Share

Bab 1061

Auteur: Hazel
Melihat tidak ada seorang pun yang mau membantunya memohon maaf kepada Tirta, hati Camila kembali dipenuhi kebencian dan ketidakpuasan.

Namun, situasi tidak berpihak padanya. Jika dia tidak mengikuti apa yang diminta Tirta, kemungkinan besar dia akan kehilangan statusnya sebagai pacar Simon. Dengan berat hati, dia akhirnya menelepon kakeknya, Mahib, Kepala Keluarga Arshad.

"Cucu kesayanganku, sebelumnya Simon meneleponku dan minta posisi penerus Keluarga Arshad diberikan kepadamu. Ada apa? Kenapa tiba-tiba ingin mengembalikan posisi itu kepada sepupumu?" tanya Mahib dengan heran setelah mendengar permintaannya.

"Kakek, sebenarnya ini permintaan Simon. Simon bilang, setelah mempertimbangkan dengan matang, aku nggak punya bakat dalam bisnis. Dia merasa lebih baik aku fokus menjadi istri yang mendukungnya saja. Kakek turuti saja," sahut Camila dengan lirih. Dia takut mengatakan yang sebenarnya karena malu.

"Haha, Simon memang sangat cerdas!" Mahib tertawa. "Dalam waktu singkat, dia sudah
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (2)
goodnovel comment avatar
hans
***** Jangkrekkkk cerita / babnya lama" hanya satu kalimat aja lanjutkan bro biar kamu senang dan puassss
goodnovel comment avatar
Eman Kancil
yah Sbntar bngt bab nya
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1797

    Devika menganga saking kagetnya. Bagaimanapun, dia tidak pernah melihat anjing yang bisa bicara. Devika juga tidak pernah mendengarnya.Pada saat yang sama, Devika memikirkan suatu kemungkinan. Dia bergumam dengan ekspresi bingung, "Selain itu, ternyata baju yang dipakai anjing hitam itu milik Tirta? Apa tadi anjing hitam yang menabrak ayahku?"Selain itu, anggota Badan Perlindungan Negara yang menangkap "pembunuh" juga masuk ke ruang tamu. Mereka terkejut melihat situasi ini. Seketika mereka tidak berani maju.Salah satu anggota Badan Perlindungan Negara menceletuk, "Sudah kubilang tadi, itu bukan pembunuh, tapi anjing hitam yang bisa bicara. Nggak disangka, aku memang nggak salah lihat! Bukannya hewan nggak boleh jadi siluman lagi setelah negara berevolusi? Jangan-jangan dia memang siluman anjing?"Melihat Devika yang tertegun, Tirta berpura-pura menunjukkan simpati dan juga kemarahannya saat berkata, "Bu Devika, kebetulan kamu datang. Pelaku yang melukai ayahmu itu anjing sialan ini

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1796

    Kemudian, Tirta menahan anjing hitam dan meninjunya berkali-kali. Terdengar suara hantaman beruntun.Anjing hitam menggonggong dan berujar, "Aku juga nggak sengaja! Pemuda berengsek, kalau kamu terus pukul aku, jangan salahkan aku bermusuhan denganmu!"Teriakan histeris anjing hitam bergema di ruang tamu. Dia terus menggerakkan keempat kakinya. Namun, dia tidak terluka.Saba dan Yahsva melihat anjing hitam itu tidak biasa. Ekspresi mereka terlihat khawatir. Saba berucap, "Anjing hitam ini begitu kuat. Apa nyawa presiden terancam setelah ditabrak anjing hitam ini?"Selain itu, mereka juga ingat sebelumnya Tirta membicarakan tentang anjing hitam ini saat menelepon di lapangan pelatihan.Berbeda dengan Saba dan Yahsva yang khawatir, Shinta malah sangat tertarik pada anjing hitam. Dia menceletuk, "Bu Bella, aku baru pertama kali melihat anjing yang bisa bicara. Apa kamu tahu cara Kak Tirta melatihnya?"Bella melihat anjing hitam yang dihajar sampai wajahnya berkerut dan keempat kakinya ber

