Share

Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda
Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda
Penulis: Rahayu avilia

Bab 1

Penulis: Rahayu avilia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-22 16:05:43

"Sepertinya dia sudah tewas. Cepat lempar dia ke jurang, jangan sampai meninggalkan jejak." perintah seorang pria berpakaian serba hitam setelah menembakkan 2 peluru ke arah pemuda yang kini tergeletak berlumuran darah di bawah kakinya.

Derasnya air hujan pun berhasil meredam suara letusan dari senjata api milik pria tadi.

"Baik, Bos." jawab dua pria lain dengan pakaian yang sama.

Tanpa berpikir panjang beberapa orang itu mengangkat tubuh pemuda yang sudah tidak bergerak itu menuju ke tepi jurang. Tak lama setelahnya mereka melemparkan tubuh pemuda itu ke jurang.

"Misi kita telah selesai, ayo segera tinggalkan tempat ini."

***

"Cher, Cheryl! Cepat ke sini! Itu ada–" teriak wanita berambut sebahu yang saat itu sedang berjalan untuk mendaki gunung. Suara wanita itu terdengar panik disertai gemetar takut. Telunjuknya mengarah kepada sesuatu yang tidak bisa dilihat jelas. Bebatuan yang besar serta cuaca yang berkabut membuat jarak pandang wanita itu terbatas.

"Felicia, ada apaan sih, pakai acara teriak-teriak segala." keluh gadis yang bernama Cheryl, sambil berjalan mendekati sahabatnya dengan napas terengah-engah karena jalanan yang menanjak ditambah lagi tas ransel yang berat ada di punggungnya.

Jalanan yang licin pasca hujan yang mengguyur pegunungan itu semalaman juga menambah beban tersendiri bagi Cheryl. Gadis itu harus berhati-hati agar tidak jatuh ke jurang yang ada di dekatnya.

"I-itu Cher, ada mayat." ucap Felicia.

Cheryl bisa melihat ekspresi sahabatnya yang terlihat memucat. Awalnya, dia pikir Felicia hanya bergurau. Namun, mendengar ucapan dan juga melihat wajah temannya, Cheryl pun membelalakkan matanya sembari bergegas.

Manik cokelat milik Cheryl pun membulat sempurna ketika menyaksikan pemandangan yang berada tepat di depannya. Benar saja, di pinggir jurang, terlihat sosok tubuh yang terkapar lemas tak berdaya. Bukan hanya itu, bahkan bau anyir darah yang cukup kuat membuatnya mengernyit.

"Astaga! Fel, ayo bantu aku tarik dia supaya gak jatuh ke jurang!" teriak Cheryl sembari menarik ujung baju milik sahabatnya. Namun, wanita itu heran karena tak ada respon dari Felicia. Ketika menoleh, Cheryl hanya bisa menghela napas panjang ketika menyadari bahwa sahabatnya telah pingsan.

"Yaahhh, dia malah pingsan." keluh Cheryl.

Cheryl akhirnya bergegas menuju ke tepi jurang dengan melompati bebatuan di dekatnya. Dengan segala kekuatan yang ia miliki, Cheryl menarik tubuh laki-laki itu supaya menjauh dari tepi jurang. Meskipun takut, Cheryl pun memberanikan diri untuk mengecek keadaan orang itu.

Gadis itu terkejut bukan main saat dua jarinya menyentuh leher pria yang berlumuran darah didepannya dan menemukan denyut nadi di tubuh laki-laki itu.

"Apa? Dia masih hidup?" ujarnya yang shock. Melihat kondisi sang pria yang terluka parah membuat Cheryl berpikir jika orang itu sudah tewas.

Menyadari denyut nadi dari pria itu sangat lemah bahkan hampir tak berdenyut, dengan cepat Cheryl merogoh tas kecilnya untuk mengambil ponsel.

Mengingat posisinya yang belum begitu jauh dari kaki gunung, Cheryl memanfaatkan sinyal di ponselnya untuk menghubungi ambulans tempat dia bekerja.

"Tolong kirim ambulans ke kaki gunung! Ada seorang pria yang kehabisan banyak darah di sini!" ucap Cheryl dengan nada cemas, lalu dia segera mematikan panggilannya setelah mendapatkan jawaban 'baik, dok' dari seberang sana.

