공유

Bab 1868

작가: Hazel
Tirta tersentuh. Dia berucap, "Ayah, Ibu, aku tahu niat baik kalian. Tapi, kalian nggak usah mengkhawatirkan hal ini. Kedua barang ini hampir nggak membutuhkan modal produksi. Kita cuma butuh batu giok dan kertas jimat kuning biasa. Aku bisa membuat ribuan jimat dan air spiritual dalam sehari."

Mendengar perkataan Tirta, Orion menanggapi dengan ekspresi kaget, "Apa? Tirta, kamu nggak bercanda, 'kan? Kamu bisa membuat 2 barang ajaib seperti ini sebanyak ribuan dalam sehari?"

Shazana mengomentari sembari memelotot, "Astaga .... Kalau begitu, penjualan jimat dan air spiritual ini bisa menghasilkan keuntungan bersih ratusan jutaan ... salah ... bahkan miliaran?"

Bella yang duduk di samping menimpali, "Paman, Bibi, ucapan Tirta memang benar. Aku pernah lihat dia membuat barang ini. Sama sekali nggak menghabiskan tenaga atau waktu. Jumlah barang yang dibuatnya sehari sudah cukup untuk kalian jual selama 10 hari."

Tirta menambahkan sambil tersenyum, "Ayah, selain itu, kedua barang ini nggak a
이 책을.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2409

    Shazana berjalan keluar terlebih dahulu dengan niat membunuh yang intens. Orion kepikiran sesuatu, tetapi dia tidak terlalu yakin.Ayu berkata kepada kekasih Tirta yang lain, "Semuanya, kita juga lihat kondisi di luar."Melihat para kekasih Tirta keluar, Orion mengernyit. Akhirnya, dia juga mengikuti mereka.Shazana yang sudah keluar dari gerbang mengira pejabat Negara Kawria dan petinggi Perusahaan Vistar menunggu di depan gerbang.Bagaimanapun, mereka hanya orang biasa. Formasi tidak akan merasakan bahaya, jadi mereka bisa lewat dengan selamat. Namun, tidak ada siapa pun di depan gerbang.Seorang bawahan maju, lalu melapor dengan ekspresi sinis, "Bu Shazana, mereka ada di lokasi sejauh sepuluh kilometer dari sini. Sepertinya tiga orang sudah mati, lalu mereka nggak berani masuk lagi. Orang-orang Negara Kawria ini meminta bawahan yang pergi membeli sayur untuk menyampaikan kabar kedatangan mereka kepada kami."Tentu saja bawahan yang melapor itu meremehkan orang Negara Kawria yang pen

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2408

    Zargo menyahut, "Benar ... aku memang pantas mati! Pak Agha, kamu nggak usah repot-repot turun tangan. Aku akan menghabisi diriku sendiri."Sebelum para tentara sempat bicara, Zargo yang merasa dirinya tidak mungkin bisa hidup lagi mengeluarkan pistol dengan perasaan putus asa. Dia mengarahkan pistol ke pelipisnya, lalu memejamkan matanya dan menarik pelatuk.Dor! Darah Zargo menyembur dan menodai geladak. Dia langsung tumbang.Seorang deputi maju dan berujar, "Zargo mengincar keturunan keluarga kaisar dan melakukan korupsi dalam jumlah banyak. Dia tahu kesalahannya sangat fatal, jadi dia bunuh diri untuk menghindari hukuman. Kita bereskan jasadnya sekarang!""Oke," sahut beberapa tentara. Mereka menyeret jasad Zargo pergi.Selain itu, deputi sekalian menembak Lesya. Byur! Dia menyuruh para tentara untuk membuang jasadnya ke laut. Bahkan kesalahan Lesya belum ditetapkan.Deputi itu maju dan bertanya, "Orang ini nggak sengaja jatuh ke laut. Pak Agha, Pak Behzad, apa ... kita perlu menye

