Share

Bab 1722

Penulis: Hazel
Tirta menyeringai. Ayu hampir menangis saking paniknya. Dia mengeluh, "Tirta ... kamu jahat sekali. Kenapa kamu menindasku?"

Tiba-tiba, Elisa membuka pintu dan berjalan masuk. Dia bertanya kepada Tirta dengan wajah memerah, "Tirta, kamu sengaja menyiksa Kak Ayu. Apa maksudmu?"

Melihat ekspresi Elisa dan Ayu yang hampir sama, Tirta tertawa licik karena rencananya berhasil. Kemudian, dia melambaikan tangannya kepada Elisa supaya Elisa ikut mengantre.

Tirta berujar, "Bi Elisa, tentu saja aku mau memancingmu datang ke sini. Kamu pasti sudah nggak tahan, 'kan? Cepat kemari, aku cuma tunggu kamu!"

"Tirta, kenapa ... kamu begini? Aku sudah bilang padamu aku mau berkultivasi," keluh Elisa.

Elisa merasa sangat malu setelah mendengar ucapan Tirta. Tubuhnya gemetaran, dia hampir tidak tahan dan hendak langsung mengantre.

Tirta sengaja menyentuh Ayu beberapa kali lagi di depan Elisa. Dia tertawa, lalu bertanya, "Bi Elisa, kamu yakin sekarang kamu masih bisa berkultivasi?"

Elisa memarahi, "Dasar be
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
hans
***** Lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1745

    Tirta melihat 2 wanita cantik perlahan menghampirinya. Wanita yang berbicara memang memakai penutup wajah, tetapi bagian matanya sedikit mirip dengan Tirta.Hati Tirta bergetar. Firasatnya mengatakan wanita ini adalah ibu kandungnya, Shazana. Tirta yang tidak bisa mengendalikan perasaannya berlinang air mata.Perhatian Marila juga teralih. Dia memelotot dan bergumam, "Seharusnya wanita ini ibunya Pak Tirta. Dia terlihat sangat menawan, seperti dewi dalam lukisan ...."Shazana tiba-tiba merasa sangat dekat dengan Tirta yang berdiri di hadapannya. Dia menahan perasaan kalutnya sembari bertanya, "Nak, kenapa ... kamu menangis? Siapa ... namamu?"Tirta menjawab dengan suara bergetar, "Bu, ini kediaman Keluarga Hadiraja. Bu, aku anakmu ... Tirta. Akhirnya kamu datang ...."Tirta meletakkan Marila yang menyembunyikan diri di sofa, lalu dia tidak bisa menahan kerinduannya lagi. Tirta menghambur ke pelukan Shazana.Shazana memelotot seraya menimpali, "Kamu ... Tirta? Benaran? Anakku ... kamu s

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1744

    Kedua bawahan Keluarga Hadiraja saling bertatapan, lalu salah satu dari mereka berbicara jujur, "Tapi, ada artis-artis wanita terkenal yang sering datang untuk menanyakan informasi tentang Pak Tirta. Sepertinya mereka tertarik pada Pak Tirta."Bahkan, kedua bawahan tampak iri pada Tirta. Sementara itu, Tirta tidak peduli dengan artis wanita terkenal yang tertarik padanya. Hanya saja, dia bingung setelah mendengar Shazana belum datang. Sebenarnya Shazana menaiki alat transportasi apa untuk datang ke ibu kota?Melihat Tirta mengernyit, Marila yang menyembunyikan tubuhnya berbisik di telinga Tirta, "Pak Tirta, jangan cemas. Aku temani kamu tunggu di sini. Mungkin ibumu baru sampai waktu pagi.""Oke, kita tunggu saja," timpal Tirta. Sekarang dia juga tidak menemukan cara lain lagi. Dia hanya bisa lanjut menunggu sambil menggendong Marila.Kedua bawahan Keluarga Hadiraja kebingungan melihat tindakan Tirta. Namun, Tirta tidak mengatakan apa pun. Jadi, mereka juga tidak berani bertanya karena