Tak sampai 30 menit, beberapa orang berpakaian medis tiba di tempat Cheryl berdiam diri. Dengan segera beberapa orang itu menghampiri Cheryl.

Felicia yang masih pingsan serta pria yang tak dikenalnya itu pun diangkut ke dalam ambulans untuk dibawa ke klinik tempat Cheryl bekerja.

Sesampainya di klinik, beberapa orang berniat untuk menyapa Cheryl yang bekerja sebagai dokter di klinik itu. Namun, orang-orang itu mengurungkan niatnya ketika menyaksikan Cheryl yang masih berpakaian layaknya pendaki dengan noda darah yang menempel di mana-mana.

Mereka lebih memilih segera membawa para pasien yang dibawa Cheryl masuk ke ruang UGD klinik. Termasuk juga Felicia yang hingga kini masih pingsan.

"Cheryl, ada apa ini? Kenapa baju kamu begitu banyak darah?" seorang lelaki paruh baya yang memakai jas putih khas dokter terlihat panik sambil setengah berlari menghampiri Cheryl.

"Om, tolong bantu selamatkan dia, Om. Nadinya semakin lemah," pinta Cheryl pada lelaki paruh baya yang terlihat sangat khawatir.

"Dia siapa? Dan apa yang terjadi sebenarnya?" tanya lelaki paruh baya itu dengan nada yang semakin terlihat panik.

"Aku juga tidak tahu, Om. Panjang ceritanya. Nanti akan aku ceritakan jika keadaan pria itu sudah stabil, sekarang tolong selamatkan dia dulu, om." ujar Cheryl sambil berjalan cepat mengikuti langkah kaki suster yang mendorong ranjang pasien menuju ke ruang operasi dengan diikuti langkah kaki lelaki paruh baya yang memakai jas dokter itu.

Melihat begitu banyaknya luka yang ada di tubuh laki-laki itu, sehingga ruang operasi adalah pilihan tepat untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

"Kamu tunggu disini saja, biar Om yang akan menanganinya." ujar sang dokter, karena melihat kondisi Cheryl dengan baju kotor dan juga banyaknya noda darah di sebagian bajunya membuatnya tidak dapat melakukan tindakan di ruang operasi yang memang harus selalu steril.

Cheryl pun mengangguk kala sang dokter memasuki ruang operasi. Sedangkan Cheryl berdiri di depan pintu ruang operasi yang kini sudah tertutup rapat dengan lampu di atas pintu menyala, pertanda jika sedang ada tindakan operasi di ruangan tersebut.

Wajah Cheryl masih terlihat cemas, dia setia menunggu di depan pintu ruang operasi. Meskipun dia tak mengenali pria yang sedang dioperasi di dalam, Cheryl tetap cemas, mengingat dialah yang pertama menemukan pria itu.

Setelah menunggu tiga jam, belum ada siapapun yang keluar dari ruang operasi. Wajah Cheryl semakin terlihat cemas, apakah laki-laki itu bisa di selamatkan?

Ditengah rasa cemas yang menghantui justru sahabatnya, Felicia lah yang datang menghampiri setelah sadar dari pingsannya.

"Cher, mau sampai kapan kamu akan menunggu di si_"

Ucapan Felicia terhenti kala terdengar suara pintu ruang operasi terbuka. Melihat sosok pamannya yang keluar dari ruangan tersebut maka dengan segera Cheryl beranjak dari tempat duduknya dan berlari menghampiri sang paman.

"Bagaimana kondisi pria itu, Om?" tanya Cheryl dengan wajah cemas.

Netra milik sang dokter menatap Cheryl dan sahabatnya dengan wajah serius, seakan ingin berhati-hati dengan kalimat yang akan diucapkannya.

"Operasinya berjalan lancar. Tapi, dari luka yang berhasil diobati, ada 2 luka tembak yang hampir mengenai jantungnya." ucap sang dokter.

Cheryl dan Felicia memperhatikan setiap ucapan dokter dengan sangat serius. Bahkan mereka berdua tidak berani menyela sebelum sang dokter mengakhiri percakapannya.

