Share

Bab 15

“Dulu kamu pernah periksa ke Spesialis Kulit dan Kelamin kan? Kamu tuh sebenarnya sakit apa? Buat apa juga kamu sembunyikan semuanya dari suami kamu sendiri?”

Mendadak Eiden berhenti merintih, dia berpaling menatapku, menampilkan ekspresi terkejutnya.

“Hmm kamu jangan sembarangan nuduh, aku mana pernah periksa ke sana.” Seraya mengalihkan pandangan keluar. Aku bisa melihatnya berubah gugup. Saat bicara dia selalu saja menghindari terjadinya kontak mata denganku.

“Aku masih normal Eiden!”

“Aww sakit banget Mas!”

“Ya sudah tahan lah, sebentar lagi sampai.”

“Kita putar balik aja Mas, enggak usah periksa, aku istirahat aja di rumah.”

“Kamu itu kenapa sih? Dibaiki malah enggak mau! Lihat aja, bengkak di leher kamu setiap hari semakin besar aja, aku aja yang lihat ngeri, belum lagi ruam kamu, udah hampir seluruh badan, masa iya kamu enggak merasa risi!”

Eiden tak menjawab sekarang rintihan itu bercampur isaknya yang memilukan.

Apa aku terlalu keras pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status