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1795

    Gaurav yang bingung bertanya, "Devika, kamu lihat tadi itu apa?"Alis Devika berkerut. Dia berusaha mengingat sambil menjawab, "Ayah, aku juga nggak melihatnya dengan jelas. Tapi, dilihat dari warna bajunya, sepertinya Tirta berengsek itu pernah memakainya."Gaurav memikirkan suatu kemungkinan. Dia menimpali, "Tirta? Benar juga. Selain dia, nggak ada yang lari begitu cepat. Apa dia mengalami syok makanya berkeliaran malam-malam begini?""Nggak tahu, coba kita lihat," balas Devika. Dia juga khawatir Tirta mengalami syok.Selesai bicara, Devika mengejar ke dalam vila terlebih dahulu. Namun, dia tidak menyangka anjing hitam yang memakai baju Tirta berbalik lagi. Melihat kecepatan anjing hitam yang tinggi, Devika langsung menghindar.Devika mendengar suara mengaduh di belakang. Ternyata Gaurav tidak sempat menghindar. Dia tidak sengaja ditabrak anjing hitam hingga jatuh ke lantai.Melihat situasi ini, anggota Badan Perlindungan Negara ketakutan setengah mati. Salah satu dari mereka berteri

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1794

    Tirta memeluk Bella dan menciumnya, lalu menyahut seraya tersenyum, "Sudah ditemukan. Aku mau bawa kamu temui dia. Selain itu, ayahku juga datang. Mereka lagi tunggu kita di vila Kak Saba."Bella juga ikut merasa senang. Dia menarik Tirta keluar dari vila dan berseru, "Baguslah! Tirta, ayo kita cepat pergi ke sana! Jangan sampai Paman dan Bibi menunggu terlalu lama."Begitu berjalan sampai depan pintu, Tirta tiba-tiba teringat sesuatu. Ekspresinya berubah drastis. Dia bergumam, "Eh, ada yang aneh."Bella yang penasaran bertanya, "Tirta, apa yang aneh?"Tirta kembali ke dalam vila dan memeriksa sekeliling dengan teliti. Dia menghampiri Bella lagi, lalu menjawab, "Anjing sialan itu menghilang!"Bella yang memikirkan suatu kemungkinan menanggapi, "Tadi sore aku lihat dia masih berkeliling di ruang tamu. Jangan-jangan dia diam-diam keluar waktu aku berkultivasi?"Tirta merasa tidak berdaya. Dia mengomel, "Seharusnya begitu. Aku sudah peringatkan dia jangan berkeliaran sebelum aku pulang. S

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1793

    Tirta memeluk tubuh Shinta yang lembut dengan erat dan membalas ciuman Shinta. Sementara itu, Shinta membatin, 'Kak Tirta mulai menciumku ... rasanya beda dengan di mimpi. Ternyata mulut Kak Tirta manis!'Tiba-tiba, Shinta membuka matanya dan jantungnya berdegup kencang. Ternyata tangan Tirta sudah refleks menggerayangi payudara dan vaginanya. Alhasil, Shinta yang terangsang gemetaran. Tirta mendengar suara desahan Shinta yang merdu.Hanya dalam waktu kurang dari 1 menit, Shinta sudah berteriak dengan ekspresi malu, "Aduh ... Kak Tirta, bagian intimku sudah mau menyemburkan cairan! Cepat minggir!"Shinta langsung melepaskan Tirta, lalu berlari ke sudut yang tidak bisa dilihat Tirta. Dia tidak berani keluar."Ternyata gadis ini lebih sensitif daripada kakaknya. Kalau benar-benar sudah mulai, sepertinya cairannya akan menyembur ke mana-mana," gumam Tirta dengan ekspresi terkejut.Tirta juga merasa canggung untuk mengejar Shinta dan memeriksa kondisinya, jadi dia hanya berdiri di tempat.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1792

    Tirta membatin, 'Wah, Shinta bahkan menyemburkan cairan dari bagian intimnya! Waktu itu, Kak Nabila juga mimpi, tapi dia nggak menyemburkan cairan. Jangan-jangan Shinta juga sama seperti Marila? Mereka sangat sensitif sehingga langsung menyemburkan cairan begitu disentuh?'Tatapan Tirta saat melihat Shinta juga langsung berubah. Dia mulai tertarik pada Shinta.Jantung Shinta berdebar dilihat Tirta seperti ini. Tubuhnya juga perlahan terasa panas. Dia berbicara dengan suara bergetar karena gugup, "Kak Tirta, kenapa ... kamu lihat aku seperti ini?"Tirta menyahut, "Nggak. Shinta, aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Apa kamu benar-benar menyukaiku? Kamu nggak keberatan aku punya banyak kekasih?"Hasrat Tirta makin menggebu-gebu setelah melihat Shinta makin lama. Tirta yang kehilangan kendali memegang wajah Shinta yang cantik dan polos. Dia ingin mencium Shinta dan merasakan kepolosannya.Shinta membalas, "Kak Tirta ... tentu saja aku nggak keberatan. Aku sangat yakin aku menyukai Kak Tir

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status