Share

Bab 154

Entah berapa lama waktu yang saya habiskan untuk menunggu Farah di rumah sakit, keadaannya yang belum stabil mengharuskan Farah mendapatkan perawatan intensif yang lebih dari apa yang saya perkirakan.

"Makan dulu mas." Anna mengusap kedua bahu saya dari belakang seraya mengecup puncak kepala saya.

"Semuanya akan membaik mas, percayalah." bisiknya sambil merangkul pundak saya. "Kamu yang kuat, banyak orang yang membutuhkanmu hari ini dan selamanya sampai waktu berhenti."

Saya menelengkan kepala untuk mengecup pipinya yang masih terlihat tembam meski Alinka sudah berusia nyaris tiga bulan.

"Terima kasih, makanlah lebih dulu Anna." pinta saya, dia mengasihi dua bayi, Alinka dan Alinskie sekarang, selama seminggu kami di rumah sakit. Anna butuh banyak makan, sementara saya, saya tidak tahu kenapa akhir-akhir ini rasanya energi dalam tubuh saya tidak sekuat dan seegois biasanya. Pikiran saya hanya tersita untuk kepulihan Farah.

Saya hanya kerja sebentar lalu ke sini, tidur di sofa dan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
gak mudah hidup poligami tapi di kehidupan nyata pun memang ada mungkin ini contoh gambaran bagai mana hidup dengan 2 istri ada sisi baik buruk nya sama sama perempuan hebat dan mungkin laki laki hebat juga Anna Ardi Farah semoga bisa hidup berdampingan sampai tua.......
goodnovel comment avatar
Poernama
Doaku ko jelek ya. minta nya Fara nggak bangun* lagi biarkan Anna menjadi satu"nya,
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
semoga farah cpet sadar dan ikut bahagia bersama anna dan ardi.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status