Share

Bab 200

Author: Hazel
"Wow! Bos Ghafar mengerikan sekali! Dia langsung bertaruh besar!"

"Seratus miliar? Aku nggak pernah mendengar taruhan sebesar ini!"

"Bos Ghafar nggak tahan lagi, makanya turun tangan sendiri! Dia akan mengambil kembali semua uangnya!"

"Kudengar, Bos Ghafar hanya pernah kalah sekali dalam hidupnya. Selain itu, dia menang terus!"

"Bos Ghafar akan menjadi lawan yang sulit untuk pemuda itu!"

Begitu Ghafar melayangkan tantangan, suasana langsung menjadi heboh. Mereka sangat penasaran siapa yang akan menjadi pemenangnya!

'Bos kasino ini pasti lebih hebat dari Hafid. Entah tipu muslihat seperti apa yang akan dimainkannya,' batin Tirta sambil merenung.

Pada akhirnya, Tirta mengangguk dan menyetujui, "Seratus miliar per ronde? Boleh saja. Tapi, aku nggak melihat uangmu. Kamu nggak mugkin bermain tanpa uang, 'kan?"

Jantung Nabila dan Arum seketika berdetak kencang mendengar Tirta menyetujuinya. Hanya saja, mereka tidak bersuara karena memercayai kemampuan Tirta.

"Hehe, tenang saja. Uang di kasin
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (12)
goodnovel comment avatar
hans
***** semakin seru lanjut
goodnovel comment avatar
Joni Nor Hidayat
saran aja ya,panjangin dikit bab,y ya....
goodnovel comment avatar
El safan
Mantap sekali
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1451

    Agus dan Betari yang berpikiran seperti itu bercinta dengan intens semalaman. Bagian intim Betari membengkak, sedangkan pinggang Agus juga hampir patah.Saat melakukannya terakhir kali, energi Agus sudah terkuras. Akhirnya, napas Agus tersengal-sengal. Dia bersandar di tubuh Betari dan bertanya dengan terbata-bata, "Sialan ... apa kamu ... sudah tunduk?"Agus berpikir malam ini dia hampir kehilangan nyawanya demi kebahagiaan Nabila dan Tirta. Nanti dia akan meminta resep pada Tirta untuk memperkuat tubuhnya dan memulihkan staminanya.Namun, Betari yang tetap membenci Tirta berusaha bangkit biarpun tubuhnya lemas. Dia hendak mencari perhitungan dengan Tirta.Betari memarahi Agus, "Aku nggak akan tunduk! Agus, kamu memang pria berengsek! Kalau kuat, seharusnya kamu lawan Tirta! Masa kamu malah siksa aku?"Setelah itu, Betari memakai bajunya dan turun dari tempat tidur. Agus membentak, "Sialan, kamu memang keras kepala! Bukannya aku sudah bilang padamu itu keputusan Nabila sendiri! Nggak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1450

    Di dalam kamar, Tirta tersenyum nakal begitu melihat Ayu dan Elisa yang berhasrat sama-sama masuk. Dia melepaskan Irene yang sudah lemas, lalu perlahan menghampiri Ayu dan Elisa dengan mata berbinar-binar seraya berbicara, "Hehe. Bi Ayu, Bi Elisa, akhirnya kalian nggak tahan dan berinisiatif mencariku."Tirta menambahkan, "Sepertinya tadi cara Bi Ayu nggak berguna. Kalian harus cari aku untuk menyelesaikannya sampai tuntas.""Apa? Tirta, tadi ... kamu mendengarnya?" tanya Ayu. Mendengar ucapan Tirta, dia merasa sangat frustrasi.Ayu tidak takut Tirta tahu hal itu, tetapi masih ada orang lain di dalam kamar selain Tirta. Ditambah dengan Nabila yang baru bergabung, totalnya ada 9 orang wanita.Yang terpenting adalah ke depannya mereka pasti akan mentertawakan Ayu setelah mengetahui hal ini. Begitu berpikiran seperti ini, Ayu bahkan tidak berani melihat para wanita itu. Dia berbalik dan hendak membawa Elisa kabur.Tentu saja Tirta tidak akan membiarkan Ayu dan Elisa kabur. Dia berujar, "A