"Sekarang dia masih berada di ruang ICU, sampai dia sadar dari koma-nya. Bisa lebih cepat, atau bisa juga akan sedikit memakan waktu lebih lama." lanjut sang dokter.

Sekilas sang dokter bisa menangkap raut wajah sedih dari muka Cheryl. "Cheryl, katakan pada Om sebenarnya siapa laki-laki itu? Apa kamu terlibat masalah serius dengan laki-laki itu?" tanya sang dokter yang di panggil paman oleh Cheryl.

Cheryl mengerutkan keningnya dan menoleh kearah Felicia yang kebetulan dia juga melihat kearah Cheryl. "Maksud om apa? Kami berdua benar-benar tidak mengenalnya." jawab Cheryl yang bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Dokter setengah baya itu menghela napasnya sebelum mengatakan apa yang ia temukan saat menangani pasien yang tadi di bawa Cheryl. "Dari apa yang om temukan, sepertinya ini bukan kecelakaan biasa. Karena dari luka tembak yang langsung tertuju kearah jantung, sepertinya ada yang berusaha membunuh pria itu."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Asiah Erap
Bagus ceritanya, aku suka thor
goodnovel comment avatar
Evelyne
saya suka cerita yang diawal sudah langsung ke "cerita" ...yang gak perlu pakai perkenalan... ok ..awal yang bagus...cuuuss kita liat kelanjutan nya... apa akan semakin menarik atau malah membosankan ? kita baca yuuukk...
goodnovel comment avatar
Greg Gi
saya suka critanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 61

    Di waktu yang sama namun tempat yang berbeda. Abercio membawa Cheryl menuju ke apartemen miliknya, walau awalnya Cheryl menolak tapi tuan muda tersebut tidak mengindahkan penolakan Cheryl.“Sedang memikirkan apa, Hem?” tanya Abercio yang kini sedang berbaring diatas sofa dengan paha Cheryl sebagai bantalannya. Perasaan nyaman, tenang serta damai ia rasakan setelah bertahun-tahun Abercio hidup ia tidak pernah merasakan perasaan tersebut.“Tidak, tidak ada.” jawab Cheryl, tangannya mengusap lembut kepala Abercio, dan sebelah tangannya yang lain berada di genggaman Abercio.“Terus kenapa dari tadi diam saja? Apa karena aku membawamu dengan paksa ke apartemen ini? Makanya kamu diam saja. Apa kamu marah padaku?” tanya Abercio lagi.Cheryl tersenyum, “Bukan, bukan karena itu juga. Aku juga nggak marah kok, bukankah statusku sebagai nyonya Abercio sudah pantas jika berada di apartemen ini.” jawab Cheryl dengan nada menggoda.Abercio tersenyum lalu menarik tengkuk Cheryl hingga wajah Cheryl m

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 60

    “Dimana tuan Bima? Aku ingin bertemu dengannya.” teriak seorang wanita paruh baya dengan wajah penuh emosi saat kepala pelayan mencegahnya masuk kedalam rumah mewah bak istana milik keluarga besar Danurendra.“Maaf nyonya, tuan besar sedang tidak ingin menerima tamu. Silahkan kembali lagi esok hari.” kepala pelayan dengan sopan memberi pengertian bahwa bos besar mereka sedang tidak ingin diganggu.“Ck, minggir!” wanita paruh baya tersebut memaksa masuk dan mendorong dengan kuat kepala pelayan sehingga ia bisa masuk kedalam rumah tersebut.“Tuan Bima, aku ingin bicara denganmu. Tuan Bima!” teriaknya sesaat setelah ia memasuki rumah besar tersebut, suaranya nyaring menggelegar membuat telinga yang ada di dalam rumah terasa berdengung.“Nyonya, kecilkan suaramu. Anda sangat tidak sopan membuat kerusuhan di rumah orang.” kembali kepala pelayan berusaha mencegah orang itu untuk masuk lebih dalam.“Lepaskan! Aku harus bicara dengan tuan Bima.” orang itu meronta saat lengannya di cengkeram o

