Compartir

Bab 952

Autor: Hazel
Sebelum Niko sempat bicara, Lutfi menunjuk Karsa sambil marah-marah, "Sepertinya kamu masih nggak menyesali perbuatanmu! Awalnya kamu cuma dijatuhi hukuman tembak mati! Kalau kamu nggak takut mati, aku rasa lebih baik kamu dipenjara seumur hidup seperti dia!"

Tindakan Lutfi sudah melanggar perintah Saba, tetapi seharusnya Saba tidak akan menyalahkan Lutfi. Sementara itu, Pinot sudah gila. Dia baru berusia 40-an tahun, tetapi harus menghabiskan sisa hidupnya di penjara.

Ekspresi Ladim menjadi masam setelah mendengar ucapan Lutfi. Dia berseru, "Apa? Aku nggak mau dihukum seperti dia! Aku mohon, bunuh aku!"

Jika tahu dirinya akan berakhir tragis, tadi Ladim pasti tidak akan berbicara. Sayangnya, semua sudah terlambat.

Akhirnya, Ladim dan lainnya pun dipenjara. Niko baru tertawa terbahak-bahak, lalu pergi ke kantor Susanti.

Setelah mendengar laporan Niko, Susanti tersenyum dan menanggapi, "Mereka memang pantas dihukum! Kalau mereka itu pemimpin yang memedulikan rakyat, mereka nggak akan be
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado
Comentarios (2)
goodnovel comment avatar
hans
***** lanjut
goodnovel comment avatar
Ronaldy Prayogo
Aplikasi Novel atau aplikasi iklan ya
VER TODOS LOS COMENTARIOS

Último capítulo

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2091

    Mendengar orang tuanya masih hidup, Elisa merasa senang. Namun, dia khawatir begitu mendengar orang tuanya berada di dalam formasi. Elisa bertanya, "Berada di dalam formasi? Jangan-jangan orang tuaku nggak sengaja terjebak di dalamnya?"Tirta berpikir sejenak sebelum menimpali, "Banyak formasi ditinggalkan di dunia misterius. Sepertinya agak sulit untuk menemukan detail lokasinya. Tapi, seharusnya mudah diselidiki kalau Organisasi Publikasi bisa menemukan petunjuk."Althea menyelidiki lagi, lalu menghibur, "Elisa, kamu nggak usah terlalu khawatir. Formasi itu nggak kuat. Kalau nggak, aku juga nggak bisa menyelidikinya dengan kultivasiku sekarang. Aku perkirakan mereka nggak akan terancam bahaya dalam waktu tiga tahun.""Terima kasih, Althea," balas Elisa. Dia baru mengembuskan napas lega. Waktu tiga tahun sudah cukup untuk mencari semua formasi di dunia misterius.Tirta segera menjamin, "Bi Elisa, aku akan kembali untuk temani kamu cari orang tuamu lagi setelah bertemu Bi Ayu dan lainn

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2090

    Febri terlihat lembut dan segar. Aroma perawan juga tercium dari tubuhnya. Febri menjelaskan, "Setelah Kakak pergi kemarin, aku langsung suruh orang menyelidikinya. Tapi, aku belum dapatkan informasi apa pun karena kejadiannya sudah terlalu lama."Febri menambahkan, "Tapi, Kakak nggak usah khawatir. Beri aku waktu setengah bulan lagi. Aku pasti bisa menemukan informasinya."Tirta menimpali sembari mengernyit, "Setengah bulan? Terlalu lama. Aku sudah meninggalkan dunia misterius."Namun, Tirta juga tahu sulit untuk menemukan petunjuk dalam beberapa hari. Melihat Tirta mengernyit, Febri sangat ketakutan sampai menangis. Dia berbicara terbata-bata, "Kak ... aku ... sudah berusaha suruh orang selidiki. Aku sudah utus 50 lebih orang ... tapi ...."Bahkan Aldari yang berdiri di samping juga berkeringat. Tubuhnya gemetaran.Melihat mereka begitu ketakutan, Tirta yang merasa lucu berujar, "Kenapa kalian takut? Aku nggak akan bunuh kalian. Pelan-pelan selidiki saja. Setelah menemukan informasi,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2089