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1743

    Dalam perjalanan selama 2 jam lebih, Tirta sama sekali tidak bergerak. Namun, Marila yang bergerak sendiri.Sopir wanita memang tidak bisa melihat Marila. Bahkan, Tirta juga mengerahkan Teknik Senyap yang menyelubungi mereka berdua. Sopir wanita juga tidak bisa mendengar suara yang mereka keluarkan saat bercinta.Akan tetapi, Marila benar-benar menikmati perasaan gugup, antusias, dan malu yang intens ketika berhubungan intim di depan orang lain. Ditambah dengan kemaluan Tirta yang tak tertandingi ....Hanya dalam beberapa menit, sekujur tubuh Marila gemetaran. Waktu 2 jam berlalu, bisa dibilang Marila benar-benar merasakan kepuasan yang luar biasa. Rasanya tidak bisa dibandingkan dengan saat mereka saling membantu sebelumnya. Marila juga tidak bisa merasakan kepuasan seperti ini saat bermesraan dengan Devika.Setelah mobil berhenti di depan pintu gerbang vila kediaman Keluarga Hadiraja, sopir wanita mengingatkan, "Pak Tirta, kita sudah sampai di kediaman Keluarga Hadiraja."Walaupun su

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1742

    Marila yang memanggil sopir itu mengantar mereka sewaktu di Nagamas tadi. Sopir wanita membuka jendela setelah melihat Tirta mendekat. Dia bertanya dengan datar, "Kamu Tirta ya? Mana Bu Marila? Kenapa dia nggak ikut kamu keluar?"Sepertinya sopir wanita itu tidak berniat membuka pintu mobil. Tirta hendak menyingkirkan Teknik Menghilang yang menyembunyikan tubuh Marila supaya bisa membuktikan identitasnya dan naik ke mobil.Tiba-tiba, Marila berbisik di telinga Tirta, "Pak Tirta, jangan singkirkan Teknik Menghilang yang menyembunyikan tubuhku dulu. Kamu langsung ambil ponselku dan tunjukkan kepada sopir wanita ini. Bilang saja kamu mau pergi ke kediaman Keluarga Hadiraja, dia pasti akan mengantarmu."Tirta mengira Marila takut sopir wanita tahu dia tidak mengenakan pakaian dalam, jadi dia mengiakan seraya mengangguk, "Oke."Tirta mengikuti instruksi Marila. Ternyata dia memang bisa naik ke mobil. Marila juga duduk di sampingnya.Sopir wanita itu fokus mengendarai mobilnya menuju kediama

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1741

    Tirta yang penasaran bertanya, "Bu Marila, masalah apa yang sangat mendesak?"Marila tidak berani melihat Tirta. Dia memberanikan diri untuk menjawab, "Mendesak atau nggak, itu tergantung pada Pak Tirta. Menurutku, seharusnya masalah ini sangat mendesak."Marila terdengar malu. Dia berpikir meskipun dirinya dan Devika sudah tidur bersama, Devika tidak mempunyai penis.Sebelumnya Tirta hanya menggesek dan tidak pernah melakukan penetrasi. Marila merasa dia pasti bisa memuaskan Tirta."Ha?" sahut Tirta. Dia merasa ada yang tidak beres.Pria yang tidak berpengalaman pun bisa merasakan ada yang tidak biasa dari ucapan Marila. Apalagi pria berpengalaman seperti Tirta.Namun, sekarang Tirta hanya ingin bertemu dengan ibunya. Dia benar-benar tidak ingin memikirkan hal itu.Kalau tidak, Tirta juga tidak keberatan melakukan hal yang menyenangkan dengan wanita cantik seperti Marila. Ditambah lagi, Marila yang menyerahkan dirinya. Bahkan Tirta merasa sangat gembira.Tirta berdeham, lalu berujar,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1740

    "Aku membangunkanmu malam-malam begini karena ada masalah mendesak. Aku mau pergi ke kediaman Keluarga Hadiraja. Aku mau minta kamu utus orang untuk mengantarku ke sana," kata Tirta.Tirta menyentuh hidungnya, dia merasa malu. Perasaannya pada Marila agak rumit, entah dia menyukai Marila atau hanya mendambakan tubuhnya. Bahkan, belum tentu dia merasakan kedua hal itu. Namun, Tirta yakin Marila menyukainya.Mendengar perkataan Tirta, kegembiraan Marila terdengar lebih jelas saat bicara, "Ha? Pak Tirta, kamu sudah sampai di Nagamas? Kalau begitu ... kamu tunggu sebentar. Aku langsung cari kamu setelah mengganti baju, sama saja kalau aku yang antar kamu ke kediaman Keluarga Hadiraja."Kemudian, terdengar suara Marila mengganti baju di telepon. Tirta menolak, "Nggak usah, Bu Marila. Sekarang sudah malam, kamu istirahat saja. Kamu cukup suruh orang antar aku ...."Tirta masih ingin bicara, tetapi Marila sudah mengakhiri panggilan telepon. Jadi, Tirta menyimpan ponselnya dan menunggu dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status