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 59

    “Bagaimana tanggapan anda tentang gosip yang beredar saat ini? Apakah benar jika anda dan dokter itu mempunyai hubungan khusus, tuan Abercio?”“Kami melihat anda sering menghabiskan waktu bahkan berkunjung ke lokasi bencana untuk menemuinya. Jadi apakah itu bisa dikatakan bahwa anda berencana mempublikasikan hubungan anda dengan dokter itu?”“Selama ini anda sering digosipkan dengan beberapa model bahkan artis papan atas yang sedang naik daun, tapi yang kami tahu pihak Danurendra group selalu mengklarifikasinya jika itu tidak benar. Lantas bagaimana dengan dokter itu? Apakah dengan anda membiarkan kabar tersebut itu berarti anda tidak menampik jika anda memiliki hubungan dengan dokter itu?”“Mohon kalian tenang dan satu-satu pertanyaannya, tuan muda akan menjawab dengan jelas kali ini.” ini asisten Ryan yang berbicara untuk menenangkan para wartawan yang sangat antusias untuk mendapatkan kabar terkini tentang beredarnya gosip panas antara Abercio dan Cheryl akhir-akhir ini.Abercio me

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 58

    “Dokter Cheryl dimana?” Abercio yang datang ke rumah sakit untuk menemui Cheryl langsung menuju ke ruang prakteknya.“Dokter Cheryl? Bukankah tadi pulang sama tuan muda.” suster Gita menjadi bingung kenapa tuan muda itu ada di rumah sakit mencari istrinya.Padahal saat pulang dari jawa tengah bukankah dia yang langsung menjemput dan membawa pulang dokter Cheryl sedangkan yang lain masih harus bertemu dengan direktur rumah sakit untuk memberikan laporan.“Jadi dia tidak kemari?” tanyanya lagi memastikan.Suster Gita menggelengkan kepalanya dengan cepat sebagai jawaban, sekilas terlihat raut wajah cemas Abercio tapi suster Gita tidak berani bertanya cemas karena apa.Abercio menghela napasnya lalu dia meninggalkan ruang praktek Cheryl dan menyusuri lorong poliklinik rumah sakit. “Sayang sebenarnya kamu dimana?” gumamnya pelan dan terlihat frustasi.Ya, tadi setelah kepergian Kiran dari kantornya terlihat Ryan memasuki ruang kerja Abercio. “Tuan muda, apakah semua baik-baik saja?” tanya R

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 57

    “Ryan apa semua sudah siap?” tanya Abercio saat mereka berdua berjalan menuju ke ruangan CEO.“Sudah tuan muda, dan para wartawan juga sudah menunggu waktu konferensi pers tiba, Kita akan jadikan konferensi pers itu sekaligus untuk mengumumkan produk baru kita yang akan segera di luncurkan.” jelas Ryan.“Ok kerja bagus, Ryan. Kamu undang wanita tua itu beserta anaknya ke acara peluncuran produk baru perusahaan.” perintah Abercio.“Baik tuan muda.”“Aku akan lihat apakah mereka masih bisa bersikap sombong setelah semua bukti terkumpul.” ucap Abercio dengan senyum miring menyimpan sebuah makna.Setelah menjemput Cheryl di rumah sakit tadi, kini Abercio kembali ke kantor mengurus beberapa hal untuk persiapan peluncuran produk baru. Salah satu produk kecantikan dari perusahaan Danurendra Gruop memang yang paling ditunggu oleh semua kalangan.Di ruang kerjanya Abercio fokus dengan laptop yang ada didepannya, karena memang begitu banyak pekerjaan yang tertunda selama ia berada di Jogja bebe

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 56

    ‘Seorang pengusaha muda tertangkap basah sedang makan malam bersama seorang wanita di sebuah restoran mewah yang ada di jogja.’‘Kepergok ketemuan dengan orang yang sama, pengusaha berinisial AD tidak memberikan klarifikasi apapun, apakah itu pertanda jika rumor kencan mereka benar adanya?’‘Setelah kepergok berciuman di bandara, kini pebisnis muda berinisial AD tertangkap kamera sedang berduaan di sebuah restoran mewah di jogja.’‘Rumor kencan pengusaha muda berinisial AD kini semakin santer terdengar, mereka juga sering terlihat menghabiskan waktu bersama disela-sela kesibukan mereka di jogja.’‘Beberapa foto menunjukkan kedekatan tuan muda kaya raya dengan seorang dokter muda yang ada di Jogja, apakah itu orang yang sama dengan yang sedang ramai dibincangkan saat ini?’‘Beberapa bukti bahwa tuan muda kaya raya itu sedang dekat dengan seorang dokter menjadi sorotan utama di berbagai media, apakah benar mereka sedang berkencan?’Beberapa judul berita di berbagai media cetak maupun el