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1449

    Ayu bertanya, "Apa kamu nggak menginginkannya? Bajumu sudah basah ...."Melihat Elisa hendak mandi dan meninggalkannya merasa tersiksa sendiri, Ayu makin cemas. Dia segera mencegah Elisa pergi.Mendengar ucapan Ayu, Elisa merasa sangat malu. Dia segera mencari alasan untuk membohongi Ayu, "Kak, tadi ... aku nggak sengaja menumpahkan air waktu minum. Jangan salah paham, aku mau mandi dulu. Kak, minggir sebentar."Namun, kedua kaki Elisa yang gemetaran dan gerak-geriknya yang gelisah menunjukkan dia berbohong. Ayu bisa menebak pemikiran Elisa. Dia berpikir Tirta tidak mungkin keluar begitu cepat.Ayu menahan rasa malunya dan berbisik di telinga Elisa, "Dik, kamu nggak usah berpura-pura lagi. Aku tahu kemampuan Tirta, kamu pasti menginginkannya juga, 'kan? Bagaimana kalau kita saling membantu? Setelah Tirta keluar, kita baru melakukannya dengan Tirta lagi."Apa daya, Ayu benar-benar tersiksa. Seperti orang yang sangat kelaparan hanya bisa melihat makanan lezat, tetapi tidak bisa memakanny

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1448

    Tirta sudah cukup membuat Nabila tidak tahan. Apalagi sekarang ditambah dengan bantuan Agatha dan Susanti. Nabila yang belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini sebelumnya kehilangan kendali. Pikiran Nabila melayang.Nabila memeluk Tirta sambil tidak berhenti menggeleng dan berteriak, "Jangan ...."Namun, Nabila tidak mengungkit ingin pulang lagi. Tirta menyeringai saat melihat kondisi Nabila. Dia tertawa, lalu menceletuk, "Kak Melati, lihat. Bukannya masalah sudah selesai?"Tirta berseru, "Ayo kita sama-sama masuk ke kamar. Kalian berbaris seperti tadi untuk menunggu giliran!"Tirta menepuk bokong Nabila yang sintal. Setelah meninggalkan jejak telapak tangan khasnya, dia memberi isyarat kepada para wanita itu untuk kembali ke kamar. Mereka akan saling memuaskan dan bersenang-senang bersama!"Tirta, kamu memang pintar! Jangan buru-buru, aku mulai nggak tahan. Kamu lanjut bercinta dengan Nabila dulu. Biarkan aku istirahat sebentar," timpal Melati.Melati juga merasa antusias setelah

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1447

    "Bukannya sekarang sudah saatnya kamu memenuhi janjimu dengan membiarkan aku melakukannya lewat belakang?" tanya Tirta.Saat bicara, Tirta sengaja mengangkat pinggangnya untuk merangsang bagian tubuh Nabila yang belum pernah disentuhnya itu.Sementara itu, Ayu dan Elisa yang juga berada di tempat memandangi mereka. Melati, Susanti, Agatha, Arum, Farida, dan lainnya yang berada di dalam kamar juga keluar setelah melihat Nabila datang.Nabila kalut begitu dikerumuni sekelompok wanita. Pikirannya kosong. Dia yang awalnya marah merasa malu sekarang.Nabila memukul dada Tirta beberapa kali dan berkata dengan geram, "Tirta, kamu memang berengsek! Kamu selalu menindasku! Aku nggak akan membiarkanmu melakukannya lewat belakang! Jangan harap! Cepat turunkan aku, pokoknya aku mau pulang!"Tirta tidak memedulikan penolakan Nabila. Dia mencium Nabila, lalu membalas, "Kak Nabila, aku nggak mau menurunkanmu kecuali kamu setuju aku melakukannya lewat belakang! Kalau nggak, aku nggak akan membiarkanmu

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1446

    Nabila yang berpikiran seperti ini buru-buru naik ke lantai 3. Alhasil, Nabila hanya melihat Ayu dan Elisa yang berdiri di depan pintu kamar begitu sampai di ruang tamu lantai 3.Namun, pintu kamar kayu sudah ditendang Tirta hingga hancur. Bahkan, Nabila juga melihat Tirta bersenang-senang dengan sekelompok wanita.Seketika Nabila merasa marah dan cemburu. Dadanya yang berisi kembang kempis. Selain itu, pemikirannya untuk merebut Tirta kembali langsung sirna.Sementara itu, Ayu juga melihat Nabila datang. Dia buru-buru menghampiri Nabila, lalu menariknya ke sofa dan bertanya, "Nabila, kenapa kamu datang? Apa kamu juga datang untuk membantu Tirta?""Bi Ayu, aku ... bukan mau bantu Tirta. Aku cuma datang untuk melihat Tirta, lalu aku mau pulang," sahut Nabila.Nabila tidak berani berbicara jujur saat ditanya Ayu. Dia meremas ujung pakaiannya. Nabila merasa sedih ketika mendengar suara desahan para wanita di kamar.Akan tetapi, Ayu tidak percaya. Dia menimpali, "Ha? Nabila, kamu datang ja

