Share

Bab 1303

Author: Hazel
"Belum ada kasus lain untuk saat ini. Kalau begitu, sampai jumpa besok, Pak Tirta." Mairah lantas tersenyum kepada Tirta, lalu memberi instruksi kepada kedua polisi di belakang, "Kalian antar orang dari Negara Yumai ini kembali ke kantor polisi dulu."

"Tunggu sebentar .... Pak Tirta, kamu nggak butuh bantuanku? Aku bersedia mengikutimu." Tepat saat kedua polisi itu hendak membawa Yudha ke mobil polisi untuk dideportasi kembali ke Negara Yumai, Yudha tiba-tiba memberontak dan bergegas menghampiri Tirta untuk bertanya.

Dia masih ingin mengambil hati Tirta. Jika dia dideportasi, dia tidak akan punya kesempatan untuk mendekatinya lagi.

"Yudha, aku tahu kamu ingin menjalin hubungan baik denganku. Tapi untuk sekarang, aku memang nggak butuh bantuanmu. Kembali dulu ke Negara Yumai. Kalau ada waktu, aku akan mencarimu," sahut Tirta dengan nada dingin, tidak ingin terlalu banyak bicara dengannya.

"Baik, baik. Sebelum kamu datang, aku akan berusaha mengumpulkan lebih banyak batu spiritual dan ob
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Juma rdi
terlalu banyak iklan ketimbang bacanya mau jualan iklan apa novel, trus hanya 4 episode lg yg keluar.
goodnovel comment avatar
wasri setiawan ahum
knp banyak berhentinya cerita lg nanggung nich...iklan nya cukup banyak episodenya dikit bangeett...lanjut donk..
goodnovel comment avatar
Azmanmedin Rasyaman
trlalu banyak iklan tapi baca cuma sedikit..kurang memuaskan....lagi syok baca 2 episod lalu habis mcm tu je....boring lh mcm nie.
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1304

    Dalam perjalanan ke rumah sakit, mereka teringat betapa mulianya kehidupan mereka di Keluarga Arshad. Namun, sekarang mereka menjadi cacat dan berakhir mengenaskan.Apalagi, mereka tidak bisa menyaksikan Tirta dihajar oleh Yudha. Kebencian mereka terhadap Tirta pun semakin membara.Demi menghindari Tirta, Darwan, dan Bella, mereka langsung pergi setelah menghadiri acara ulang tahun. Karena kembali ke Provinsi Narta, rencana balas dendam mereka pun gagal total.Oleh karena itu, mereka hanya melakukan perawatan luka seadanya dan langsung kembali ke rumah Keluarga Arshad."Hmph! Kalian bertiga masih punya muka untuk kembali?" Melihat Davina dan Hagan yang melirik ke sana sini, serta Camila yang diam seribu bahasa dengan wajah muram, ditambah lagi mengingat perbuatan mereka sebelumnya, Mahib langsung naik pitam dan mendengus marah."Ayah, apa maksudmu? Ini rumah kami. Kalau bukan pulang ke sini, mau ke mana lagi?" Hagan bertopang pada tongkat, hatinya penuh kecemasan. Dia menunduk dan mere

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1305

    "Begitu mereka mabuk sampai nggak sadarkan diri, suruh para pelayan yang sudah kita atur untuk mengangkat Tirta dan Bella ke dalam satu kamar.""Kita langsung naik mobil kembali ke rumah sakit, lalu gunakan CCTV untuk merekam video mereka tidur bersama. Setelah itu, kita sebarkan video itu.""Dengan begitu, reputasi Tirta dan Bella pasti akan hancur. Mereka akan sibuk menghadapi skandal mereka sendiri dan mencari tempat terpencil untuk bersembunyi. Pada saat itu, mana mungkin dia masih punya waktu untuk mengurusi kita?""Selain itu, bibi-bibimu juga nggak akan punya muka untuk bertemu orang lagi. Begitu skandal ini menyebar ke seluruh Provinsi Dohe, kita bisa kembali ke Keluarga Arshad tanpa hambatan. Aku pun yakin Ayah pasti akan menyerahkan hak pengelolaan Keluarga Arshad kepadaku."Hagan menggertakkan giginya dengan kuat, matanya memerah karena kebencian.....Pada saat yang sama, Zavrina telah membawa Tirta memasuki kamar yang bersebelahan dengan Bella.Sambil menggunakan mata temb

