Share

Mimpi

Di dalam dekapan hangat Ken, Sera tertidur dengan wajah penuh dengan air mata. Kedua matanya sedikit bengkak serta napasnya terengah-engah.

Luka Ken menutup semua tanpa meninggalkan sedikit goresan. Tanpa sadar Ken tersenyum lembut seraya mengelus-elus kepala Sera dengan sangat lembut—lebih lembut dari awan.

"Biasanya kau marah-marah. Tapi, kenapa kau tampak sangat menderita? Kau membenciku tapi kau sangat peduli padaku bahkan menangisiku—orang yang sudah melukaimu," ucap Ken.

Sambil menatap langit, Ken kembali teringat dengan kekasihnya, Serei. Serei selalu mempedulikan orang lain tanpa mengetahui bahwa dirinya membutuhkan pertolongan orang lain.

Sifat peduli Serei sangat mirip dengan Sera seakan mereka berdua orang yang sama. Tapi, perawakan mereka sangat jauh berbeda bagaikan langit dan bumi.

Meski berbeda, Ken sudah cukup merasa senang bisa melihat bayangan kekasihnya—meski seharusnya tidak ia lakukan. Hati Ken selalu membeku sejak insiden yang menimpa Serei dan gurunya.

"Tapi, ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status