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 55

    “Hah? Kenapa bisa ada berita seperti ini?” Cheryl yang sedang asyik men-Scroll ponsel di kejutkan dengan adanya sebuah berita yang muncul di notifikasi dilayar ponselnya.Wajahnya seketika terlihat panik, ia melihat sekeliling kamar untuk mencari seseorang. “Mas Cio kemana sih?” gerutunya karena sosok suaminya tidak kelihatan batang hidungnya.Ketika Cheryl ingin beranjak dari ranjang terlihat Abercio membuka pintu kamar, “Mas darimana?” tanya Cheryl dengan kening berkerut.Abercio yang sedang fokus pada ponselnya mendongak dan melihat kearah Cheryl, “Ryan menelpon memberikan laporan seperti biasa, kenapa sayang? Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu.”Abercio memasukkan ponselnya kedalam saku celana lalu ia berjalan mendekati Cheryl yang memang baru saja turun dari ranjang dan berdiri disamping ranjang tersebut.“Mas coba lihat berita ini. Kenapa tiba-tiba ada berita seperti ini? Padahal aku sudah berada jauh dari rumah sakit.” Cheryl memperlihatkan layar ponselnya kepada

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 54

    “Baiklah untuk malam ini aku akan mengalah padamu,” ucap Abercio yang pasrah saat Cheryl mengatakan alasannya untuk tetap tinggal di penginapan malam ini.Cheryl mengulum senyum bahagianya, tidak sia-sia dia dari tadi membujuk sang suami untuk menyetujui keinginannya. Karena sebenarnya Cheryl sangat capek hari ini, yang ia inginkan hanya segera beristirahat diatas kasur empuk tanpa ada yang mengganggu.Ya walaupun itu terdengar berlebihan, tapi memang itulah yang ia rasakan. Dari pagi dia perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta, belum lagi tadi meninjau lokasi bencana.Kalau di paksakan untuk ikut Abercio ke hotel yang jarak tempuhnya kurang lebih setengah jam perjalanan, pasti akan menguras tenaganya.“Makasih suamiku yang paling baik sedunia,” Cheryl tersenyum sambil tangannya melingkar di leher Abercio. Seakan tak tahu malu menunjukkan rasa sayangnya secara terang-terangan pada Abercio, dan itu membuat Abercio bahagia.Sedangkan tangan Abercio memeluk pinggang Cheryl, pandangan matan

  • Dokter Cantik Kesayangan Tuan Muda    Bab 53

    “Apa yang mas lakukan disini?” tanya Cheryl terkejut bercampur panik melihat Abercio berdiri didepan pintu kamar dengan posisi sebelah tangannya terangkat bersiap mengetuk pintu.Bagaimana ia tidak panik saat ia yang baru saja membuka pintu kamar dan berniat untuk keluar malah melihat laki-laki itu berdiri disana. Padahal jelas-jelas mereka saat ini sedang berada di penginapan tempat para rombongan dokter dan perawat berkumpul.Bagaimana kalau ada yang melihat? Apa yang semua orang pikirkan nanti? Cheryl melihat kearah belakang Abercio, disana ketua team melongokkan kepalanya sambil tersenyum kearah mereka, dengan canggung Cheryl membalas senyuman ketua team.Jantung Cheryl serasa ingin lepas dari tempatnya, ‘Apakah ketua team akan mencurigai kami?’“Mana koper kamu?” tanya Abercio seolah tak terjadi apa-apa, bahkan seakan dia tidak peduli jika ada yang melihat mereka sedang bersama.Cheryl memperhatikan seisi ruangan untuk memastikan tidak ada yang melihat kejadian ini, dilihat ketua

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status