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2407

    Agha bukan hanya tampak tidak berdaya, bahkan dia juga marah kepada Zargo. Selain itu, dia juga sangat takut pada Tirta. Agha benar-benar takut Tirta tetap membuat perhitungan dengannya setelah masalahnya selesai.Ucapan Agha membuat Zargo putus asa. Dia mengepalkan tangannya dengan erat seraya berbicara dengan perasaan tidak rela, "Apa? Pak Agha ... sebenarnya dia siapa? Kamu bahkan nggak menghargai pertemanan kita dan rela membunuh pejabat pemerintahan, padahal tindakan ini melanggar hukum."Zargo menambahkan, "Apa kamu bisa memberiku penjelasan sebelum aku mati? Biar aku bisa mati dengan tenang. Kalau nggak, aku merasa nggak rela!"Bukan hanya Zargo, bahkan Behzad dan kekasihnya juga ingin tahu identitas Tirta. Mereka sama-sama memandangi Agha."Kamu ingin tahu identitas pemuda itu? Oke ... aku beri tahu kamu. Kamu harus dengarkan baik-baik," sahut Agha.Agha menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan suara keras, "Namanya Tirta, dia itu anggota Keluarga Hadiraja dari ibu kota.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2406

    "Kamu berharap aku melepaskanmu? Di kehidupan selanjutnya saja!" tegas Tirta. Dia mencibir, lalu hendak menampar Zargo hingga mati.Ngung! Ngung! Ngung! Tiba-tiba, helikopter mendarat. Dua orang bergegas keluar dari helikopter itu. Mereka berlari ke arah Tirta.Orang yang berbicara terlebih dahulu adalah penguasa industri pariwisata yang ditemui Tirta sebelumnya. Dia bernama Agha.Agha bertanya, "Pak Tirta ... kamu baik-baik saja, 'kan?"Tirta tidak mengenal orang yang datang bersama Agha. Namun, wanita yang ditampar Tirta tadi langsung berteriak terbata-bata begitu melihat orang itu, "Pak Behzad ... tolong aku .... Mereka mau membunuhku! Pak Behzad, tolong selamatkan aku!"Pria paruh baya yang bernama Behzad memandang wanita itu dengan ekspresi canggung. Akan tetapi, dia memilih untuk mengabaikan wanita itu setelah melihat sikap Agha pada Tirta dan ekspresi Zargo yang ketakutan. Dia seperti tidak melihat wanita itu ataupun mendengar suaranya.Tirta melirik Agha sekilas, lalu menyahut

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2405

    Tirta mencibir, lalu membalas, "Oh ya? Tapi, aku nggak berpikiran seperti itu."Wanita itu mendengus dan menimpali, "Kamu buta ya? Apa kamu nggak lihat begitu banyak orang menodongmu dengan senapan? Kamu anggap dirimu dewa yang nggak bisa terluka ditembak peluru? Dasar orang nggak tahu diri! Aku beri kamu waktu tiga detik, kalau kamu nggak minta maaf sambil berlutut ...."Plak! Sebelum wanita itu menyelesaikan perkataannya, terdengar suara tamparan dan tulang patah. Pipi wanita itu hancur dan berlumuran darah. Dia menjerit histeris saat jatuh ke lantai.Tentara angkatan laut di samping yang menodong Tirta dengan senapan menarik pelatuk. Dor! Dor! Dor! Namun, peluru yang ditembakkan secara beruntun tidak bisa melukai Tirta.Bukan hanya itu, semua peluru juga memantul dan membunuh semua tentara yang menembak. Melihat situasi ini, Zargo yang awalnya masih berharap kaget setengah mati. Bahkan dia kencing di celana.Wanita yang ditampar tadi berteriak histeris, "Ah ... beraninya kamu memuku

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2404

    Tirta menyimpan Mutiara Naga dan berpesan kepada para kekasihnya, "Devika, Marila, ada yang mengganggu kita lagi. Kalian tunggu aku sebentar."Tirta menyelubungi mereka dengan Teknik Menghilang, lalu memakai bokser dan bergegas berjalan ke geladak. Kala ini, amarah Tirta memuncak.Namun, Devika dan lainnya bisa beristirahat. Mereka segera berkata kepada Tirta."Nggak apa-apa, kamu nggak usah buru-buru. Nggak masalah juga kalau kamu keluar agak lama.""Kami tunggu kamu!"Sudah jelas Devika dan lainnya tidak tahan lagi.Begitu melihat Tirta berjalan ke geladak, Tambun segera menodong selangkangan Tirta dengan pistol dan bertanya, "Hei, masih ingat aku nggak?"Tatapan Tambun sangat dingin.Tirta mencibir, lalu menyahut, "Tentu saja aku ingat. Kamu itu pecundang yang suka mengintip orang dan memuaskan hasratmu pada boneka silikon. Oh, maaf. Alat vitalmu sudah kuhancurkan, sekarang kamu nggak bisa memuaskan hasratmu lagi. Kamu cuma bisa jadi kasim."Tambun berujar dengan wajah memerah, "Kam

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status