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1306

    'Jadi, ini yang disebut Cincin Penyimpanan ya? Kalau begitu, nanti saat aku jalan-jalan dengan Bi Ayu dan lainnya, aku bisa menyimpan beberapa set lingerie seksi di dalamnya. Bisa dikeluarkan dan dipakai kapan saja, bukankah itu luar biasa?''Lalu, tali yang bisa mengikat orang secara otomatis juga cukup berguna. Nanti aku bisa main-main dengan tali ini. Mengikat Bi Ayu, Kak Melati, Agatha, dan Susanti bersama, lalu aku akan ....''Bagus, bagus, benar-benar bagus! Kalau Pedang Terbang ini, nanti setelah aku mencapai tingkat pembentukan fondasi, aku bisa menerbangkan pedang ini bersama Bi Elisa untuk melihat bulan, sekalian bercinta di atasnya.''Luar biasa! Benar-benar luar biasa! Kak, kamu benar. Aku memang membutuhkan artefak ini. Ini seperti memberi sayap kepada harimau!'Tirta membayangkan berbagai skenario indah saat menggunakan artefaknya. Air liurnya hampir menetes. Dia tertawa dalam hati sambil berbicara kepada Genta."Dasar pecundang, kamu benar-benar nggak tertolong lagi! Bah

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1307

    "Huh! Orang hebat sepertimu tentu nggak akan mengerti kebahagiaan orang nggak penting sepertiku saat mendapatkan keberuntungan!""Kak, mau aku tunjukkan trik sulap? Pedang terbangku ini bisa besar bisa kecil, juga sangat keras lho!""Mau lihat nggak?" Tirta menarik kembali pedang terbangnya, menggantungkannya kembali di pinggang, lalu sengaja menggoyangkan bagian bawah tubuhnya sambil menyeringai usil."Kalau kamu nggak ingin benda itu kupotong, sebaiknya bersikap lebih sopan. Aku bukan wanita manja yang bisa kamu goda seenaknya!" Nada suara Genta menjadi lebih dingin, dengan sedikit kemarahan."Hah, aku nggak percaya kamu tega memotongnya. Kita sudah sepakat sebelumnya, aku akan mencarikan dua gadis untukmu, lalu kamu bisa mengendalikan tubuhku dan bermain dengan mereka.""Aku yakin kamu penasaran dan ingin mencoba bagaimana rasanya menjadi pria, 'kan? Sensasi menaklukkan wanita itu sungguh luar biasa. Kamu benaran nggak ingin mencobanya? Apalagi punyaku ini besar, para wanita sampai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1308

    'Bisa apa? Cepat katakan!' Mendengar itu, hati Tirta langsung terasa gatal. Dengan penuh semangat, dia bertanya dalam benaknya."Kecuali kamu bisa menguasai teknik Mantra Evolusi Semesta hingga puncaknya. Saat itu tiba, aku akan menjadi wanitamu dan membiarkanmu melakukan apa pun padaku." Saat Genta mengatakan ini, ada sedikit nada menyesal dalam suaranya."Tapi, jelas sekali hal itu mustahil. Sampai sekarang, bahkan mantra dasar saja belum kamu hafal sepenuhnya.""Eee .... Kak, memang sekarang aku belum secara resmi mulai berlatih Mantra Evolusi Semesta. Tapi, kalau aku menjadikanmu sebagai target utamaku ....""Lalu kamu memberiku sedikit hadiah sebagai motivasi, misalnya setiap kali aku naik level, kamu mengizinkanku mencium, memeluk, menyentuh, menggesek, atau mencicipi sedikit, mungkin aku bisa mencapai puncak Mantra Evolusi Semesta!"Alih-alih merasa putus asa, Tirta malah semakin bersemangat."Lupakan saja, aku nggak akan memberimu hadiah apa pun. Kalau kamu bisa menguasainya, i

