Share

Bab 57

Hari sudah malam dan aku tak kunjung tenang. Ku tutup jendela dan gorden dengan putus asa. Mungkin memang dia hanya mampu bicara tanpa berani mengambil risikonya.

Aku menghempaskan tubuhku di tepi ranjang. Ku raih amplop putih yang sudah aku siapkan di atas nakas dan kami akan membacanya berdua dan sama-sama melihat reaksi masing-masing dari wajah kami atas hasil pemeriksaan tadi. Namun sepertinya aku akan membacanya sendiri sekarang.

Aku menghela napas, aku menikmatinya, menerima semua pemberiannya, dan jika memang aku akan hamil sekarang. Aku tidak tahu harus mengambil keputusan apa atas janin ini.

Dan tenang lenyap mulai hari ini. Kertas putih tanpa kata-kata ini hanya bertuliskan tanda +, badai langsung menerpaku. Aku sesak, aku ingin menangis, tapi untuk apa? Menangisi dosaku, kesalahan ini? Sia-sia, itu tidak akan membantu. Aku hanya mulai bertanya, harus aku apakan janin ini.

Malam kian mencumbuiku tanpa kepastian. Aku bahkan tidak sanggup
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Herlina Maharani
bener2 terjebak dengan permainan sendiri, saya hanya berharap bs di beri jln keluar terbaik, kalo anak perempuan jelas wali hakim nantinya kl nikah,,kasian janinnya...
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
gak suka cowok modelan pak Ardi gak ada pembenaran tentang perselingkuhan apapun alasan nya.semoga Anna terbuka hatinya
goodnovel comment avatar
Nia Kurniawati
Anna Anna mau aja di kibulin si Ardi ntar anak nya cewek dia pasti ambil dan rawat anak itu Sama istrinya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status