Share

Bab 190

Penulis: Hazel
"Nggak usah banyak bicara, cepat ambil kartunya!" teriak Ehsan dengan kesal.

"Aku sudah selesai pilih, sekarang giliranmu," jawab Tirta dengan santai memilih dua kartu.

"Nggak usah buru-buru, biar aku merokok dulu." Ehsan sangat tertekan sekarang karena Tirta kembali memilih kartu yang telah ditandainya. Saat menyalakan rokoknya, tangan Ehsan sampai gemetaran. Jelas sekali, dia benar-benar ketakutan sekarang.

"Tirta, kamu hebat juga bisa menang empat miliar dalam waktu singkat. Pasti masih bisa menang lagi nanti!" timpal Nabila yang tampak bangga melihat Ehsan ketakutan.

'Karena sudah menang dua babak, kalaupun kalah nanti, kita masih bisa dapat dua miliar darinya.' Arum membatin dengan lega.

"Ehem ehem, aku sudah selesai pilih. Kamu tunjukkan dulu kartumu." Beberapa saat kemudian, Ehsan juga sudah selesai memilih kartunya sambil merokok. Namun, kali ini dia curang. Dia mengambil satu kartu lagi diam-diam untuk berjaga-jaga.

"Kamu tunjukkan dulu kartumu, kali ini punyaku lebih kecil."
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
jancokc777
koin terbuang sia sia babyah terlalu pendek
goodnovel comment avatar
Fiky Ersa
kenapa tak ada audio nya sperti di aplikasi lain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1965

    Tindakan Tirta membuat para tetua merasa diremehkan dan dipermalukan. Namun, kecepatan Tirta yang tinggi dan nada bicaranya yang dingin membuat mereka gelisah.Begitu melontarkan ucapan mereka, 8 tetua menyerang secara bersamaan. Mereka mengepung Tirta.Berbeda dengan sekte lain, sebagian besar senjata yang digunakan Sekte Mujarab adalah jarum yang dibuat secara khusus. Biarpun kecil, kekuatannya sangat luar biasa dan sulit dihindari.Mereka juga mempunyai tanaman herbal ajaib yang dimurnikan menjadi obat bius, bubuk pelemah tubuh, bubuk pelahap hati, pil perenggut nyawa, cairan pengencer darah, dan racun mematikan lainnya.Jika semua racun ini ditaburkan, kabut tujuh warna yang indah akan terbentuk. Aromanya sangat menyengat. Di dalamnya bercampur jarum mematikan yang dirangsang dengan energi internal.Semua trik dikerahkan pada saat yang sama. Bisa dibilang, 2 pesilat tingkat semi abadi yang datang juga pasti mati.Elisa tahu kemampuan Tirta memang hebat, tetapi dia melihat kabut yan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1964

    Sebelum Estiono dan Nardi bicara, tetua pria yang bernama Tresna dan tetua wanita yang bernama Juwita di belakang maju untuk menegur Elisa."Elisa, apa maksudmu? Jangan-jangan ... kamu menyukai bajingan mesum ini? Apa kamu tahu tindakanmu ini mempermalukan Sekte Mujarab? Masa kamu nggak tahu bajingan mesum ini sudah menjadi target yang dibenci semua orang di dunia misterius?""Kalau tahu kamu punya pemikiran seperti ini, kami nggak akan turun dari gunung demi menyelamatkanmu. Lebih baik kami biarkan kamu hancurkan hidupmu saja!"Bagi orang-orang kolot seperti mereka, reputasi sekte lebih penting daripada nyawa. Jika Elisa dicelakai Tirta, mungkin mereka akan mengasihani Elisa dan membantunya membalas dendam kepada Tirta.Namun, begitu mendengar Elisa mengikuti Tirta atas kemauan sendiri, mereka menganggap Elisa sebagai wanita murahan yang menghancurkan hidupnya sendiri.Estiono dan Nardi yang bicara sebelumnya memang tidak bersikap terlalu galak. Namun, mereka menceramahi Elisa dengan