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1309

    "Tapi, Kak, jangan lupa janji yang kamu buat padaku. Malam ini, kamu harus menemuiku dalam mimpi. Jangan sampai kamu ingkar janji."Tirta menunggu cukup lama, tetapi tetap tidak mendapat respons dari Genta. Tidak ada pilihan lain, dia hanya bisa menyeka air liur di sudut bibirnya, menarik celananya, lalu menggunakan Teknik Menembus Dinding untuk menuju kamar Bella.Saat Tirta tiba di kamar Bella, gadis itu masih terlelap dalam mimpi indah. Wajahnya yang luar biasa cantik terlihat sedikit kelelahan.Tirta tahu betul alasannya. Selama beberapa waktu terakhir, Bella sibuk mengurus bisnis Keluarga Purnomo di siang hari. Di malam hari, dia selalu diganggu oleh Tirta sehingga tubuh dan pikirannya begitu lelah. Dia memang butuh istirahat yang cukup.Karena itu, Tirta tidak membangunkannya. Dia hanya mencium Bella sekali, lalu teringat rencana jahat keluarga Hagan sebelumnya. Segera, Tirta mengaktifkan mata tembus pandangnya.Dia mulai menyisir ruangan, mencari perangkat pengintai mini atau ob

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1310

    "Tenang saja, mereka sudah dalam perjalanan. Kalau cepat, mereka akan tiba dalam 3 hari. Kalau lambat, paling 5 hari."Nenek Benad, Susana, juga sudah tua. Seluruh rambutnya putih, matanya cekung, tubuhnya kurus kering. Namun, suaranya tetap lantang saat berbicara. Dia memandang ke luar jendela, melihat pegunungan hijau yang membentang luas."Mana mungkin aku nggak cemas? Kompetisi tiga desa ini akan menentukan apakah Desa Benad masih bisa bertahan di Gunung Hiradi atau nggak.""Selama bertahun-tahun ini, dua desa lainnya, yaitu Desa Hiradi dan Desa Tayur terus melahirkan generasi muda ahli serangga guna-guna yang luar biasa.""Di antara mereka, sudah ada beberapa orang yang bisa mengendalikan 3 hingga 4 jenis serangga guna-guna sekaligus.""Sementara di Desa Benad, ahli generasi muda terbaik yang kita miliki hanya bisa mengendalikan 2 ekor serangga guna-guna kelas rendah. Tanpa perlu bertanding, sudah jelas pemuda itu bukan tandingan generasi muda dari kedua desa itu.""Apalagi ahli l

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1311

    Saat ini, Tirta baru menggunakan Teknik Menghilang dan Teknik Menembus Dinding untuk pergi ke kamar mandi. Dia mengintip Elisa mandi.Kulit Elisa sangat mulus dan tubuhnya sangat sempurna. Kemulusan dan lekukan tubuh Elisa membuat Tirta terpesona. Terutama saat Elisa tidak bicara, dia terlihat sama persis dengan Ayu.Karakteristik keduanya yang sama persis membuat Tirta merasa dirinya sedang mengintip Ayu mandi. Namun, berdasarkan bagian intimnya yang menggoda, Tirta bisa menilai dia adalah Elisa. Tirta yakin dia tidak mungkin salah.Ketika Tirta sedang memandangi Elisa dengan hasrat yang membara dan bersiap-siap untuk menidurinya, tiba-tiba Elisa melihat ke arah pintu kamar mandi dengan waswas. Dia bergumam, "Kenapa aku merasa seperti diintip?"Elisa mengambil jubah mandi untuk menutupi tubuhnya yang seksi. Tirta menyingkirkan Teknik Menghilang, lalu buru-buru merangkul pinggang Elisa dari belakang dan berbisik, "Bi Elisa, ini aku. Jangan panik ...."Tirta menempelkan tubuhnya ke boko

