Share

Bab 156

Saya merenung, meyakini diri sekuat mungkin dengan apa terjadi di dalam sana bahwa Anna memang berbicara dari hati ke hati kepada Farah, mengungkap segalanya yang terpendam dan meyakinkan Farah jika ia mampu menjadi yang terakhir, mengalah dan menjadi ibu sambung yang mumpuni. Saya yakin itu, saya yakin karena kerap kali Anna berkata bahwa ia tidak ingin mengambil lebih dari haknya. Walau sejujurnya dengan amat sangat, banyak ragu yang menyapa silih berganti di dalam dada saya.

Saya kalut. Bagaimana jika Farah tiada? Tapi logika berkata, jangan Tuhan, jangan dulu. Jangan sekarang, jangan Tuhan. Dia harus kembali padaku, harus kembali bagaimanapun kondisinya. Saya harus memperbaiki kesalahan ini, saya harus memperbaikinya dulu dan akan saya serahkan perhatian lebih.

Saya membenturkan kepala belakang di tembok berkali-kali dengan frustrasi seraya mengusap wajah dan tertunduk.

•••

Derap langkah sepatu yang tergesa-gesa dari ujung koridor yang senyap membuat saya beranjak dan tertegun me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Firly Muhammad
aduuhh kak.. aq wes deg2an kirain farah bakal tiada.. gk bayangin gmn bakal makin benci&marahnya naufal sama anna........... baru kali ini aq di pihak orang ke 3, istri ke 2.. aq gk sebut dy pelakor krn menurutku bukan begitu..........
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
jadi terharu. farah akhirnya sadar. semoga anna gk bicra yg mcm2 saat farah koma tadi.
goodnovel comment avatar
Poernama
udh kaget kirain aku meninggal fara nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status