Share

Bab 16: Kecurigaan Amran (2)

Astaga, sekepo inikah aku pada Mei? Amran berdecak. Dibuangnya sedotan plastik ke dalam tempat sampah lalu menangkupkan kedua telapak tangannya ke wajah, menyadari betapa dia mulai sangat ingin tahu jati diri Mei.

Amran menyimpan nama Mei dan Andra dalam laci ingatan. Saat ini bukan waktu yang tepat untuk memikirkan status hubungan mereka. Ia masih harus mengajar sampai jam lima sore. Lalu, ada setumpuk naskah skripsi dan tesis yang harus di-review. Jangan sampai urusan pribadi mengacaukan semuanya.

Melihat arloji, Amran kemudian memasukkan ponsel ke dalam saku lalu mengayunkan kaki keluar kedai. Dalam hitungan menit mobilnya sudah melaju menuju gedung fakultas pertanian. Amran ada jadwal mengajar dari jam setengah dua sampai pukul 17.00.

Sebelum mengajar, masih ada waktu sepuluh menit bagi Amran untuk ke ruang kerjanya dan memperbaiki penampilan. Ia mengenakan jas dan menyisir rambut hitamnya yang sedikit kaku dan dipotong pendek di atas telinga. Setelah menyemprotkan parfum berar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status