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1963

    Namun, Althea seperti menusuk logam yang sangat kokoh. Alisnya berkerut karena dia merasa kesakitan. Althea menarik jari tangannya yang gemetaran.Tirta melihat ukiran delapan trigram di kepingan giok itu. Dia memikirkan sebuah ide karena Althea sangat keras kepala.Tirta bicara sembarangan dengan ekspresi serius, "Bu Althea, kamu sudah mendapatkan warisan dari kepingan giok. Seharusnya kamu tahu semuanya sudah ditakdirkan. Kamu nggak usah menyalahkan diri sendiri."Tirta meneruskan, "Kalau kamu merasa malu untuk kembali ke Sekte Kebebasan, kamu bisa ikut aku pergi ke dunia fana. Setidaknya Tina nggak akan menyalahkanmu."Ternyata ucapan Tirta berguna. Tangannya yang digenggam Tirta tidak memberontak lagi, malah terkulai. Althea bertanya, "Apa? Kamu bilang semua ini sudah ditakdirkan?"Melihat respons Althea, Tirta berpura-pura bijak saat melanjutkan, "Memang benar. Termasuk pertemuan kita, itu juga sudah ditakdirkan. Kalau nggak, jarak sektemu dengan tempatku sangat jauh. Bagaimana ka

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1962

    Kala ini, para tetua menganggap Tirta adalah pembantai yang mengayunkan senjata tajam. Sementara itu, mereka adalah sekelompok hewan yang hendak dibantai. Mereka sama sekali tidak ada apa-apanya.Sekarang Althea baru menyerap satu batu spiritual. Melihat situasi ini, dia yang merasa bersalah buru-buru menyimpan batu spiritual yang lain dan berseru, "Bajingan mesum, apa yang ingin kamu lakukan pada mereka? Aku nggak akan menolak apa pun yang ingin kamu lakukan padaku! Lepaskan mereka!"Althea merasa dia yang mencelakai para tetua ini. Jika dia tidak bersikeras mempertahankan pendapatnya dan menemukan keberadaan Tirta, para tetua tidak akan berakhir seperti ini. Bahkan Althea membujuk mereka untuk mengikutinya."Bu Althea, masalah ini nggak ada hubungannya denganmu. Aku juga nggak ingin melakukan apa pun padamu. Kamu menyingkir dulu," balas Tirta tanpa berbalik.Kemudian, Tirta berjalan ke tengah kerumunan orang yang ketakutan. Telapak tangannya berhenti di pusat energi setiap orang. Tin

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1961

    Althea berseru, lalu mengendalikan gambar delapan trigam puncak tertinggi untuk menyerang Tirta. Pasir dan batu beterbangan di setiap tempat yang dilewatinya sehingga membuat orang kesulitan membuka mata.'Delapan trigram puncak tertinggi itu simbol paling misterius di dalam sejarah Negara Darsia yang panjang. Di dalamnya mengandung prinsip alam semesta dan teori satu menghasilkan dua, dua menghasilkan tiga, tiga menghasilkan segala sesuatu .... Warisan kepingan giok ini nggak biasa!' batin Tirta.Meskipun Althea baru mencapai tingkat pembentukan energi tahap ketujuh, firasat Tirta mengatakan kekuatan delapan trigram puncak tertinggi itu bisa melukai pesilat tingkat pembentukan energi tahap kesembilan.Namun, Tirta tidak takut dengan kekuatan delapan trigram puncak tertinggi itu. Dia tetap berdiri di tempat. Ketika serangan delapan trigram puncak tertinggi mendekatinya, Tirta baru mengerahkan sedikit kekuatan spiritual untuk melayangkan tinjunya.Krek! Delapan trigram puncak tertinggi

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1960

    Walaupun Tirta hanya melancarkan serangan sekali, sekitar 6 orang langsung kehilangan kaki dan tangan. Bahkan tubuh mereka terpental.Para tetua energi internal tahap puncak yang dihormati benar-benar tidak ada apa-apanya bagi Tirta. Tentu saja Tirta juga tidak mengerahkan kekuatan spiritual sedikit pun.Sementara itu, di lereng gunung yang tidak terlalu landai berjarak ratusan meter dari tempat Tirta. Delapan tetua Sekte Mujarab baru turun dari gunung. Perhatian mereka teralih oleh suara jeritan histeris. Mereka berdiri di tempat sambil memandang ke depan.Hanya saja, jaraknya terlalu jauh. Jadi, mereka tidak tahu penyebab konflik. Mereka juga tidak maju terlalu dekat. Para tetua ini berkomentar."Apa yang terjadi di depan?""Sepertinya ada yang bertarung. Mau lihat nggak?""Terlalu banyak orang di sana. Kita nggak tahu jelas situasinya. Sebaiknya sekarang kita jangan bertindak gegabah dulu.""Kita tunggu di sini sambil amati situasinya dulu. Setelah mereka selesai bertarung, kita bar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status