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1443

    Adapun Naura dan Nia yang terakhir digendong Tirta ke kamar, mereka lebih menyedihkan. Keduanya ingin pergi, tetapi tidak berani menentang Tirta yang dominan. Situasi yang intens ini juga membuat mereka berdua ingin melihatnya."Jangan buru-buru, Kak. Aku pasti akan memuaskanmu, tapi sebelumnya aku harus carikan beberapa rekan seperjuangan untukmu," ujar Tirta.Melihat Melati begitu berinisiatif dan antusias, Tirta juga makin tidak sabar. Namun, setelah bercinta dengan Genta, hasratnya tidak bisa terpuaskan jika hanya Melati yang melayaninya.Tirta menepuk bokong Melati yang sintal lagi, lalu berbalik untuk mengangkat Susanti dan Agatha. Kedua wanita itu berteriak, tetapi Tirta tetap melempar mereka ke tempat tidur yang empuk.Selain itu, Tirta juga mengatur mereka agar bersiap-siap dengan gaya yang sama seperti Melati. Ketiga wanita berlutut bersama ....Hasrat Tirta menggebu-gebu saat melihat gaya mereka bertiga yang menggairahkan. Tirta hampir kehilangan kendali dan langsung memulai

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1442

    "Tirta ... banyak orang yang lihat. Kamu ... jangan bicara sembarangan. Aku nggak mungkin melakukan hal itu denganmu," kata Ayu.Wajah Ayu memerah setelah mendengar ucapan Tirta. Dia sangat malu. Kemudian, Ayu berusaha melepaskan diri dari Tirta dan bergegas keluar dari kamar. Bagaimanapun, ucapan Tirta membuat tatapan Susanti, Agatha, Naura, Aiko, Nia, Irene, dan lainnya tertuju pada Ayu.Biarpun Ayu sudah pergi, beberapa wanita yang penasaran itu tetap memandangi sosok Ayu yang menjauh. Mereka bertanya kepada Tirta dengan ekspresi terkejut."Tirta, kapan kamu ... menaklukkan Bi Ayu?""Eh, tunggu dulu. Masih ada Bi Elisa. Kamu juga meniduri Bi Elisa?""Tirta, mereka itu bibimu. Kenapa kamu ... sama sekali nggak menghormati senior?""Bisa-bisanya kamu tega meniduri orang terdekatmu! Keterlaluan sekali!"Dulu Tirta pandai menutupinya sehingga hari ini mereka baru tahu kebenarannya. Sebenarnya mereka tidak marah, tetapi mereka tetap menyalahkan Tirta.Tirta tidak menganggap serius tegura

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1441

    Di luar kamar, ada 10 wanita yang menunggu Tirta pulih. Setelah Tirta menendang pintu dengan kasar, pintu yang tidak mampu menahan kekuatan Tirta menghantam dinding. Kemudian, pintu itu hancur menjadi pecahan kayu dan tidak bisa digunakan lagi.Suara ini membuat para wanita yang menunggu Tirta terbangun. Sebelumnya mereka sudah mengantuk dan hendak tidur. Begitu melihat kondisi Tirta, mereka langsung berseru kaget."Ah ... Tirta, kamu kenapa?""Tirta, kenapa wajahmu memerah?""Tirta, kenapa kamu nggak pakai baju sebelum keluar?""Tirta, apa ... kamu sudah pulih? Kamu mau kami menemanimu?"Apalagi sekarang ekspresi Tirta sangat mengerikan. Kedua kaki mereka gemetaran setelah mereka melihat Tirta. Naura dan Nia yang tidak berpengalaman mundur saking takutnya. Keduanya takut diincar Tirta.Tirta yang sangat tersiksa mengamati semua wanita itu. Dia menyadari selain Ayu dan Elisa, Susanti, Agatha, Aiko, Naura, Melati, Farida, Arum memakai lingeri. Tirta makin antusias dan hasratnya bergelor