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1445

    Elisa melontarkan ucapan yang bertentangan dengan isi hatinya. Ayu menyahut, "Kalau begitu ... kita tunggu sama-sama."Awalnya Ayu masih ingin mendorong Elisa untuk masuk ke kamar terlebih dahulu. Jadi, Ayu bisa berpura-pura mencari alasan untuk ikut masuk. Namun, Ayu terpaksa berusaha menahan diri setelah mendengar ucapan Elisa."Oke. Kalau begitu, kita tunggu sama-sama saja. Kak, aku juga nggak terburu-buru," timpal Elisa. Melihat Ayu tidak masuk ke kamar, Elisa memejamkan mata untuk menenangkan dirinya. Sebenarnya Elisa diam-diam menguping kondisi di dalam kamar.....Sementara itu, di dalam labirin obat yang terletak di depan pintu masuk Desa Persik. Agus yang mengendarai Audi Q6 mengantar Nabila yang duduk di kursi penumpang.Mereka sudah berkeliling hampir 8 kali di dalam labirin obat sampai pusing. Namun, mereka tetap tidak menemukan jalan masuk ke Desa Persik.Saat kembali ke tempat awal lagi, akhirnya Agus yang sudah tidak tahan menghentikan mobilnya dan marah-marah, "Sialan,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1444

    Sekarang selain Naura dan Nia yang belum naik ke tempat tidur, 6 wanita yang lain sudah berlutut. Mereka yang membelakangi Tirta sangat menggoda. Semuanya menunggu dipuaskan Tirta dengan perasaan gugup dan antusias.Kalau bukan karena tempat tidurnya cukup besar, mereka juga tidak bisa berlutut. Tirta tidak tahan lagi saat melihat bokong mereka yang berisi dan kulit mereka yang mulus ....Tirta menarik rambut Melati dan hendak bersanggama dengannya. Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita yang lemah. "Tirta ... apa aku ... juga mau naik ke tempat tidur?"Naura yang berbicara. Wajahnya merah padam. Dia melihat beberapa wanita itu terlihat marah setelah dipukul Tirta, tetapi sebenarnya mereka sangat menikmati. Jadi, dia mulai kehilangan akal sehatnya. Naura yang tampak berhasrat pun melihat Tirta dan bertanya kepadanya."Tentu saja boleh, Bu Naura. Awalnya aku lihat kamu dan Kak Nia nggak berpengalaman, jadi aku berencana meminta kalian maju terakhir. Tapi, aku lihat Bu Naura sudah mul

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1443

    Adapun Naura dan Nia yang terakhir digendong Tirta ke kamar, mereka lebih menyedihkan. Keduanya ingin pergi, tetapi tidak berani menentang Tirta yang dominan. Situasi yang intens ini juga membuat mereka berdua ingin melihatnya."Jangan buru-buru, Kak. Aku pasti akan memuaskanmu, tapi sebelumnya aku harus carikan beberapa rekan seperjuangan untukmu," ujar Tirta.Melihat Melati begitu berinisiatif dan antusias, Tirta juga makin tidak sabar. Namun, setelah bercinta dengan Genta, hasratnya tidak bisa terpuaskan jika hanya Melati yang melayaninya.Tirta menepuk bokong Melati yang sintal lagi, lalu berbalik untuk mengangkat Susanti dan Agatha. Kedua wanita itu berteriak, tetapi Tirta tetap melempar mereka ke tempat tidur yang empuk.Selain itu, Tirta juga mengatur mereka agar bersiap-siap dengan gaya yang sama seperti Melati. Ketiga wanita berlutut bersama ....Hasrat Tirta menggebu-gebu saat melihat gaya mereka bertiga yang menggairahkan. Tirta hampir kehilangan kendali dan langsung memulai

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status