    Mendengar perkataan Elisa, Heidi berniat menyanggah. Namun, dia melihat Elisa terus tersenyum saat membicarakan hal ini. Jadi, Heidi mulai curiga.Heidi membatin, 'Jangan-jangan bajingan mesum itu memang sangat baik pada Elisa? Kita pasti bisa memahami sifat seseorang seiring berjalannya waktu. Kalau aku benar-benar memfitnahnya, nanti juga terungkap.'Rombongan terus melanjutkan perjalanan. Mereka yang menunggangi kuda langsung pergi ke pintu masuk untuk meninggalkan dunia misterius di dekat Sekte Kristala.Di tengah perjalanan, jarang terlihat pesilat kuno dunia misterius yang keluar secara berkelompok. Terkadang mereka melihat pesilat kuno, tetapi semuanya tampak ketakutan seperti baru mengalami bencana besar.Elisa menebak di dalam hati, 'Setelah pertarungan di Sekte Mujarab, banyak ketua dan tetua dari berbagai sekte mati. Kemungkinan besar orang-orang ini kabur karena kehilangan perlindungan. Tapi, masih banyak sekte tersembunyi seperti Sekte Mujarab di dunia misterius. Tentu saj

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2088

    Melihat Heidi menggigit bibirnya, Tirta sengaja bertanya, "Kakakku sayang, kenapa kamu nggak bicara lagi?"Heidi tetap tidak bicara. Dia hanya mendesah. "Um ....""Apa? Kak, kamu bilang kamu sangat menyukai rasanya?" tanya Tirta seraya memelotot. Nada bicaranya terdengar terkejut.Namun, jelas-jelas Heidi tidak mengatakan apa pun. Ini hanya cara Tirta untuk memaksa Heidi bicara.Ternyata Heidi memang terjebak. Dia segera menyangkal dengan kesal, "Bajingan mesum ... jangan bicara sembarangan! Aku nggak ...."Tirta tetap bersikeras mendesak Heidi, "Wanita memang suka melontarkan omongan yang bertentangan dengan isi hati mereka. Kalau Kakak menyangkal, itu berarti kamu mengakuinya. Terima kasih, Kak. Aku juga suka berhubungan intim denganmu."Heidi tidak bisa berbicara dengan lancar lagi. Dia memohon, "Um ... bukan. Aku nggak ... suka .... Bajingan mesum ... lepaskan aku ....""Aku paham. Kakak mau aku lepaskan kamu. Sebenarnya Kakak suruh aku memuaskanmu," timpal Tirta.Tirta bukan hanya

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2087

    Setelah mendengar cerita Tirta, Elisa merasa kesal dan juga lucu. Dia mencubit pinggang Tirta sembari berujar, "Pantas saja Kak Ayu bilang kamu banyak akal. Kelihatannya memang benar. Bahkan guruku juga masuk jebakanmu."Kemudian, Elisa juga kepikiran jangan-jangan Heidi membuat Pil Pelupa Cinta untuk dirinya? Tirta tertawa, lalu bercanda, "Bi Elisa, wanita nggak suka kalau pria nggak nakal. Aku juga nggak mau berbohong. Tapi, aku bahkan nggak bisa menyentuh tangan wanita kalau nggak berbohong."Sambil bicara, Tirta memasukkan tangannya ke dalam gaun Elisa dan menggerayangi tubuhnya. Elisa menanggapi, "Kamu juga nggak akan menyentuh tangan wanita kalau diberi kesempatan. Aku sangat memahami sifatmu. Kamu jawab satu pertanyaan lagi. Kalau nggak, aku nggak izinkan kamu menyentuhku."Elisa tidak berani membiarkan Althea melihat ekspresinya. Dia memalingkan wajahnya."Kamu tanya saja, Bi Elisa," sahut Tirta dengan santai. Tangannya yang lain dimasukkan ke dalam baju Althea.Mata Althea mem

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2086

    Tirta membujuk Heidi, "Kak, apa kamu sudah selesai pertimbangkan? Kultivasimu bisa meningkat dan rasanya juga nyaman. Kesempatan ini sangat langka.""Diam! Biarpun benar, aku juga nggak akan setuju," tegur Heidi. Dia merasa dipermainkan Tirta.Kemudian, Heidi yang marah mendorong Tirta dan berpesan kepada Elisa, "Kamu ikut aku kembali ke kamarku. Ke depannya kamu nggak boleh menghabiskan waktu bersama bajingan mesum ini.""Guru ...," panggil Elisa. Dia tidak melangkah.Tirta tetap berbicara sembari tersenyum, "Kakakku sayang, Bi Elisa nggak rela berpisah denganku. Lebih baik kamu juga tidur di kamar ini saja. Walaupun tempat tidurnya nggak terlalu besar, berdiri juga sama.""Benar-benar bodoh!" bentak Heidi sambil memelototi Elisa. Dia sama sekali tidak melihat Tirta.Heidi bergegas kembali ke kamar sebelah. Awalnya dia tidak ingin berkultivasi Mantra Petani Suci, tetapi sekarang dia ingin membalas dendam kepada Tirta. Tentu saja dia harus berkultivasi mantra itu.Heidi menenangkan dir

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status