Share

Bab 19

“Wi? Mas Hasan? Kalian ngapain di sini?”

Mereka terdiam sejenak, mungkin terkejut dengan kehadiranku yang tiba-tiba.

“Loh kamu di sini?” tanya Mas Hasan, sementara Dewi malah mundur selangkah, seolah memberi jarak padaku yang memang saat itu persis di sampingnya. Wajah cerianya redup dalam sekejap.

“Aku mau ketemu Dewi Mas.”

“Oh gitu ya.” Dia mengangguk, lalu lagi-lagi menatap ke arah Dewi dan tersenyum. Sedang Dewi yang terlihat gugup di ujung saja memilih menunduk.

“Mas sejak kapan pindah tugas ke sini? Kenapa enggak pernah ngasih tahu aku?”

“Loh memangnya kamu pernah nanya, orang nanyain kabar aja enggak pernah kok!”

Ya meski kami saudara kandung. Hubungan kami memang tak terlalu dekat. Terhitung sudah sebulan kami tak pernah berkomunikasi.

“ibuk aku Mas.”

“Sibuk ya?” Dia kembali mengangguk-anggukkan kepala.

“Sampai enggak ngasih kabar keluarga kalau anak kamu meninggal?”

Laki-laki itu menatap dengan seringai di bibirnya.

“Maa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status