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1440

    Genta terbangun karena dicium Tirta. Dia merasakan keanehan Tirta. Genta yang tidak tahan dengan keperkasaan Tirta langsung tersadar.Genta menegur, "Jangan! Cepat keluar! Semuanya sudah berakhir. Kamu ... nggak boleh sentuh aku lagi ...."Kemudian, mungkin karena gugup, Genta tiba-tiba mendorong Tirta jauh-jauh dengan kuat. Dorongan Genta membuat Tirta langsung keluar dari mimpi!Tirta hanya bisa melihat wajah Genta yang malu dan juga kesal makin jauh. Perlahan-lahan, dia tidak bisa melihat Genta lagi. Tak lama kemudian, Tirta bangun."Ah ... ternyata sudah berakhir. Jangan, Kak! Aku belum puas!" gumam Tirta. Dia merasa kecewa saat melihat kamar yang kosong.Bahkan, Tirta merasa tindakan Genta sangat kejam. Setelah merasakan kenikmatan, Genta langsung mendepak Tirta dari mimpi.Tirta memang merasa sangat puas di dalam mimpi. Bahkan, Tirta tidak bisa melupakan kenikmatan itu seumur hidupnya. Namun, sekarang Tirta seperti kecanduan terhadap kenikmatan itu. Dia ingin merasakannya lagi!T

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1439

    Meskipun berada di dalam mimpi, kelembutan yang dirasakan Tirta dalam pelukannya dan wangi yang diciumnya hampir sama saja dengan kenyataan. Hal ini membuat Tirta makin terangsang. Dia tidak pernah seantusias ini sebelumnya."Pecundang, lepaskan aku dulu," protes Genta. Dia yang dipeluk Tirta dengan erat menahan rasa malu sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Tirta.Namun, sebelum Genta bergerak, Tirta sudah mencium bibirnya. Kemudian, Tirta langsung membuka bibir dan gigi Genta. Dia melumat bibirnya.Genta yang dicium terbelalak. Jantungnya berdegup kencang. Dia tidak berhenti menepuk dada Tirta.Hanya saja, Tirta tidak peduli. Sekarang dia juga tidak mungkin berhenti lagi biarpun dihabisi Genta. Bahkan, tangan Tirta langsung masuk ke dalam baju Genta melalui kerahnya. Tirta mengabaikan Genta yang menghalanginya.Dengan begitu, bagian vital Genta sudah dikendalikan Tirta. Walaupun Genta sangat hebat dan menguasai berbagai teknik, dia juga tidak mampu menghadapi Tirta. Sebalikny

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1438

    Melihat Tirta begitu tidak sabar dan antusias, Genta yang curiga berkomentar, "Ternyata kamu bisa pulih begitu cepat. Aku benar-benar curiga sebelumnya kamu cuma berpura-pura sedih. Tujuanmu itu mengambil keuntungan dariku."Saat memikirkan hal ini, Genta bahkan sedikit menyesal setelah menyarankan Tirta untuk mengambil keuntungannya di dalam mimpi.Begitu membayangkan dirinya akan bercinta dengan Genta, Tirta sangat bersemangat. Dia merasa tersiksa menahan hasratnya.Tirta menimpali, "Kak, masa kamu menganggapku seperti itu? Tentu saja aku sangat sedih Bella putus denganku. Bahkan aku nggak tertarik untuk berhubungan intim, kamu juga melihatnya tadi.""Tapi, kamu berbeda. Selama ini, aku ingin menidurimu. Jadi, aku senang sekali kamu mau berhubungan intim denganku," lanjut Tirta.Mendengar Genta ingin berubah pikiran, Tirta menunduk dan meneruskan dengan lesu, "Kak, kamu sudah menyetujuiku tadi. Apa sekarang kamu mau mengingkari janjimu? Kalau kamu juga tipu aku, lebih baik aku mati s

