapa pemiliknya ya?" sahut gadis berambut bob sambil mengintip ke dalam kabin. "Tadi lihat dua orang masuk kantor, tapi penampilannya sangat biasa."

Niko yang menunggu di gazebo hanya tersenyum tipis melihat tingkah para mahasiswa. Ia paham betul bahwa penampilan Peter yang se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Gelas Pecah.

    Kerumunan tamu semakin besar, lingkaran mereka mengecil seperti arena gladiator mini. Mereka tertarik dengan perdebatan antara dokter tradisional misterius melawan trio dokter kaya yang terkenal di seluruh Kota Wada.Vincent merasakan momentum untuk tampil di hadapan audiens yang sempurna. "Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, ini adalah contoh sempurna dari kesenjangan antara kedokteran modern yang berbasis bukti dengan praktek tradisional yang masih bergantung pada intuisi dan keberuntungan semata."Tepuk tangan tipis dari beberapa tamu yang mendukung pernyataan Vincent, suara yang tidak terlalu antusias namun cukup untuk membesarkan ego sang dokter media.Peter tetap tenang seperti batu karang di tengah badai, namun matanya semakin fokus pada Tuan Hartawan. Pria itu kini memegang dadanya dengan sangat halus, berusaha tidak menarik perhatian siapapun namun jelas sekali sedang mengalami ketidaknyamanan yang serius.Istri Tuan Hartawan mulai khawatir, matanya menatap suaminya dengan gelisah.

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Tanda Darurat di Meja Kehormatan.

    Percakapan itu terhenti ketika perencana pernikahan mendekat dengan wajah panik yang tersamar. Dia berbisik sesuatu kepada asisten Murong Dewei, gestur tubuhnya menunjukkan kekhawatiran yang ditekan.Peter menajamkan pendengarannya."Tuan Hartawan dari meja tamu kehormatan terlihat tidak bugar. Tapi jangan sampai merusak suasana. Kita harus menjaga agar acara tetap berjalan sesuai rencana."Perencana pernikahan mengangguk dan bergegas menjauh, namun kecemasannya tidak bisa disembunyikan dari mata yang terlatih mengamati.Sandra merasakan perubahan dalam sikap tubuh Peter. Otot-otot di bahunya menegang, matanya mengamati sudut-sudut ruangan dengan lebih intens."Aku siapkan jalur privat jika terjadi apa-apa," Sandra berbisik sambil menyeruput anggurnya."Cukup padamkan kamera saat aku bilang," Peter membalas dengan suara yang hampir tidak terdengar.Di meja tamu kehormatan, Tuan Hartawan nampak semakin pucat. Dia memegang serbet dengan erat, keringat tipis mulai muncul di dahinya meski

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Tim Medis Protokoler.

    Tepuk tangan memenuhi ruangan. Ketiga dokter itu tersenyum bangga, melambaikan tangan seperti selebriti. Kamera media yang hadir merekam setiap gerakan mereka."Dengan kehadiran mereka, keselamatan dan kesehatan para tamu terjamin dengan standar medis terdepan," pembawa acara melanjutkan dengan antusias berlebihan.Sandra merasakan Peter menegangkan bahu. Dia tahu pria di sampingnya sedang menahan sesuatu yang besar."Mereka memang pandai mencari panggung," Sandra berbisik."Panggung tidak selalu tempat terbaik untuk menyelamatkan nyawa," Peter membalas dengan nada datar.Di meja tamu kehormatan, pria berusia enam puluhan itu kembali menekan dadanya. Kali ini lebih lama, wajahnya agak meringis. Istri di sampingnya nampak cemas namun berusaha menyembunyikannya dengan senyuman paksa.Musik kuartet gesek tiba-tiba berhenti. Pembawa acara kembali ke podium dengan senyuman lebar."Sebentar lagi, kami akan mengumumkan kedatangan tamu kehormatan khusus dari konsorsium farmasi internasional.

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Bisikan di Balik Kristal.

    Ruang pesta Hotel Astralis Pavilion bergetar oleh dentingan kristal dan gelak tawa yang terkendali. Lampu gantung kristal dari Austria menghamburkan cahaya emas ke seluruh sudut ruangan yang dilapisi marmer Carrara putih.Karpet Persia berwarna biru laut membentang luas, meredam langkah-langkah tumit tinggi para sosialita Kota Wada.Kuartet gesek memainkan Vivaldi dengan sempurna di sudut ruangan, harmonisasi biola yang menyelinap di antara percakapan berbisik para tamu undangan. Aroma mawar putih dan gardenia bercampur dengan parfum mewah dari Paris, menciptakan atmosfer yang begitu eksklusif hingga udara pun terasa berharga.Pesta pernikahan cucu taipan Murong Dewei ini bukan sekadar perayaan. Ini adalah pameran kekuasaan, di mana setiap undangan adalah investasi dan setiap jabat tangan adalah kontrak tidak tertulis.Peter Davis melangkah masuk dengan santai, mengenakan jas hitam sederhana tanpa embel-embel merek terkenal yang mencolok. Penampilannya kontras tajam dengan gemerlap ya

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Dari Fitnah ke Berkah.

    Sosok asisten Sandra membuyarkan konsentrasinya."Nona, haruskah kami memberikan dukungan publik untuk Dokter Peter?" Dialah Michelle, asisten pribadinya, bertanya dengan hati-hati sambil mengamati ekspresi majikannya."Tidak perlu," Sandra menjawab datar sambil terus menatap layar. "Dia sudah cukup mendapat dukungan dari... artis cantik itu."Nada bicaranya terdengar normal, tapi ada getaran halus yang menunjukkan gejolak batin tersembunyi. Michelle mengangguk dan mundur beberapa langkah, tidak berani berkomentar lebih lanjut.Kembali ke konferensi pers…Clarissa mengakhiri dengan pernyataan yang menghentak semua orang. Air mata mulai menetes di pipinya yang cantik."Saya meminta maaf kepada Dokter Peter atas fitnah yang menimpa beliau karena menolong saya," suaranya bergetar penuh emosi. "Dan saya menuntut semua media yang menyebar hoaks untuk meminta maaf secara terbuka!"Ruangan mendadak ricuh dengan suara gaduh wartawan yang panik. Para wartawan yang tadinya gencar menyerang kini

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Konferensi Pembelaan.

    Malihat semua audiens kini bebralik memuji Peter, dokter yang dia sebut kampungan, Marcus tidak rela."Ini tidak mungkin secara medis!" Marcus masih tidak percaya dengan mata kepala sendiri sambil menatap peralatan canggihnya yang gagal total. "Kondisi kolaps seperti itu butuh penanganan intensif berjam-jam!"Disisi lain Peter berdiri dan menatap Marcus dengan senyuman tipis yang penuh makna. Matanya memancarkan keyakinan yang tidak terbantahkan."Dr. Marcus, teknologi tercanggih sekalipun tidak ada artinya tanpa pemahaman yang mendalam tentang tubuh manusia," Peter berkata dengan nada tenang tapi menusuk."Mungkin saatnya Anda belajar merendahkan diri."Tamparan keras!Marcus terdiam, wajahnya memerah karena malu dan frustrasi. Semua peralatan canggih produksi perusahaan keluarganya terbukti tidak berguna dibanding jarum sederhana di tangan Peter.Suara seorang agen media terdengar."Clarissa, bagaimana perasaan Anda sekarang?" reporter media yang tadinya ragu-ragu kini mengarahkan m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status