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1437

    Melati juga tidak lupa berpesan kepada Tirta saat menutup pintu kamar.....Sementara itu, Ayu dan Elisa terus menunggu di luar kamar. Mereka melihat ekspresi Melati dan lainnya yang sedih. Apalagi Melati dan lainnya keluar dari kamar dalam waktu singkat. Mereka menebak Melati dan lainnya pasti gagal.Meskipun begitu, Ayu masih tidak terima. Dia menghampiri Melati dan bertanya, "Melati, apa Tirta masih belum membaik?"Melati menjawab, "Belum, aku juga nggak tahu seberapa dalam wanita itu menyakiti Tirta. Aku nggak pernah melihat Tirta begitu sedih ...."Sambil bicara, Melati menyeka air matanya. Mendengar ucapan Melati, Elisa juga mendesah dan bertanya, "Apa cara ini nggak bisa membuat Tirta membaik? Melati, apa yang Tirta bilang pada kalian waktu keluar?"Mata Susanti memerah. Dia membantu Melati menjawab sambil terisak, "Bi Elisa, Tirta bilang dia mau menenangkan diri. Dia suruh kami jangan ganggu dia. Selain ini, dia nggak bilang apa pun lagi."Mendengar jawaban Susanti, Elisa langs

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1436

    Naura merasa Tirta yang dilihat dari kamera pengawas tidak begitu mengejutkan dan mengerikan jika dibandingkan dengan aslinya! Tentu saja Naura merasa takut setelah melihat secara langsung. Bahkan, kedua kakinya gemetaran.Susanti dan Aiko yang melihat Naura ingin mundur berbicara pada saat bersamaan, "Sekarang kamu menyesal? Nggak bisa, sudah terlambat!"Mereka berdua mengangkat Naura naik ke tempat tidur. Kemudian, Susanti berkata kepada Melati, "Kak Melati, kamu turun dulu. Biarkan Bu Naura mencobanya."Melati juga tidak ragu-ragu. Terdengar suara "plop", seperti penutup gabus dilepas dari botol anggur. Dia turun dari tempat tidur untuk menyerahkan posisinya kepada Naura.Melati tidak lupa menghibur Naura, "Oke, aku turun dulu. Bu Naura, jangan takut. Rasa sakitnya cuma sebentar, nanti kamu nggak akan merasa sakit lagi, malah sangat nyaman!"Setelah Melati turun, kemaluan Tirta terlihat makin jelas! Bentuknya bagaikan pedang pusaka tajam yang memiliki kekuatan dahsyat!Naura yang ke

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1435

    Ayu membuka pintu kamar, lalu bergeser ke samping dan tidak lupa berpesan, "Kalau Tirta sudah pulih, kalian berhenti sebentar dan kabari aku. Biar aku nggak khawatir.""Tenang saja, Bi Ayu. Kalau Tirta sudah pulih, aku akan langsung keluar untuk mengabarimu," sahut Agatha. Dia yang masuk ke kamar terlebih dahulu.Kemudian, Susanti, Naura, dan Aiko juga masuk. Tentu saja Nia adalah orang terakhir yang masuk ke kamar.Terdengar suara pintu ditutup dari dalam. Ayu juga tidak lupa mengunci pintu kamar dari luar. Setelah itu, Ayu dan Elisa sama-sama menunggu di sofa ruang tamu dengan perasaan gelisah.....Saat Agatha, Susanti, Naura, Aiko, dan Nia masuk ke kamar, mereka melihat Tirta berbaring di bagian tengah tempat tidur, Melati yang memakai lingeri renda berwarna hitam, Farida yang memakai lingeri berwarna putih, dan Arum yang memakai lingeri berwarna merah muda.Mereka bertiga yang cantik sedang bersandar di pelukan Tirta. Mereka terus menggunakan tubuh yang hangat dan ... untuk merang

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status